Waktu terus berlalu.
Kini Jeongyeon terlihat sedang berada di sebuah tokoh bunga.Ia sedang memilih kira-kira bunga mana yang cocok untuk diberikan kepada seseorang yang berstatus pacarnya itu.
Hari ini, Jeongyeon berencana akan jujur mengenai perasaannya yang sebenarnya kepada Nayeon.
Jeongyeon akan mengakui bahwa ia telah jatuh hati kepada Nayeon jauh sebelum kejadian itu,bahkan sejak pertemuan pertama mereka.
Siang tadi,ia mengajak Nayeon untuk makan malam bersama.
Nayeon pun menyetujuinya.Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Jeongyeon memutuskan untuk segera pulang lalu membersihkan diri dan bersiap untuk ke sebuah restoran mewah yang sudah dipesannya.
Tepat pukul delapan, Jeongyeon tiba di tempat itu dengan senyum tipis serta gaya yang maskulin dan tak lupa,bunga carnation merah ditangannya.
Bunga carnation merah juga dapat mewakili perasaan cinta pada seseorang.
Ia duduk menunggu kedatangan Nayeon.
Namun hingga waktu menunjukkan pukul sembilan lebih 30 menit, Jeongyeon sudah merasakan sedikit kecewa.Pasalnya ia sudah menunggu cukup lama.
Tapi saat melihat jam tangannya,
Jeongyeon memutuskan untuk menunggu sebentar lagi.Hingga jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Jeongyeon tersenyum tipis seraya mengatakan
'lu terlalu berharap Je.
Dia siswi famous, sedangkan lu?
Cuma manusia culun plus korban bullying'.Jeongyeon pun melangkah keluar restoran dengan kekecewaan yang mendalam.
Tetapi ia masih berusaha untuk berpikiran positif.
'mungkin ada kepentingan mendadak'Ia pun mengendarai mobilnya tak tentu arah.
Saat diperjalanan, Jeongyeon berniat menenangkan pikirannya.
Ia pun memarkirkan mobilnya dan masuk ke salah satu cafe.Ia lalu menikmatinya pesanan nya tanpa mempedulikan keadaan sekitar.
Bukan bermaksud untuk nguping,tetapi sepotong kalimat tiba-tiba saja masuk melalui Indra pendengaran nya.
'jadi selama ini lu gak serius sama dia'
Jeongyeon pun menghela nafas.
Ia sedikit prihatin dengan orang yang dimaksud itu.'ya enggak lah.
Gw cuma manfaatin dia aja.
Lumayan,tugas gw yang terbengkalai ada yang ngerjain'Lagi-lagi Jeongyeon hanya menggelengkan kepalanya lalu meraih gelas Americano miliknya lalu menyesapnya.
Namun seketika matanya membulat saat mendengar sepatah kalimat yang kembali dikeluarkan oleh orang yang berada di belakangnya.
'astaga,
Gw gak nyangka seorang Im Nayeon sejahat itu'Otak jenius Jeongyeon seketika berpikir keras.
Jeongyeon pun memutuskan untuk sedikit berbalik.
Ternyata,
Dugaannya benar.
Ia adalah Im Nayeon.Jeongyeon kembali duduk di tempatnya dengan tenang.
Lalu sedikit tersenyum kecut.
Ternyata orang yang sempat ia kasihani tadi tak lain adalah dirinya sendiri.'Sungguh memprihatinkan sekali kisah ku'
Batin Jeongyeon.Setelah menghabiskan hidangannya dan juga mengumpulkan nyalinya Jeongyeon memutuskan untuk keluar dari cafe itu.
Ia dengan sengaja menjatuhkan kunci mobilnya tepat disamping meja tempat beberapa orang sedang mengobrol dengan serunya.
Jeongyeon pun menunduk lalu mengambil kunci itu.
Saat kembali berdiri tegak,netra nya bertatapan langsung dengan seseorang yang menyebabkan nya merasakan kecewa."Oh Hay
Aku sudah menyiapkan kejutan untuk mu,tetapi malah aku yang mendapatkan kejutan"
Ucap Jeongyeon dengan nada ramah.Nayeon yang melihat itupun sedikit kaget.
Sedangkan Sana,Mina dan Momo memandang Jeongyeon yang saat ini terlihat sangat berbeda.Mereka mengakui, sekarang Jeongyeon sangat tampan dan maskulin dengan balutan kemeja putih serta jas yang sedang ia pegang dan jangan lupakan kacamata yang bertengger manis di hidung mancung nya.
Sangat berbeda dengan biasanya yang mengenakan pakaian kebesaran, kacamata bulat,dan rambut yang acak-acakan."lu udah tau semua kan?
Jadi gak ada lagi yang perlu gw jelasin.
Lu mending pergi aja deh.
Gw enek liat muka lu".
Ucap Nayeon sinis.Jeongyeon pun membalas nya dengan senyum manis.
"Terimakasih buat kamu yang udah nemenin kehidupan aku.
Meskipun Nayeon yang kukenal beberapa waktu yang lalu sangat berbeda dengan sekarang.
Jujur,aku mengajak mu untuk bertemu malam ini karena aku akan mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya.
Tetapi sebelum itu terjadi,kamu lebih dulu memberiku kejutan.""Harus kamu tau,hati seseorang itu gak pantes dijadiin mainan.
Karena semua juga memiliki perasaan.
Terlebih lagi rasa kecewa""Aku sekarang mencintaimu,tapi mulai saat ini aku akan berusaha menghapus perasaan itu"
"Dulu aku pernah mengatakan bahwa Aku nggak bakal pergi, tetapi jika kamu yang memintanya,maka akan kulakukan.
Tetapi
Sekalipun dimasa depan kamu menyuruh ku kembali, percayalah hal itu tak pernah dan tak akan pernah terjadi.
Dan mulai saat ini, kata-kata itu akan kutepati""Tapi itu masih dapat berubah"
Setelah mengatakan itu, Jeongyeon pun kembali memberikan senyuman nya kepada Nayeon lalu berjalan keluar.
Nayeon pun merenungkan kembali semua perkataan Jeongyeon.
Sebenarnya Nayeon juga sudah memiliki perasaan kepada Jeongyeon setelah beberapa saat bersama dengannya tetapi ia masih belum yakin dengan hal itu.
Mendengar perkataan Jeongyeon tadi membuat Nayeon merasakan sesak di dadanya.
Nayeon pun memutuskan untuk meminta maaf kepada Jeongyeon besok pagi dan meminta untuk memperbaiki semuanya.
^^^
Seperti hari-hari sebelumnya, Chaeyeong akan terus berusaha untuk mendekati Mina.
Kini tiga sekawan itu sedang berjalan menuju kantin.
Namun di tengah perjalanan,mereka berpapasan dengan Mina dan Momo yang baru saja keluar dari ruang OSIS."Siang Mina"
Sapa Chaeyeong.Mina yang mendengar nya hanya memutar matanya malas.
"Makan bareng yuk,"
"Enggak"
"Ye,,jangan jutek-jutek atuh.
Kalau ini pertemuan terakhir kita,
Aku percaya kamu bakal menyesal sudah jutek sama aku"
Ucap Chaeyeong yang tak mendapat respon apapun dari Mina.Chaeyeong memang selalu memberikan kata-kata hiperbola seperti itu jika bertemu dengan Mina.
"Jangan menyerah sobat"
Ucap Tzuyu seraya merangkul Chaeyeong.Sedangkan Jeongyeon hanya memperhatikan mereka tanpa ada niat mencampuri.
Saat berada di kantin, Jeongyeon hanya mengaduk makanan nya tanpa ada selera untuk mulai memakannya.
Chaeyeong dan Tzuyu pun tak berani bertanya.
'Mungkin saja masalah pekerjaan.'
Begitulah kira-kira pikiran mereka berdua.Lamunan Jeongyeon buyar saat merasakan getaran dari ponselnya.
Jeongyeon pun mengangkat panggilan itu.
Setelah panggilan terputus, Jeongyeon pun berpamitan kepada mereka dengan sedikit terburu buru.
TBC.
.
STREAMING GUYS.
BTW SPOILER YANG DIKASIH JYP GAK NANGGUNG² 🤭

KAMU SEDANG MEMBACA
H I D D E N
Teen Fiction"jika seorang manusia telah menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di bumi,maka itu berarti ia sudah siap untuk menjalani kehidupannya,serta menghadapi garis takdir yang telah ditentukan untuknya" . . . . END.