Setibanya di kediaman Alexander, Cinta pun disambut hangat, terlebih Ibu dan Ayah Devan, langsung memeluk Cinta. Devan sangat senang melihat Cinta, yang begitu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Dikarenakan, orang tua Devan hanya mempunyai anak laki-laki.
"Cie, pengantin baru, seneng banget hari ini, nanti tolong ke ruanganku yah, ada hal penting soal pekerjaan yang mau aku bicarakan." Ujar Galih, kakaknya Devan, sambil melambaikan tangan ke arah Cinta dan tersenyum.
"Iya kak, nanti aku ke sana." Jawab Devan.
Devan mengajak Cinta terlebih dahulu untuk istirahat di kamar. Lelaki itu menggendongnya ala bridal style. Sebelum dia kembali bekerja, Devan menyiapkan air mandi hangat untuk Cinta, agar cepat kembali segar dan merelaksasikan tubuhnya.
"Sayang, kamu mandi dulu yah, nggak apa-apakan, aku tinggal sebentar? Nanti aku kembali lagi ke sini, menemanimu," sahut Devan tersenyum dan menatap mata indah Cinta, lalu mengecup keningnya. Cinta mengangguk dan membalas kecupannya dengan mesra.
Selelah apapun, akan hilang jika mendengar kata-kata dari sang suami yang kita cintai, dengan lembut, dan memperlakukan istrinya bagaikan permaisuri. Suami pun pasti akan mendapatkan cinta sepenuhnya dari seorang istri.
***
Devan pun bergegas ke ruangan kerja kakaknya. Raut muka Galih sangat serius, tumpukan berkas file berserakan di atas meja. Dia sedang menerima telepon dan sepertinya sangat penting.
"Kak, ada masalah apa?" tanya Devan khawatir.
"Ada masalah kantor di Singapura, apa kamu kenal dengan CEO dari PT. MACTV, dia merebut proyek kita dengan PT. SSM." Terang Galih sambil melempar file ke arah meja.
Devan pun segera menelepon Revano, asistennya. Mencari kejelasan informasi tentang proyek di Singapura. Revano memberitahukan, bahwa ada yang membocorkan proyeknya kepada PT. MACTV.
CEO muda itu geram, akhirnya menelepon Marvel. Dia ingin tahu kenapa Marvel melakukan itu. Sambungan terhubung kepada Marvel.
"Assalammua'alaikum, selamat malam, Pak. Marvel, Saya Devan, kenapa Anda melakukan ini semua pada kami?" tanya Devan dengan tegas dengan wajah penuh penasaran.
"Wa'alaikumsalam, malam, Pak. Devan, maksud Anda apa? Saya tidak mengerti, Apakah ini berkaitan dengan PT. SSM, jika iya, baik, akan saya jelaskan, begini Pak Devan, PT. SSM tiba-tiba menghubungi kami, dan menawarkan kepada kami untuk bekerja sama. Karena menurut kami proyek ini bagus, kenapa tidak?" terang Devan.
Selama ini mereka berdua suka bekerja sama dan baik-baik saja. Devan semakin penasaran. Seperti ada yang ingin pertemanan kedua perusahaan ini hancur.
Galih pun sependapat, dan memutuskan Devan untuk berangkat ke Singapura, menyelesaikan masalah yang ada di sana secara langsung.
***
Devan kembali ke kamar, melihat Cinta sudah tertidur pulas, lalu dia menyelimuti dan mengecup keningnya dengan lembut. Sebelum istirahat, Devan pergi ke kamar mandi agar kembali segar, dan tak lupa berwudhu. Sebelum menunaikan salat, Devan membisikan ke telinga Cinta.
"Sayang, sudah salat isya?" bisik Devan dengan lembut. Istrinya hanya mengangguk dengan matanya yang masih terpejam.
Devan pun salat isya sendirian, Cinta akhirnya terbangun dan melihat suaminya yang begitu khusyuk berdoa. Devan kaget melihat Cinta terbangun, lalu mendekatinya.
"Kamu kok bangun, Sayang?" tanya Devan dengan lembut dan mengelus pipinya yang halus.
Kedua netra mereka bertemu, ada sesuatu yang tersembunyi di mata Devan, seperti ada sedikit kekhawatiran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Marvel
RomansaDILARANG KERAS MENJIPLAK! CERITA INI! ISBN: 978-623-355-613-2 Kisah ini alhamdulillah sudah menjadi sebuah Novel. . . . . . Tidak ada yang salah dengan takdir. Benar, karena takdir pula yang mempertemukan mereka. Tak disangka setelah sekian...