Prolog

706 34 3
                                    

"KAU TIDAK AKAN BISA KABUR ZELA!" Teriakan sang lelaki sembari menatap sang mangsa dengan mata elangnya yang sedang berlari menjauh darinya. Lebih tepatnya melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.

Gadis itu terus berlari terteteh-teteh, karena salah satu kakinya terkena tembakan oleh anak buah laki-laki tersebut. Tak lupa kondisi dirinya yang jauh dari kata baik, memar dimana-mana, baju sobek dan luka tembakan.

Dia mengabaikan teriakan laki-laki gila itu, yang ada dipikirannya hanyalah menyelamatkan diri.

"Dasar gadis keras kepala." Ucap sang lelaki sambil terkekeh pelan. Dia mengangkat tangannya seperti memerintahkan kepada anaknya, anak buahnya yang paham pun mengangguk dan langsung saja mereka melaksanakan tugas tersebut.

Ternyata mereka membuka kandang anjing pelacak, segerombolan anjing tersebut berlarian mengejar Lauren.

Lauren mendengar gonggongan anjing tersebut semakin merasa takut, "Ya Allah tolong selamatkan hamba." Doa Lauren dalam hati.

Suara gonggongan itu semakin dekat, dia ingin sekali mempercepat laju larinya tetapi rasa sakit di kaki satunya membuatnya semakin kehilangan energi.

Tidak terasa dia sudah berlari terlalu jauh. Sampai-sampai tidak disadari bahwa aja jurang yg cukup curam di depannya, serta segerombolan anjing yg terus mengejarnya.

Lauren berhenti dan mencoba mencari jalan keluar namun ketika hendak berbalik segerombolan anjing tersebut mendekatinya, tangisan Lauren semakin menjadi-jadi. Lauren kebingungan dan terus berdoa dalam hatinya.

Lauren semakin melangkah mundur padahal di belakang terdapat jurang curam.

Dia mengusir anjing-anjing tersebut menggunakan bebatuan. Namun nihil anjing-anjing tersebut bukannya pergi namun malah semakin mendekat.

"TOLONG! SIAPA PUN TOLONG AKU!" Teriak Lauren. Dia mulai tak sadarkan diri, semua mengabur dia pasrah, sungguh pasrah dan saat itu semua gelap mata dia tertutup rapat.

Anjing-anjing tersebut semakin mendekat dan "Berhenti." Gotcha anjing-anjing tersebut langsung berhenti setelah mendengar perintah dari tuannya.

Lelaki tersebut berjalan mendekati Lauren. Membopong tubuh mungil rapuh tersebut.

"Sudah aku katakan sayang kau tidak akan pernah lepas dariku." Ucap lelaki tersebut, mengecup pipi mungil gadisnya, lalu berjalan pulang.

***

Next?

ALVASKA HYEDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang