10|

66 21 1
                                    

"Selamat datang di Akademi Fos Asteria! Terima kasih sudah mempercayai kami untuk terus mencetak penerus yang akan berjalan di atas cahaya." Lelaki yang sudah cukup berumur itu tersenyum dengan ramahnya, kerutan halus nampak di wajahnya yang masih terlihat bugar, "semoga Dewa Alam Semesta menyertai kita semua!"

"Selanjutnya, kami akan melakukan tes untuk menentukan tingkat kalian dan kelas mana yang akan kalian tempati nantinya. Mungkin sudah banyak yang tahu mengenai tingkat kelas yang kami miliki, ada tiga kelas. Kelas tiga adalah paling awal, kelas bulan. Kami memiliki kriteria masing-masing untuk setiap kelas. Kelas kedua adalah bintang, kemudian kelas pertama adalah tingkat paling tinggi, kelas matahari." Netranya seolah mengarungi lautan, memeriksakan seluruh murid di aula yang sangat luas.

"Tentu saja kelas tiga bisa naik menjadi kelas dua, kelas dua ke kelas pertama. Jadi, jangan berputus asa dan terus bekerja keras untuk mencapai target kalian, mengerti?" Hal itu sontak dijawab oleh seluruh murid di sana. "Namun, adalah sebuah rahasia umum jika akademik ini memiliki kelas khusus. Asteroid. Siapapun yang tidak atau belum memenuhi klasifikasi memiliki aura, akan ditempatkan di sana. Mereka yang berada di tingkat asteroid juga berhak mendapatkan pembelajaran, jadi jangan khawatir. Kami melakukan yang terbaik untuk seluruh murid di sini."

Kemudian setelah beberapa kalimat, kepala akademi itu pun menutup pidato singkatnya. Dilanjutkan oleh tes yang sejak awal disinggung. Satu persatu murid dipanggil, bangku pun mulai terlihat berkurang seiring berjalannya waktu.

"Filia de Aequor! Silakan memasuki ruangan!" Tuan Putri Kerajaan Oseania itu berdiri, kemudian tersenyum menatap teman-teman seperjalanannya

"Sampai jumpa!" Katanya sambil melambaikan tangannya singkat.

"Irvetta Iridis! Silakan memasuki ruangan!"

"Aku pergi, teman-teman!" Irvetta mencoba menenangkan diri.

Tidak lama setelah itu, Aithne dan Leticia juga ikut dipanggil.

"Lady Irvetta Iridis, benar?" Iridis disambut oleh perempuan dan lelaki yang terlihat pandai menyembunyikan ekspresi mereka.

"Silakan letakkan tanganmu di atas kaca ini. Kemudian keluarkan auramu." Irvetta melihat kaca hitam lebar yang terlihat memantulkan cahaya berwarna-warni.

Irvetta pun akhirnya mengikuti arahan itu. "Aura milikmu pekat. Apa kau sering melatihnya?"

Apa mencabut nyawa seseorang termasuk melatihnya? Kadang Irvetta secara alami mengeluarkan auranya saat melakukan tugasnya itu.

"Bisa dibilang seperti itu." Irvetta meringis kecil.

"Irvetta Iridis, Tingkat Matahari. Teruslah asah kekuatanmu Lady Iridis." Irvetta terkejut dengan hasilnya.

Bukankah kakaknya bilang, ia akan masuk di tingkat kedua?

"Baik. Terima kasih..." Setelah itu, Irvetta pergi meninggalkan ruangan itu dan diarahkan menuju ruangan lain.

Itu adalah ruang matahari. Ruangan khusus di mana mereka akan belajar nanti. Di sana bukan hanya kelas biasa. Namun fasilitas lain yang dapat mereka gunakan untuk belajar. Laboratorium khusus sihir, khusus ramuan, dan banyak ruangan khusus lain.

"Kau juga di sini?" Irvetta menoleh, itu Putri Filia—ah, anggota keluarga kerajaan dan tingkat matahari. "Apa kekuatanmu?"

Mencabut nyawa seseorang. "Sesuatu tentang manipulasi." Irvetta menahan tawanya sendiri.

Manipulasi ingatan, tentu saja ia bisa melakukan itu. Akan bahaya jika ada manusia yang tidak sengaja melihatnya, seperti Sean dulu. Irvetta juga bisa memanipulasi benda, seperti mengubah bentuk benda dan semacamnya. Khusus untuk tugas malaikat maut, ia bisa mengintip kematian—yang ini jelas rahasia.

Sea of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang