-, 07

2.7K 244 24
                                    

1 minggu setelah pertunangan...

Terlihat di jari manis tangan kiri keduanya tersemat cincin yang sama persis. Keduanya masih sama sama canggung, seperti saat ini. Mereka berada di dalam mobil yang sama tapi mereka sibuk dengan oemikiran masing masing.

Ini adalah hari sabtu, weekend tentu saja. Junghwan tidak pergi ke sekolah tentu saja, begitu pun dengan jeongwoo ia tidak pergi ke kantor. Sore ini jeongwoo dan junghwan tengah dalam perjalanan pulang setelah survei tempat dan mendiskusikan segala keperluan bersama pihak Wedding Organizer.

Jujur saja, junghwan merasa ini terlalu cepat. Ia masih memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, entah itu terkait sekolahnya maupun hubungannya dengan si putra tunggal Park itu.

Junghwan sering mendengar para pasangan yang memilih menikah muda ujung ujungnya jadi putus sekolah, atau berakhir menjadi pengangguran.

OH AYOLAH JUNGHWAN...kau akan menikah dengan seorang pria mapan, hidup mu akan terjamin. Hanya untuk menghidupi seorang istri -yang mungkin kedepannya akan lebih banyak tanggungannya- masa seorang Park Jeongwoo tidak sanggup.

Memikirkan hal itu membuat junghwan jadi merasa lapar. Jeongwoo yang melihat raut wajah junghwan yang tampak seperti orang bingung pun akhirnya bersuara.

" Kenapa? "

" Kenapa? Memang aku kenapa? "

" Aku bertanya, kenapa kau bertanya balik? "

" Euumm...aku...lapar~ " Junghwan menautkan kedua jari telunjuknya sambil menatap jeongwoo gugup.

AAA GEMAS SEKALI TUHAAN ಥ‿ಥ - author

Jeongwoo terkekeh samar melihat junghwan yang tampak ketakutan berada di sampingnya.

" Kita cari tempat makan di sekitar sini " Dan di balas anggukan cepat oleh junghwan, raut wajahnya berubah senang.

Baik, mari tinggalkan dua sejoli ini, bagaimana kalau kita beralih ke pemuda jangkung yang berstatus sepupu jeongwoo.

Di apartemen jeongwoo, suasananya sangat ramai. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, siapa lagi pelakunya kalau bukan sepupunya, Haruto.

Haruto membawa teman temannya ke apartemen jeongwoo hanya untuk bermain playstation dan pesta snack. Riuh tawa dan canda terdengar sangat rusuh.

Yang haruto bawa ke apartemen jeongwoo bukanlah teman teman sekolahnya, melainkan teman teman tongkrongannya.

" Ruto-ya!, toilet sebelah mana?! " Salah satu temannya tiba tiba saja menepuk bahunya, ternyata pemuda berotot itu sudah tidak tahan ingin buang air kecil.

" Di dapur ada toilet " Pemuda berotot itu langsung ngacir menuju dapur.

" Ini sudah hampir setengah 10, lebih baik kita pulang deh ya, Asahi kayanya mabuk " Barusan itu adalah salah satu teman haruto yang bersuara, namanya Yoshi. Yoshi adalah mahasiswa tingkat akhir di kampus yang sama dengan tempat jeongwoo kuliah dulu.

" Mabuk? " Jelas haruto bingung, seingatnya mereka tidak memesan minuman yang memabukkan.

Haruto mendekati asahi yang sedang duduk bersandar pada kaki sofa, alisnya tampak menukik dan pipinya mulai memerah. Benar asahi mabuk. Haruto mengalihkan pemandangannya ke atas meja, di atas meja terdapat beberapa botol beer asahi yang sudah kosong.

" Darimana dia dapat minuman minuman ini? " Haruto meraih salah satu botol itu.

" Tadi dia sempat ke minimarket sebelum datang kemari " Itu adalah suara sosok pemuda yang sebelumnya menanyakan letak toilet.

D O N E ; WooHwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang