Pagi harinya junghwan terbangun karena alarm dari ponsel nya. Matanya mengerjap melihat jam yang tertera pada layar ponselnya menunjukkan pukul 07.15.
Junghwan buru buru bangun dan berlari ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi junghwan teringat sesuatu.
"Astaga! Bagaimana aku bisa lupa" Junghwan menepuk kening nya pelan.
Segera ia turun untuk mengecek keberadaan sosok yang sedang ia pikirkan, jeongwoo —suaminya— tentunya. Ditemukannya jeongwoo yang sedang duduk di ruang makan, dan menyantap makanan di piring nya dengan tenang.
Melihat itu junghwan menghela nafas lega, tapi juga merasa tidak enak. Baru hari pertama menjadi seorang istri tapi ia sudah kelupaan untuk membuatkan sarapan. Maklum, pengantin baru belum terbiasa.
Tapi di lihat lihat wajah Jeongwoo sedang tidak bersahabat, tampak di tekuk dan tidak ada raut antusias. Duh, Junghwan jadi bingung sebenarnya Jeongwoo kenapa. Ia memberanikan diri untuk menghampiri Jeongwoo, lalu mengambil posisi duduk di kursi makan yang berada persis di seberang kursi yang Jeongwoo duduki.
"Hari pertama, memberikan kesan yang tidak baik" Uwwwaaaw
Dingin dan tanpa ekspresi, Junghwan jadi merasa bersalah kalau begini. Tapi tapi tapi, tunggu dulu...
Seperti ada yang aneh dari Jeongwoo, ia seperti agak sedikit galak. Seremm, Junghwan jadi takut salah bertindak lagi.
"M-maaf...aku lupa memasang alarm lebih awal" Terdengar penyesalah dari nada bicaranya. Ia meremat ujung taplak meja makan, takut dengan jawaban yang akan Jeongwoo layangkan setelahnya.
Krieett
Tapi ternyata Junghwan salah, Jeongwoo malah beranjak dari kursinya bahkan sebelum makanan di piring habis. Bahkan permohonan maaf nya belum di jawab oleh Jeongwoo, tapi ia sudah di tinggal begitu saja.
Junghwan tidak menyerah, ia mengejar Jeongwoo yang sudah dekat dengan pintu rumah.
"Tunggu, kakak mau kemana?" Junghwan menahan ujung lengan kemeja Jeongwoo
"Aku akan pergi ke kantor... " Ia melanjutkan perjalanan nya yang tertunda, tapi sebelum sempat knop pintu di gapai, ia kembali membalikan tubuhnya dan berhadapan langsung dengan tubuh Junghwan
"Dan kau, jadilah istri yang baik selama aku pergi. Lakukan yang seharusnya kau lakukan" Baik, ini adalah perintah bagi Junghwan.
Junghwan hanya menganggukkan kepala singkat sebagai jawaban 'iya'
Setelahnya ia benar benar ditinggal oleh jeongwoo. Tunggu, tidak ada kecupan sebelum berangkat kerja? Tidak ada kata kata manis? Bahkan Junghwan belum sempat mengatakan selamat tinggal ataupun sampai jumpa, tapi mobil Jeongwoo sudah beranjak keluar garasi.
Tinggalkan persoalan itu, sekarang junghwan sudah selesai mandi dan membersihkan rumah. Ia benar benar mengikuti perintah Jeongwoo untuk menjadi istri yang baik.
Hari semakin siang dan di luar matahari semakin terik yang tandanya ini sudah masuk waktu makan siang. Karena tadi pagi Junghwan tidak sarapan, sekarang ia benar benar lapar.
Junghwan beranjak ke dapur dan menemukan beberapa bahan makanan, tapi tidak lengkap. Hanya ada telur, roti, dan makanan makanan instan yang ia temukan di dapur, baiklah sandwich di siang hari Junghwan rasa tidak terlalu buruk.
Junghwan berniat untuk pergi berbelanja setelah makan siang dan kembali ke rumah sebelum jeongwoo pulang.
Jam menunjukkan pukul 14.00. Junghwan sekarang sedang dalam perjalanan menuju supermarket terdekat, ia berjalan kaki sampai ke halte. Tak lama bus yang di tunggu pun tiba, benar benar ia sedang dalam mood yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
D O N E ; WooHwan
Teen Fiction⚠️Warning Angst M-preg Messy words Mature(?) Junghwan hanya remaja laki laki biasa, sama seperti kebanyakan remaja lain seumurannya. Iya, itu dulu. Sebelum ia mengetahui kebenaran bahwa ia telah dijodohkan dengan rekan bisnis ayahnya sejak kecil. ...