5

2K 280 112
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Grep...
Jennie mengejar Lim dan memeluk Lim dari belakang. Menangis dengan keras di belakang punggung lelaki yang lebih muda darinya itu.

"Jeno pasti tak suka melihat Mommnya sendirian tanpa Daddynya." Bisik Jennie dengan suara paraunya itu.

Lim langsung diam saat mendengar nama Jeno. Jeno adalah anak kesayangan mereka berdua. "Sepertinya Jeno tak membutuhkan daddy miskin dan pengangguran seperti aku." Jawab Lim dengan sedikit menyindir. Lim lalu melepaskan pelukan Jennie.

"Lim aku mohon, aku ga mau pisah. Aku dan Jeno butuh kamu" Jennie menggenggam tangan Lim, berharap Lim akan berbaik hati tak meninggalkan dirinya dan anak sematawayangnya itu.

Lim tak menjawab, ia menghampiri Jeno yang berada di tempatnya. Lim tersenyum bahagia karena Jeno sangat sehat dalam rawatan Jennie.

Lim sengaja membeli Jeno untuk menemani Jennie saat sedang berada di apartemennya, Jeno sudah seperti anak mereka sendiri, mereka membesarkan Jeno berdua dengan penuh kasih sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lim sengaja membeli Jeno untuk menemani Jennie saat sedang berada di apartemennya, Jeno sudah seperti anak mereka sendiri, mereka membesarkan Jeno berdua dengan penuh kasih sayang.

Jennie kembali memeluk Lim dengan erat, tangannya sudah masuk ke dalam kaos yang Lim kenakan. Mengelus area perut yang sangat Jennie sukai karena sangat seksi dan berotot. Jennie kecup bahu lebar milik Lim, niatnya memang ingin menahan Lim agaar tak meninggalkannya meski hanya beberapa hari saja.

"Dia tau kelemahanku." Batin lim dengan menahan hasratnya yang kian memuncak.

Jennie semakin menggoda Lim, mereka sudah lama tak saling menyentuh dan memuaskan karena kesibukan Jennie. Sentuhan Lim adalah candu bagi Jennie begitupun sebaliknya.

"Kalau akhirnya kita bercinta itu tandanya kamu harus mutusin Suga." Ucap Lim, ia genggam tangan Jennie yang masih asik mengelus perutnya itu. Jennie tak mengatakan apapun, ia diam dan berpikir apakah ini saatnya menurunkan egonya demi mempertahankan lelaki yang amat Jennie cintai ini.

"Aku pasti putusin dia, aku janji." Jawab Jennie yang kini melepaskan pelukannya pada Lim, menarik Lim untuk berhadapan dengannya. Jennie sudah siap menempelkan bibirnya pada bibir Lim namun Lim menghindar.

Idol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang