30.5|

57 10 3
                                    

Hehe, kali ini beneran update kok!
Makasih yang udah nungguin. I'll try my best to make this story worth it biar kalian nggak kecewa udah nungguin cerita ini, owkay?

Mumpung udah libur aku lagi coba naikin mood habis ujian. Sabar ya. Aku pelan-pelan pasti lunasin utang update, wkwkwkwk

ocean's

Siapa sangka, Irvetta Iridis yang 9 bulan lalu terbangun sebenarnya telah menghadapi dua kehidupan sebelumnya. Sebagai Irvetta Iridis dan Aruna Irvetta. Sayangnya, di dua kehidupannya yang telah lalu ia tidak mendapatkan kebahagiaan.

Sebagai Irvetta Iridis di kehidupan pertama, ia tidak pernah bisa tenang karena selalu bisa meramalkan kematian seseorang. Hal mengerikannya adalah ramalan itu seakan divisualisasikan langsung di depan matanya. Ia juga bisa melihat roh-roh yang seharusnya tak kasat mata, bahkan bisa berbicara berkomentar dengan mereka. Itu kutukan baginya.

Sehingga, begitu Irvetta di kehidupan pertamanya diminta pertolongan oleh Dewa yang selama ini orang-orang di tempatnya anut, Irvetta menerima. Ia merasa... kutukannya mungkin akan sedikit berguna dan tidak akan menyiksanya lebih jauh, karena ia sudah berbuat baik. Ia berharap, setidaknya kutukan itu akan memudar.

Kemudian ternyata, Irvetta diberikan kehidupan kedua. Meskipun ia tidak mengingat kehidupan pertamanya sebagai Irvetta Iridis. Sang Dewa merasa bersalah jika harus memberinya ingatan yang menyakitkan, bagaimana ia bisa memberi seorang anak ingatan yang begitu buruk di kehidupannya yang masih putih. Begitu pikirnya.

Namun, itu tidak lantas membuat Aruna Irvetta, namanya di kehidupan keduanya memiliki hidup yang nyaman. Aruna lagi-lagi merasakan beban di pundaknya. Tentu saja, bukankah setiap orang memiliki beban hidupnya masing-masing? Kali ini, Aruna diberika keluarga yang berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnya.

Jika sebelumnya keluarganya sangat hangat, namun Irvetta menutup diri—yang terjadi adalah hal yang sebaliknya. Keluarganya tidak benar-benar menghargainya, itu hanya di depan orang lain. Ekspetasi dari orangtua yang membuatnya tertekan, namun setelah berhasil tidak lantas memberikan timbal balik yang pantas... yang ada hanya tuntutan yang terus berlanjut. Seperti rantai yang tidak akan pernah putus.

Jika ditanya apa keinginannya, apa mimpinya, Aruna Irvetta tidak tahu. Karena selama ini, yang ia lakukan adalah berusaha memenuhi ekspektasi orang lain yang bahkan tidak peduli pada usahanya, mereka hanya peduli pada hasilnya. Aruna bahkan tidak yakin, apakah hasil yang ia dapatkan membuatnya bahagia. Karena saat mendapatkan hasil itu, ia malah menangis dan memutuskan untuk... mengakhiri hidupnya.

Ia tidak ingin lagi dituntut oleh siapapun. Melelahkan. Satu-satunya perasaan yang bisa ia rasakan selama hidup.

Mudah untuk berpikir kenapa tidak mengatakan sejujurnya bahwa kita lelah, ingin berhenti atau istirahat sejenak. Tapi nyatanya, pembicaraan di keluarganya tidak pernah terasa hangat. Mungkin jika memberanikan diri, akan ada sedikit peluang untuk berhasil. Tapi... Irvetta dididik untuk mengikuti jalan yang telah diatur untuknya sedari kecil. Hal yang membuatnya muak.

Kemudian setelah terbangun sebagai Irvetta Iridis. Ia banyak merasakan hal baru. Ia berterima kasih untuk banyak hal. Sebelum akhirnya, lagi-lagi ingatan itu dirampas. Ia tidak diperbolehkan memiliki ingatan tentang kehidupan sebelumnya. Ia tidak diperbolehkan memiliki emosi yang berlebihan layaknya manusia.

Karena mulai saat itu... Irvetta adalah malaikat maut.

Sepertinya, Irvetta sedang dipermainkan. Ia tidak diperbolehkan mengingat kehidupan sebelumnya. Tapi... Ia mendapatkan hal-hal yang tidak ia dapatkan di kehidupan sebelumnya. Teman, keluarga, lingkungan yang mendukungnya sepenuh hati.

Bahkan, Irvetta mendapatkan kesempatan untuk mengintip masa lalu yang mungkin akan menjadi masa depan, melalui sebuah buku... Irvetta juga diberitahu mengenai kondisinya yang berada dalam kehidupan ketiganya. Benar kehidupan ketiganya.

Berkat Dewa yang ditolongnya dulu, Dewa Njords. Tidak lupa kedua anaknya, Freyr dan Freyja.

Belum cukup akan fakta bahwa ia adalah malaikat maut, menjalani kehidupan ketiganya, dapat melihat jalan cerita yang mungkin dapat terjadi di kehidupan orang lain... Ternyata ia juga harus menyelesaikan banyak hal. Urusan orang lain yang belum selesai, Irvetta harus ikut campur.

Ia harus memikirkan masalah orang lain. Berurusan dengan hampir semua keturunan keluarga Duke. Seakan belum cukup, ia juga berurusan dengan Putra Mahkota. Apa tugas malaikat maut yang menyamar menjadi bangsawan harus sesulit ini?

Bukan hanya menyangkut hidup satu orang tapi satu kerajaan. Siapa sih yang menciptakan alur seperti ini? Oh jelas. Harusnya tidak usah ditanya.

Apa katanya waktu itu? "Jalanilah tugasmu dengan baik di kehidupan ini. Jangan pernah berpikir untuk sengaja membunuh dirimu sendiri. Kali ini, kau tidak perlu mengorbankan dirimu sendiri, kami juga akan menjagamu dari jauh."

Hah! Irvetta bahkan tidak yakin tugasnya bisa berjalan dengan baik karena teka-teki di buku itu benar-benar sulit! Bunuh diri? Cih, memangnya malaikat maut bisa mati hanya dengan bunuh diri?! Sepertinya itu hanya akan menyakiti diri sendiri dan belum tentu ia akan langsung mati. Melelahkan, Irvetta lebih suka tidur walaupun tidak benar-benar bisa tidur!

cece's

Hai, hai, fellas!~

Aku bikinin part flashback dulu ya, biar nggak lupa sama jalan ceritanya, hehe!

Habis ini kita lanjutkan, owkay?! Eh tapi aku nggak janji update hari ini ya wkwkw, bisa hari ini bisa besok atau lusa, hehe.

Sea of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang