Gadis dengan rambut gelombang panjang, berjalan ke arah dapur dengan pakaian seragam sekolah lengkap.
"Pagi bibi." Sapa Gadis itu dengan semangat.
"Pagi juga non, sini sarapan dulu, bibi sudah buat roti bakar." Jawab bibi tersebut dan meletakkan makanan di depan gadis itu.
"Iya bi." Dengan semangat gadis tersebut memakan roti itu dengan lahap.
Lauren Hazela Anderson, nama gadis tersebut, biasa dipanggil Lauren, mata bulat dengan berwarna coklat, rambut panjang, badan mungil dan tak lupa dia juga begitu cantik.
Dimana kedua orangtuanya? Orangnya bercerai saat dia umur tiga tahun, ya masih sekecil itu, dia tinggal bersama bundanya sedangkan ayahnya yang sudah memiliki istri baru. Tapi terkadang ayah dan istrinya kerap mengunjunginya, menanyakan kabar, dan saling menyalurkan rindu. Tetapi hal buruk menimpanya, bundanya meninggal dunia saat dia masih SMP.
Awalnya dia di ajak tinggal bersama dengan ayahnya, namun dia menolak dia ingin tinggal sendiri dirumah semegah itu, dan tak lupa di temani bibi nya. Sesekali dia juga merasa kesepian. Dia tidak mempunyai kakak maupun adik.
Anehnya sejak saat itu hidupnya seperti diawasi oleh seseorang, kadang sebelum tidur dia harus ditemani oleh bibinya karena ketakutan.
Untungnya dia punya dua sahabat yang selalu ada untuknya. Sera dan Rayya.
Back to topic, setelah menghabiskan sarapannya dia lalu berpamitan dengan bibi nya dan langsung berangkat ke sekolah dengan supir pribadinya.
Sampainya di sekolah, hal pertama yang dia dapat adalah tatapan dari warga sekolah, ada yang kagum dan aja juga yang iri. Byasalah.
Xendrick high school, sekolah yang sangat populer di kota itu, masuk ke sekolah itupun tidak mudah, hanya siswa berprestasi yang terpilih.
Lauren mulai berjalan dengan mengabaikan sekitar, lalu masuk ke dalam kelasnya XI IPA 3.
"Good morning dunia tipu-tipu." Teriak Lauren, anak-anak kelas pun menjawab satu-satu mereka sudah terbiasa dengan itu setiap hari.
"Morning juga penipunya." Jawab Sera dengan kekehan. "Aishhh." jawab Lauren.
"Morning juga Lau." Balas Rayya.
Lauren mulai duduk di tempat duduknya tak selang lama guru yang mengajar pun datang.
***
Waktu istirahat telah tiba, mereka bertiga berjalan memasuki area kantin.
"Kalian mau makan apa?" Tanya Rayya.
"Aku pengen bakso sama es teh." Jawab Sera cepat.
"Oke, kalo kamu Lau?"
"Samain aja Ray." Jawab Lauren dan di angguki Rayya.
Semabari menunggu makanan mereka datang, Lauren dan Sera mengobrol ringan.
Tak selang lama makanan mereka datang."Ini makannya nona-nona." Ucap Rayya.
"Terimakasih Ray." Ucap Lauren dan Sera.
Disela-sela makan mereka Lauren berkata. "Kok aku ngerasa di ngawasin lagi ya?" Ucap Lauren menatap sekeliling.
"Kamu masih sering ngerasain itu Lau?" Tanya Rayya.
"Iya, kayaknya malah semakin menjadi-jadi." Jawab Lauren.
"Aku juga ngerasain ada yang ngawasin meja kita." Ucap Sera.
"Kita semua di awasai maksudnya?" Tanya Rayya.
"Iya begitu."
"Jangan terlalu dipikir'in mungkin orang iseng." Alih Rayya.
"Tapi Ray, aku ngerasain ini udah bertahun-tahun." Jawab Lauren cemas. "Maaf gara-gara aku kalian juga ikut ngerasain hal gak enak kayak gini." Sambung Lauren.
"Kamu selalu bicara kayak gitu Lau, sekali lagi kamu bicara kayak gitu aku sama Rayya gak mau temenan sama kamu!" Ucap Sera dongkol.
"Iya bener kata Sera, kita temenan udah lama loh, wajar kalo kita berbagi cerita kayak gini. Kamu gak usah ngerasa bersalah." Ucap Rayya menepuk pundak Lauren.
"Aku beruntung punya kalian." Ucap Lauren tulus.
"No, kita memang ditakdirkan saling melengkapi." Ucap Sera dengan percaya.
"Iya dong." Jawab Rayya dan Lauren.
Tak berlangsung lama makanan mereka sudah habis, dan mereka memutuskan kembali ke kelas.
Sampainya di dalam kelas mereka duduk di bangku masing-masing, "Kemarin aku gak sengaja jatoh'in Tupperware mama dong." Cerita Sera.
"Haha gila pasti mama kamu marah-marah." Tebak Lauren.
"Jelas, mana disuruh ganti rugi." Ucap Sera dramatis.
"Kasihan ketika Tupperware lebih berharga daripada anaknya." Ejek Rayya, Sera yang mendengar itu langsung memukul pundak Rayya pelan. Lauren yang melihat itu hanya terkekeh.
***
"Cantik." Ucap lelaki yang tengah duduk di kursi besarnya sambil menatap laptop memperlihatkan gadis cantik yang tengah bergurau dengan temannya.
***
Next?
Jangan lupa bintangnya kawan!!><
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA HYEDEN
Romance"Kamu hanya untukku, tidak ada seorangpun yang dapat mengambilmu dariku, aku pemilikmu. Jangan kau berani mendekati laki-laki lain selain aku! tidak akan ku biarkan itu terjadi! kamu milikku Lauren Hazela Anderson." - Alvaska Hyeden Xendrick. "berte...