-, 04

2.4K 272 24
                                    

Akhirnya, hari yang ditunggu tunggu oleh keluarga So telah tiba. Hari dimana putra tunggal Park akan diperkenalkan dengan putra tunggal dari keluarga So.

Sore ini junghwan sudah berada di kamarnya, ia sedang mengusak rambutnya dengan handuk. Junghwan baru saja selesai mandi, ia masih mengenakan pakaian santai karena ia fikir nanti saja ganti bajunya.

*Tok tok tok*

" Junghwan-ah... "

Junghwan yang semula sedang berdiri menghadap cermin membelakangi pintu, reflek membalik badan nya.

"Masuk aja mah, pintunya ga dikunci"

Cklek

Tangan halus wanita paruh baya yang dipanggil 'mah' itu mengusap bahu junghwan dengan lembut dan tersenyum simpul. Junghwan sempat menaruh curiga pada sikap mamah nya, tapi ia cepat cepat menyingkirkan pikiran itu.

" Ada apa mah? " Junghwan menggenggam tangan mamah nya.

" Tidak ada, mamah hanya rindu bahu junghwan yang sekarang terlihat semakin gagah " Nyonya So menggenggam kedua bahu junghwan dan mengusap nya sayang.

" Boleh mamah peluk hwannie? "

Junghwan merentangkan tangannya mempersilahkan mamah nya untuk memeluknya. Jujur saja, junghwan senang sekali bisa berpelukan dengan mamah nya.

" Cepat siap siap, mereka akan segera datang " Final nyonya So berjalan menuju pintu dan meninggalkan junghwan sendirian di kamar.

-


"......... "

" Iya, aku sedang dijalan "

"........... "

" Kirim saja alamat lokasi nya, biar aku langsung menuju kesana "

"......... "

" Hmnn "

Tuutt

Jeongwoo sedang di jalan menuju rumah teman ayahnya itu. Ia mengenakan setelan jas hitam yang nampak sangat karismatik. Siapa yang tidak akan tergoda melihat tampang jeongwoo saat ini.🤤🤤

Kling

Notifikasi di layar ponsel jeongwoo menampilkan alamat lengkap rumah yang akan di tujunya.

kling

Papa
|Ingat, jangan terlambat. (read)
|Kami sudah di jalan menuju rumah teman papa (read)

Jeongwoo menambah kecepatan laju mobilnya. Haruto benar benar ditinggal sendirian di apartemen nya.

*sini haru lala temenin* /plak🥲

Tak butuh waktu lama, 2 mobil hitam jenis sedan dan mercy nampak mulai memasuki area halaman rumah keluarga So.

Jeongwoo menatap sekeliling, tak ada yang menarik baginya untuk dilihat. Tuan dan nyonya park memberi kode pada putra nya agar segera keluar dari mobil nya.

Bersamaan dengan jeongwoo yang keluar dari dalam mobilnya, seseorang mengaduh kesakitan karena terbentur pintu mobil jeongwoo yang terbuka secara tiba tiba.

" Aduduh... " Anak laki laki itu terlihat memegangi pinggang nya yang tadi terkena benturan pintu mobil jeongwoo.

" Bagaimana sih, tidak lihat pintu mobil terbuka. Kenapa anda malah mencoba nelewati pintu mobil saya? "

" Maaf tuan, saya fikir tidak ada orang di dalam mobil ini. " Laki laki itu masih setia memegangi pinggang nya

" Apa sakit? " Junghwan sedikit terkejut saat ditanya sakit atau tidak. Junghwan ingin mengamuk rasanya, kira kira kalau sampai sekarang pinggang nya masih dipegangi berarti sakit atau tidak huh.

Junghwan menggeleng cepat, dari pada membuat masalah dengan om om yang tidak ia kenal, lebih baik 'iya' kan saja.

" Cih, masih muda sudah encok " Ucap jeongwoo dengan suara lirih tapi masih bisa di dengar oleh junghwan.

Junghwan nampak sedikit tidak suka dengan cara pria itu bicara, pria itu terdengar mengejeknya.


-

Hanya suara dentingan antara piring dan alat makan yang terdengar di ruang makan saat ini. Makan malam bersama segera berakhir.

" Ekhem...oh iya tuan Park, sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada anda dan keluarga karena sudah meluangkan waktu untuk menghadiri perjuan kami " Tuan So berusaha mencairkan suasana yang terbilang tegang itu.

" Ah iya, dengan senang hati " Tuan park membalas dengan senyuman.

" Oh iya, perkenalkan...ini putra kami satu satunya...

Ucap tuan So sambil menatap ke arah Junghwan.

Junghwan, ayo perkenalkan dirimu "

" A-ah iya pah " Boom, junghwan merasa gugup sekarang.

Junghwan membungkukan badan nya " H-ha-halo, saya So Junghwan "

" Halo junghwan, ah iya...ini Jeongwoo putra kami, usianya mungkin agak jauh dengan nak Junghwan " Tentu saja tuan So terkejut, setaunya putra tuan Park itu sepantaran dengan junghwan.

" Maaf, bukankah putramu umurnya sepantaran dengan junghwan? " Tuan So tidak bisa menahan rasa penasaran nya.

" Ahahahaha...
Tuan Park tertawa, ada apa?

"Ah itu...dia itu putra dari adik ku, dia sepupunya jeongwoo, dia memang sering menginap di rumah ku. Dan sekarang dia bersekolah di sekolah yang sama dengan junghwan. "

Surpriisseee~

" Kalau boleh tau berapa umur nak jeongwoo? " Kali ini nyonya So yang bersuara

" Saya 26 tahun " Singkat, padat, jelas, dan mengejutkan

Junghwan juga sedikit terkejut, ternyata tidak salah dia menyebut pria itu dengan sebutan 'om om', ternyata memang benar sudah om om, pfftt.








To be continue



Hewoo, kira kira masih ada yg nungguin cerita ini ga ya?

laler apa kabaar?
Sehat terus ya, jangan sakit☺

Maaf ya lala baru bisa up :(

Kira kira ada yang udah bisa nebak blm
Jeongwoo sama junghwan bakal gimana
kedepan ny?

Apa ada pesan yang mau laler sampaikan buat lala? 😽

Baii, sampai bertemu di chapter selanjutnya👋👋

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen ny yaa💗

TEUUBAA~💎

D O N E ; WooHwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang