DILARANG KERAS MENJIPLAK! CERITA INI!
ISBN: 978-623-355-613-2
Kisah ini alhamdulillah sudah menjadi sebuah Novel.
.
.
.
.
.
Tidak ada yang salah dengan takdir.
Benar, karena takdir pula yang mempertemukan mereka.
Tak disangka setelah sekian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perkenalkan, ini namanya Devan Alexander☺
Hiruk pikuk kota Jakarta di pagi hari di warnai dengan kesibukan aktivitas perkantoran, gedung-gedung perkantoran menjulang tinggi di tengah pusat kota Jakarta, khususnya di daerah Jalan Sudirman.
Kedatangan Devan di kantor, membuat karyawan semua terkesima. Pemuda tampan itu adalah sosok yang tegas dan beribawa. Semua karyawan menunduk saat melihat CEO PT. Star Media.
Jadwal Devan sangat padat, hari ini dia ada rapat dengan PT. Mars Television. Setelah rapat selesai, CEO Muda itu bergegas pergi, karena harus menghadiri acara launching, dan di tengah perjalanan, Papa Devan meneleponnya, mengingatkan lusa adalah hari pernikahannya.
CEO muda itu sudah bertunangan dengan Cinta, anak sahabat papanya Devan. Mereka berdua sudah dijodohkan semenjak mereka kecil. Devan dan Cinta dengan senang hati menerima perjodohan ini. Devan tak menyangka, teman kecilnya akan menjadi istrinya nanti.
Devan memandangi cincin pertunangannya, akhirnya dia akan segera menikah dengan Cinta. Lelaki itu tersenyum tipis. Rasa bahagia terasa di senyumannya. Lelaki itu teringat saat mereka tunangan.
***
Pada waktu itu, acara pertunangan diadakan di hotel yang lokasinya di daerah Puncak, Jawa Barat. Daerah yang terkenal indah dan sejuk. Dikelilingi oleh perkebunan teh dan pengunungan. Cinta begitu cantik dengan kebaya berwarna pink muda, dipadupadankan dengan rok kebayanya. Devan yang begitu gagah dan tampan dengan kemeja batik yang senada dengan cinta. Mereka adalah pasangan yang serasi.
Devan dan Cinta sudah lama mengenal semenjak mereka kecil, rumah Devan tidak jauh dari kediaman Cinta. Seperti Jodoh telah berpihak kepada mereka berdua.
Kedua keluarga sangat gembira, karena akhirnya sebuah persahabatan berubah statusnya menjadi sebuah keluarga. Impian Ayahnya Devan dan Cinta, menjadi nyata. Persahabatan mereka kini semakin tambah erat. Perjodohan yang mereka rencanakan ternyata berhasil. Acara pertunangan berlangsung sangat meriah dan lancar.
***
Revano, asisten Devan melihat dari kaca tengah, dan dia pun tersenyum.
"Akhirnya, Pak Devan, sebentar lagi melepas masa lajang." Celetuk Revano sambil terkekeh.
Devan menatap tajam, dan balik menyerang Revano.
"Lihatlah aku, bentar lagi, aku akan berstatus menikah, sedangkan kamu?" ejek Devan dengan bibir menyeringai ke atas.
Revano berdeham keras, dan menghela napas. Dia tidak mungkin bisa membalas bosnya itu. Karena bisa-bisa moodnya jadi hilang sepanjang hari.
Sebelum ke acara launching, Devan menyempatkan diri ke tempat bridal yang sudah dipesannya, untuk memastikan semuanya sudah siap untuk acara yang paling berharga untuknya.
Sebenarnya bisa saja Devan tinggal menelepon bridal itu, tidak perlu mendatanginya. Akan tetapi, dia ingin melihat langsung pakaian yang akan dikenakannya besok sekali lagi. Karena ini adalah sekali untuk seumur hidup, dia tidak mau ada kekurangan sedikitpun.
Sesampainya di bridal, Devan langsung mencoba pakaiannya. Dia tampak lebih tampan, senyumnya begitu bahagia. Lelaki itu bercermin, dan memantapkan diri. Pemilik Bridal memuji ketampanan lelaki itu.
"Perfect, Anda benar-benar sempurna, yes!" seru Jhon sambil memegang kerah jas dan merapihkannya.
"Oya, mana calon istrimu yang cantik itu?" tanya Jhon penuh penasaran.
Biasanya jika finishing, calon pasangan akan datang. Akan tetapi, Devan hanya datang sendirian. Lelaki itu akhirnya menelepon Cinta, agar menghampirinya. Namun, teleponnya tidak ada jawaban. Lalu, Devan mengecek jadwal harian Cinta. Ternyata dia sedang mengisi sebuah workshop di Bandung.
"Oh ya maaf ternyata tunanganku sedang ada workshop, saya hampir saja lupa. Jadi dia tidak bisa kesini, tapi bolehkah saya melihat gaunnya Cinta?" ucap Devan kepada Jhon.
Pemilik bridal itupun, memperlihatkan gaun Cinta. Devan begitu terpesona memandang gaun Cinta. Lelaki itu membayangkan Cinta memakai gaun itu.
Revano menghampiri Devan, dan mengingatkan kalau dia harus segera berangkat ke acara launching. Devan pun meninggalkan tempat bridal itu, dan melaju cepat ke agenda selanjutnya.
***
Di acara launching tersebut, banyak dihadiri pengusaha besar ternama. Salah satunya CEO muda Marvelino Aksara dari PT. MACTV.
Devan memasuki ruang ballroom hotel tersebut, lampu kamera banyak menyoroti ke arah CEO itu. Pemandu acara mempersilakan Devan untuk ke podium membuka acara.
Saat bagian inti acara, seseorang datang dari arah pintu ballroom, semua mengarah kepada sosok pemuda tampan itu. Dia adalah Marvel, yang dari tadi sudah ditunggu kedatangannya. Marvel pun langsung naik ke Podium.
"Selamat siang, maafkan karena saya sedikit terlambat. Mari kita mulai acara ini," ucap Marvel sembari melanjutkan presentasinya.
Semua yang melihat Marvel, terkagum-kagum, masih muda, tetapi perusahaannya langsung melejit. Devan tersenyum, mengangkat gelas ke arah CEO PT. MACTV itu, tanda dukungannya untuk Marvel.
Devan kembali lagi ke podium dan berjabat tangan dengan Marvel. Semua tamu yang berada disana membicarakan kedua CEO itu. Sama-sama masih muda, umurnya gak beda jauh. Akan tetapi, mereka berdua sudah sukses. Yang satu akan menikah dan yang satu lagi masih lajang.
Mereka berdua tak luput dari sorotan kamera HP para tamu maupun kamera para wartawan yang hadir. Acara tersebut langsung masuk dalam pencarian teratas di beberapa media sosial.
Dilain kesempatan, Devan mengundang Marvel secara langsung ke pernikahannya, dan sangat berharap dia hadir. Marvel tersenyum dan mengangguk.
"Insyaallah, saya akan usahakan hadir. Semoga nanti pernikahannya Pak Devan berjalan dengan lancar." Sahut Marvel sambil berjabat tangan kepada Devan.
"Aamiiin, terima kasih, Pak Marvel." Jawab Devan tersenyum.