30|

55 12 4
                                    

⟨ ocean's ⟩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ocean's

"Yang Mulia-"

"Dominic saja, kecuali saat ada orang lain gunakan panggilan formalmu." Irvetta mengangguk ragu.

Sebenarnya sangat tidak nyaman. "Dominic? Uh...tidak, tidak mungkin. Sangat aneh, tolong biarkan saya memanggil anda seperti biasa." Dominic hanya mengangkat bahunya ringan.

"Lanjutkan."

"Sebenarnya saya tidak yakin kalau Lady Lathyrus dan Putra Mahkota Zoldian akan melakukan pengkhianatan atau pemberontakan, mungkin memang tidak menutup kemungkinan. Tapi...lebih daripada itu, apa anda tahu siapa yang membunuh Lady Malvales?"

"Itu Aithne." Irvetta sedikit terkejut dengan itu.

"Bagaimana anda tahu?" Dominic tersenyum miring.

"Apa kau di sana saat Lady Malvales mati? Ah, benar harusnya kau yang menjemput dan jiwanya, bukan?" Irvetta mengangguk membenarkan. "Apakah mereka tidak berbicara sesuatu sebelumnya?"

"Sesuatu tentang... pengkhianatan?" Dominic mengangguk.

"Ratu, ibuku, yang menunjuk Aithne menjadi calon Putri Mahkota bukan tanpa alasan. Seperti yang kau tahu, jajaran keluarga Duke adalah keluarga paling tua selain anggota Kerajaan Oseania sendiri. Bisa dibilang pendahulu membangun Kerajaan Oseania bersama." Irvetta mengangguk, itu diajarkan dalam buku sejarah wajib, dipelajari sebelum masuk akademi.

"Adalah suatu hal yang bodoh bagi mereka yang percaya bahwa keempat keluarga Duke dan kerajaan suatu saat akan saling mengkhianati. Walaupun hanya dijelaskan secara singkat, kelimanya melakukan sumpah terikat turun temurun. Tapi...tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan. Lady Lathyrus bukan tidak mungkin menjadi yang pertama melakukannya. Kemudian Aithne, gadis itu benar-benar tidak bisa dikendalikan, mulutnya sangat tajam. Anehnya, itu yang ibuku sukai, karena dia hampir tidak pernah berbohong, dia biasanya hanya memilih diam daripada berbohong." Irvetta mulai menerka sesuatu.

Apa mereka terlibat perjanjian atau semacamnya?

"Aithne menjadi salah satu pion ibuku, pada akhirnya. Salah satunya, kematian Lady Malvales. Aku tidak tahu apa yang ibuku katakan padanya, tapi itu hampir tidak mungkin mengenai aku seperti yang kau duga. Dia tidak tertarik padaku, begitupun sebaliknya. Aku bahkan tidak mengerti apa yang ada di kepalanya yang kecil itu." Kesimpulannya, Aithne adalah salah satu tokoh yang masih harus ditandai.

Kemungkinan terburuknya, Aithne bisa jadi salah satu dalang pemberontakan yang dulu dan mungkin akan terjadi. Aithne satu-satunya yang selamat saat tragedi itu. Aithne membunuh Lady Malvales kemungkinan atas perintah Ratu, tapi untuk apa? Apa yang mungkin Lady Malvales lakukan sehingga ia mendapat kematian?

"Yang Mulia, menurut anda...apa yang paling memungkinkan menjadi penyebab Lady Malvales harus dibunuh?" Dugaan sebelumnya, itu karena merebutkan Putra Mahkota.

Setelah dipikir-pikir lagi, itu sedikit keterlaluan walaupun tidak menutup kemungkinan.

"Sebelumnya aku sudah menyelidiki keluarga Baron Malvales, mereka mendapat gelar karena bergerak di bidang pembangunan. Awalnya itu bukan suatu hal yang luar biasa, tapi karena mereka berhasil membangun beberapa gedung yang sangat berguna bagi rakyat juga menyumbangkan ide-ide sarana-prasarana, mereka berhasil mengangkat derajat keluarganya. Aku berpikir, apa mungkin ini ada rahasia terkait pembangunan gedung-gedung itu sendiri?" Kamu kembali menerka-nerka.

"Itu tidak menutup kemungkinan, tapi bagaimana cara menyelidikinya? Sedangkan bangunan yang dikerjakan oleh keluarga Baron Malvales tidaklah sedikit." Irvetta mengetukkan kakinya beberapa kali.

"Aku sarankan, kalian berhati-hati. Jangan terlalu banyak mengubah alur... Hanya beberapa yang perlu, bukan seluruhnya." Mereka lupa bahwa Kal masih di sana.

"Aku mengerti bahwa sifat manusia kalian masih ada, entah itu saat ini atau beberapa tahun ke depan. Tapi, jangan berpacu kepada hal-hal duniawi saja. Walaupun memang ada hal yang melenceng keluar jalur dan kalian berniat memperbaiki, kadang ada sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Lakukanlah seperlunya."

Lakukanlah seperlunya.

Kal seperti mengingatkan mereka bahwa... saat ini mereka bukan hanya manusia. Tapi juga malaikat maut yang harus menjaga kestabilan. Bukan hanya tentang kehidupan tapi juga kematian. Bukan hanya hal baik tapi juga hal buruk. Banyak hal yang tidak bisa dikendalikan.

cece's

Yes, keluarga Baron Malvales itu bergerak di bidang pembangunan. Bahasa kerennya sih keluarga arsitektur bangunan. Bedanya, bukan cuma yang merancang, tapi mereka juga punya orang-orang sendiri buat ngebangun gedung yang mereka rancang. Kalau lagi kerja sebutannya 'mandor', bawahnya ya...kuli bangunan. Hehe.

Nah jadi bisa dibilang 40-60% bangunan di Kerajaan Oseania itu arsiteknya ya... Keluarga Malvales, jadi jangan heran kalau mereka tahu banyak. Literally banyak. Dah, spoilernya segitu dulu wkwkw.

Sea of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang