Kantin, banyak dipenuhi warga sekolah yang hendak mengisi perut lapar mereka.
Alvaska dan Lauren berjalan beriringan dan tentu saja menjadi pusat perhatian, dari mulai Lauren ditarik tangannya oleh Alvaska dan sekarang berjalan bersama dengan tangan Alvaska yang menggandeng tangan Lauren.
Mereka bertanya-tanya ada hubungan apa Lauren dengan Alvaska? Terutama kedua sahabat Lauren yang sudah menunggunya di meja pojok, mereka juga penasaran.
"Sera Rayya maaf ya jadi nunggu." Tak enak Lauren, meminta maaf.
"E-engaa masalah kok Lau hehe." Jawab Sera susah kerena tatapan Alvaska menakutkan. Tiba-tiba saja atmosfer berubah.
"Duduk Lau." Ajak Rayya.
"Yaudah kakak balik aja ke teman-teman kakak."
"Ngusir?" Tanya Alvaska.
"Eh bukan gitu," jawab Lauren tak enak. Alvaska mengangguk mengerti dan tersenyum sontak hal itu membuat warga kantin memekik, Sera dan Rayya? Mereka salah tingkah padahal senyum itu bukan untuk mereka.
Alvaska berjalan menjauh, Sera dan Rayya akhirnya bisa bernafas lega.
"Kamu habis dari mana? Kamu engga di apa-apain kan sama kak Aska?" Tanya Sera yang membuat Lauren tertawa.
"Engga kok, kak Aska baik." Jawab Lauren dengan senyuman. "Eh itu Rayya kenapa kok nunduk? Kamu engga sehat Ray?" Tanya Lauren.
"Oh dia lagi kasmaran." Kekeh Sera dan mendapatkan cubitan di lengannya.
"Aduh Ray sakit tau." Ringis Sera.
"Siapa juga yang lagi kasmaran, engga tuh." Sarkas Lauren.
"Terus siapa tadi yang ngelihatin kak Lintang sampe engga dengerin aku?" Protes Sera.
"Ya jangan keras-keras dong ngomongnya!" Balas Rayya.
"Oh jadi Rayya suka sama kak Lintang? Nanti aku kasih tau ke orang nya gimana?" Tawar Lauren.
"Kalian semua ngeselin!" Marah Rayya bersedekap dada.
Lauren dan Sera tertawa melihat raut wajah Rayya yang sedang marah, seru juga menggoda Rayya
***
Didalam ruangan Alvaska, ya Alvaska mempunyai ruangan tersendiri atau ruangan pribadi di sekolah itu.
Disana dia tidak sendiri, dia ditemani Zidan dan Lintang. Zidan yang sedang membalas chat atau dm'an dari pacar-pacarnya, sedangkan lintang dia menatap buku pelajaran, sungguh sangat rajin. Alvaska sendiri dia menatap layar laptop mengurus berkas-berkas perusahaannya.
"Tadi lo kemana sama Lauren Ka?" Tanya Zidan membuka obrolan.
"Ketaman belakang." Jawan Alvaska tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ngapain?" Tanya Zidan lagi, dia terlalu kepo.
"Pacaran." Alvaska asal mengaklim Lauren.
"Ck tak patut." Jawab Zidan menggelengkan kepala. "Oh iya Tang, tadi temannya Lauren ada yang suka sama lo,"
"Engga dulu." Jawab Lintang.
"Lo belum bisa move on sama yang dulu ya?" Tanya Zidan.
"Lo tau sendiri Dan."
Zidan menghela nafas, kapan sahabatnya ini akan membuka hati untuk orang lain? Sudah hampir tiga tahun Lintang belum bisa melupakan masa lalunya.
Alvaska hanya menyimak, toh dia tidak tau kejadiannya. Dia mengambil ponsel yang ada di sakunya dan memencet nomor Lauren. Dia dapat nomor Lauren saat masih di taman tadi.
Hazela🤍
Nnt plng sm aku,
Tngg di prkirn.
Siapa ya?
Alvaska.
Oh kak Aska.
Maaf nomornya tadi belum aku simpan.
Hm gpp.
Kak udah makan?
Blm engga lapr.
Harusnya tadi istirahat makan dulu buat engga lapar.
Bohong bangsat engga lapar.
*Baget.
Bangwt.
Bangy.
Bangett
Ihh typo terus😭.
Haha luci.
Lucu.
Ikut-ikutan mentypo😭.
Udah dulu ya kak, udah bel masuk.
Byee kak Azla.
Adka.
Asla.
Aska.
Ih sebel typo terus😤.
Alvaska terkekeh pelan dengan tingkah Lauren, dan langsung memasukan kembali ponselnya.
***
Next?
Haiii aku kembali, kangen engaa? Maaf part ini kurang menarik lagi engga ada inspirasi nih huhu😭
Jangan lupa bintang sama komen dan jadilah pembaca yang bijak! Karena itu dapat mempengaruhi semangat author.
Se you next part><
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA HYEDEN
Romance"Kamu hanya untukku, tidak ada seorangpun yang dapat mengambilmu dariku, aku pemilikmu. Jangan kau berani mendekati laki-laki lain selain aku! tidak akan ku biarkan itu terjadi! kamu milikku Lauren Hazela Anderson." - Alvaska Hyeden Xendrick. "berte...