Long Lost Last Chapter

1.3K 234 43
                                    

Bagian 12

Kim Dokja menyusuri pinggiran jalan kota Seoul yang mulai sepi. Malam sudah semakin larut, dan hampir semua orang sudah kembali ke kediaman mereka. Selesai acara malam itu Kim Dokja mengatakan ada tempat yang harus ia kunjungi terlebih dahulu. Seluruh teman-temannya sudah kembali dengan Ferrarghini mereka, sementara Kim Dokja memilih untuk berjalan sendiri. Atau begitulah yang ia pikirkan.

Ia merasakan keberadaan lain tidak jauh darinya, dan Kim Dokja menghentikan langkahnya. Tanpa berbalik ia berkata ke udara kosong.

"Keluarlah, aku tahu kau di sana."

Mendengar itu sosok hitam muncul dari bayang-bayang kota yang gelap. Seseorang dengan jas hitam formal muncul dan berdiri di sebelah Kim Dokja. Wajahnya dingin tanpa ekspresi seperti biasa, menilai keadaan Kim Dokja yang ada dihadapannya.

"Kenapa kau mengikutiku?"

Kim Dokja melanjutkan langkahnya dan Yoo Joonghyuk mengikuti di sebelahnya dengan langkah lebarnya yang tenang namun pasti.

"Kemana kau akan pergi?"

Kim Dokja berbalik menatapnya dan mengangkat alisnya heran, ia ingat apa yang selalu bajingan mola-mola ini katakan ketika ia bertanya padanya pertanyaan yang sama.

"Aku tidak punya kewajiban untuk melapor padamu kemana aku akan pergi."

Kim Dokja sedikit merasa puas setelah mengatakannya walaupun ia yakin ia tidak akan menjadi sekeren pria itu ketika mengatakannya.

"Kim Dokja."

Insting Yoo Joonghyuk mengatakan kalau Kim Dokja sedang merencanakan sesuatu, ia mungkin bisa menipu semua orang dengan mengatakan tidak akan melakukan hal bodoh karena skenario telah berakhir tapi tidak dengan dirinya. Yoo Joonghyuk familiar dengan perasaan tidak menyenangkan ini. Jika pria ini masih Kim Dokja yang ia kenal, tentunya ia masih memiliki kemampuan untuk membuat setiap orang kesal dengan cara bicara dan tindakannya meninggalkan trauma bagi yang lainnya.

"Kemana kamu berencana akan mati sendirian kali ini?"

"...apa?"

"..."

"Tidak ada lagi skenario di dunia ini, kenapa aku harus mempertaruhkan nyawaku lagi?"

Itu benar. Tapi Yoo Joonghyuk tidak akan pernah mengatakan bahwa ia mengikuti Kim Dokja karena instingnya yang mengatakan bahwa Kim Dokja mereancakan sesuatu, dan perasaan tidak nyaman yang menyertainya. Tidak, lebih baik ia mati dibandingkan mengatakan hal bodoh seperti itu.

"Baiklah, kau bisa ikut, tapi berjanjilah untuk tidak membuat masalah."

"Aku tidak perlu persetujuan darimu."

"Kau sadar, itu norma dasar untuk meminta pertujuan orang lain jika kau mau bergabung dengannya. Kau mengikuti diam-diam seperti penguntit, setelah aku berbaik hati memberikan izin kau malah berkata seperti itu."

Setelah mengatakan itu Kim Dokja tersadar akan sesuatu. Yoo Joonghyuk telah menhabiskan ribuan atau bahkan puluhan ribu tahun dalam dunia dan kehidupan skenario yang buas. Apa pria itu bahkan bisa hidup dengan baik di dunia yang normal ini. Yah, Kim Dokja tidak pernah menanyakannya karena pria itu terlihat bisa melakukan segalanya dengan baik. Tapi kita tidak bisa benar-benar menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.

"Hei Yoo Joonghyuk,"

Kim Dokja memanggil pria itu sambil mengangkat kepalanya menatap langit gelap di atasnya. Beberapa bintang tetap bersinar di sana, redup namun tetap ada.

"Bagaimana jika skenario sama sekali tidak pernah terjadi? Apa menurutmu kita akan tetap bertemu entah bagaimana?"

"Pertanyaan pengandaian itu lagi."

Long Lost Last Chapter for Omniscient Reader's ViewpointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang