Part 3

353 25 16
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, Lauren, Sera, dan Rayya berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

"Kapan-kapan jalan-jalan lagi yuk, aku kangen jalan-jalan sama kalian." Ajak Sera, sudah lama mereka tidak pergi jalan-jalan bersama biasanya hampir setiap Minggu mereka memanfaatkan momen untuk jalan bertiga.

"Ini juga lagi jalan Ser." Jawab Rayya bercanda.

"Aku tabok nih."

"Ihh ayo ayo.. aku juga suntuk banget di rumah." Jawab Lauren antusias.

"Kita lihat waktu dulu deh, akhir-akhir ini pada si UK sama buku." Kekeh Rayya.

"Iya juga ya, maklum udah mau kelas dua belas." Jawab Lauren dan di angguki mereka.

"Hem betul betul betul." Jawan Sera, yang membuat Lauren dan Rayya tertawa bersama.

Akhirnya mereka sampai di gerbang sekolah, dan jemputan mereka sudah datang.

"Jemputan kita udah pada datang tuh yaudah kalo gitu aku pulang dulu. Hati-hati dilan semua." Pamit Sera berjalan memasuki mobilnya.

"Iya, aku juga mau pulang, bye bye Lau, Set." Rayya pun mulai berjalan ke arah mobil jemputannya.

"Iya hati-hati dijalan semuaaa." Jawab Lauren, setelah memastikan mobil kedua sahabatnya keluar dari lokasi sekolah, akhirnya dia memutuskan untuk pulang.

Sepanjang perjalanan dia hanya memperhatikan pemandangan dari jendela.

Sampainya di pekarangan rumah dia melihat mobil ayahnya, apakah ayahnya berkunjung?

Dia cepat-cepat keluar dari dalam mobil dan langsung berlari masuk ke dalam rumah untuk menemui ayahnya. Dan benar saja ayahnya sedang berkunjung dengan istrinya.

"Ayahhhh." Teriak Lauren dan langsung disambut hangat oleh ayahnya. Lauren menubruk dada bidang ayahnya.

"Kangen ayah hiks." Tangis gadis tersebut. "Ayah juga kangen sama putri ayah "cengeng." Ejek ayahnya. " Jawab Raditya - ayah Lauren.

"Kamu gak pengen juga sama bunda dua?" Tanya Gracia - istri ayahnya.

"Kangen juga sama bunda dua." Jawab Lauren dan memeluk bunda tirinya.

"Bunda dua juga kangen sama Lauren."

Ya, Bunda dua sebutan Lauren kepada Gracia, dia menganggap Gracia seperti bundanya, sifatnya pun tak kalah jauh sama-sama lembut sifatnya.

"Kok baru kesini sekarang?" Tanya Lauren melepaskan pelukannya.

"Maaf ya sayang, ayah sama bunda sibuk." Jawab Ayahnya mengelus puncak kepala Lauren.

"Iya gapapa, ayah jangan terlalu cape ya bunda juga." Perintahnya.

"Iya sayang." Jawab mereka serempak.

Setelah itu Lauren pamit untuk membersihkan dirinya setelah seharian banyak aktivitas di sekolah.

Setelah itu mereka menonton dan makan bersama.

"Maaf ya, bunda sama ayah gak bisa menginap." Ujar bundanya.

"Iya bunda kapan-kapan aja kalo ada waktu." Jawab Lauren tersenyum.

"Yaudah kalo gitu ayah sama bunda pulang dulu ya cantik." Pamit ayahnya dan mencium pipi anaknya.

"Iya ayah, hati-hati dijalan." Ujar Lauren melambaikan tangan.

Mobil yang ditumpangi ayahnya sudah menghilang dari penglihatannya, dia pun mulai berjalan masuk ke dalam rumah.

***

ALVASKA HYEDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang