12. SIAPA?

6.6K 401 40
                                    

Vote and komen di bawah!!.

Folow ig:
@storyjeszp

Happy reading💗.

♥ ♥ ♥ ♥.

Vella sudah rapi dengan seragamnya dan sekarang ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah Vella harus sarapan terlebih dahulu bersama kedua orangtuanya. Oh iya, Vella udah sudah tau kedua orangtuanya pulang dari luar kota.

"Good morning, everyone." sapa Vella pada kedua orangtuanya, dan segera menarik kursi meja makan agar dirinya bisa duduk.

"Pagi sayang" sapa kedua orangtuanya kompak.

Vella pun kini sedang menyantap roti selai stroberi kesukaannya, dan Vella merasakan kedua orangtuanya sedang menatapnya Vella pun mendongakkan kepalanya untuk melihat kedua orangtuanya. Vella menaikan satu alisnya ketika kedua orangtuanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Kenapa?" tanya Vella bingung.

"Ciee, yang udah akrab sama calon suami." goda Yeni sembari terkekeh, begitu juga Tara dia tersenyum melihat ekspresi anaknya.

Lantas Vella pun bingung. "Calon suami? Maks—"

Ucapan Vella terpotong ketika dirinya mengingat sesuatu, semalam Jaksa menemaninya.

Vella kembali menundukkan kepalanya dan kembali fokus pada makanannya. Lantas kedua orangtua Vella pun semakin gencar untuk meledeknya.

"Ekhemm... Gaj usah malu-malu gitu dong" ucap Tara.

"Apasi Pa, siapa juga yang malu."

"Udah ah, Vella berangkat dulu" lanjut Vella setelah roti yang ia makan sudah habis.

"Gak mau bareng?" tawar Tara.

"Gak dulu deh Pa, Vella berangkat bareng Pak Joko aja" ucap Vella dan segera menyalami tangan kedua orangtuanya.

"Vella udah mau nikah. Bakal sepi dong rumah ini" ucap Yeni sembari memandang punggung Vella yang sudah mulai menjauh.

Tara yang mendengar ucapan istrinya, lantas menolehkan kepalanya untuk menatap Yeni.

"Bikin lagi aja." ucap Tara.

Yeni yang mendengar itu pun lantas langsung mentap bingung suaminya.

"Apanya?" tanya Yeni bingung.

"Bikin adik buat Vella."

♥ ♥ ♥ ♥.

Vella kini sudah masuk ke dalam sekolah, dan kini dia sedang berjalan di koridor. Langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang mencekal tangannya, Vella pun langsung menoleh ke arah seseorang tersebut.

"Vino?" ucap Vella ketika melihat seseorang tersebut.

"Mau apa?" tanya Vella malas.

"Gue mau jelasin soal yang waktu itu" ucap Vino dengan tatapan bersalah.

"Gak usah di jelasin, semuanya udah jelas."

Vino menghembuskan nafasnya pasrah, tidak ada kesempatan lagi untuk Vella menjadi miliknya.

"Vell gue minta maaf, kemarin khilaf."

"Gue mau ke kelas, bye" Vella kembali melangkahkan kakinya, tapi lagi-lagi Vino menahannya.

"Mau apa lagi si!?" kesal Vella.

ARJAKSANA || Perjodohan (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang