12🍁

319 37 0
                                        

Sesaat setelah Jeongyeon manaiki lantai dua,
Seseorang berpakaian yang sama dengannya memasuki toko bunga tersebut.

"Permisi,
Bu boss nya ada kan?"
Tanya orang tersebut sopan.

"Eh..e ada kok.
Beliau ada di balkon lantai dua"
Ucap salah satu karyawan.

Seseorang itupun menaiki tangga setelah berpamitan.

Para karyawan pun kembali melanjutkan sesi gosipnya yang sempat tertunda.

"Pssttt,
Menurut lu gimana?"

"Kayaknya bukan juga deh.
Soalnya barusan itu tipe yang humoris, romantis gitu Keliatannya"
Ucap karyawan yang lainnya.

"Gw penasaran sumpah.
Secara Bu Boss kan sempurna gitu masa dilepasin sih"
Sambut yang lainnya.

"Ekhemmm"

"Ehhh,,
ada yang bisa kami bantu"
Ucap salah satu karyawan setelah melihat beberapa pengunjung yang berdiri mematung memandangi mereka.

Jeongyeon pun melangkah menaiki lantai dua.

Saat melihat ke arah balkon,ia tak mendapati seseorang, melainkan tiga orang gadis cantik yang sedang menghabiskan waktu bersama.

"Permisi"
Ucapnya yang berhasil menghentikan aktivitas ketiga gadis tersebut.

"Ohh lu Je,
Duduk dulu"
Ucap Mina ramah.

Jeongyeon pun duduk disebelah seseorang yang kini terus menerus menunduk.

"Langsung aja yah,gw gak bisa lama soalnya"
Ucap Jeongyeon yang dibalas anggukan oleh Mina.

"Jadi...."
Ucapan Jeongyeon terputus saat mendengar suara yang sangat familiar.

"Ehhh kapten ngapain disini?"
Ucap Dahyun lalu duduk di sebuah sofa tanpa dipersilahkan.

"Jualan cilok.
Pake nanya lagi.Lu sendiri ngapain?"
Ucap Jeongyeon dengan nada tak santai.

"Jualan bakso kapten"
Jawab Dahyun yang mendapat kekehan dari beberapa orang.

Namun tidak dengan Jeongyeon.
Ia justru memberikan tatapan dinginnya kepada Dahyun.

"Mau jemput Sana doang kapten"
Ucap Dahyun cengengesan.

Ia pun dengan segera menarik tangan sana lalu berjalan menuruni tangga setelah sebelumnya pamit kepada sang atasan.

Setelah kepergian Saida, suasana menjadi sedikit canggung.

Ekhem.

"Jadi gini,
Gw kesini cuma mau kasih sesuatu sama lu"
Ucap Jeongyeon pada Mina.

Seorang gadis bergigi kelinci yang sedari tadi berada di samping Mina pun hanya menunduk.

Ia tak tahu mengenai hal ini.

Biasanya,apapun kegiatan seseorang didepannya ini akan selalu ia ketahui.

Hal tersebut berkat Ryujin.

Ia dengan senang hati melaporkan semua kegiatan Jeongyeon padanya.

Jeongyeon pun mengeluarkan sebuah kalung dog tag dari sakunya lalu meletakkannya di meja.

"Gw harap lu dapat jaga barang ini dengan baik.
Dia juga berpesan bahwa ia sayang banget sama lu".

Ucap Jeongyeon pada Mina yang kini meraih kalung dog tag tersebut dengan tangan gemetar.

Nayeon yang duduk disebelahnya pun hanya bisa mengelus punggung sang sahabat.

"Maaf jika perkataan gw membuka kembali luka lama lu.
Tapi bagaimana pun,lu berhak tau."

"Chaeyeong sebenarnya memiliki peluang besar untuk menang saat dia berduel.
Akan tetapi dia tak mau melakukan nya,karena
Seseorang yang berhadapan dengannya adalah..."

Jeongyeon pun menghembuskan nafasnya sebentar,lalu melanjutkan.

"Bambam.
Meskipun ia musuhnya saat itu,
Tapi Chaeyeong tetap tidak mampu untuk menghabisinya.
Ia terus memikirkan betapa sedihnya lu jika kehilangan kekasihmu itu"

Mina pun hanya bisa menangis sembari menggenggam kalung itu erat.

"Sekali lagi gw minta maaf.
Sekarang waktunya gw pamit"
Ucap Jeongyeon seraya berdiri disusul oleh Mina.

"Oh ya,gw tertarik dengan sebuah bunga cantik di sebelah bunga mawar putih tadi.
Gw mau memilikinya."
Ucap Jeongyeon setelah menghentikan langkahnya.

"Yaudah,gw siapin dulu"
Ucap Mina seraya berjalan cepat menuruni tangga.

Ia cukup mengerti untuk memberikan dua orang itu waktu untuk membicarakan masalah mereka dan menyelesaikannya dengan baik-baik.

Setelah punggung Mina tak lagi kelihatan dari tangga, Jeongyeon pun dengan secepat kilat berbalik dan membawa tubuh Nayeon ke dinding lalu mengurung nya dengan lengan.

"Aku gak tau perasaan kamu sekarang gimana sama aku.
Tapi satu hal yang mau aku sampaikan.
Aku bakal pergi dan saat kembali nanti aku janji akan memperjuangkan mu kembali"
Ucap Jeongyeon Seraya menatap manik mata gadis bergigi kelinci itu.

Nayeon yang sempat membeku lalu dengan cepat mencium pipi kanan Jeongyeon.

"Aku nungguin kamu untuk nepatin janji itu."
Ucap Nayeon dengan senyum manisnya.

Jeongyeon pun menggangguk lalu berjalan menuruni tangga seolah tak terjadi apa-apa.

Berbeda dengan gadis bergigi kelinci tadi.

Ia justru masih saja terpaku dan merasa Dejavu dengan kejadian tadi.

Sampai dilantai bawah, Jeongyeon menerima bunga yang sudah disiapkan Mina lalu mengendarai mobilnya kembali ke tempat kerjanya.

Setelah tiba,
Jeongyeon melangkah masuk.

Jihyo dan Tzuyu yang kebetulan berada di sekitar situ hendak menanyakan kepada jeongyeon tentang bunga di genggamannya.

Namun keduanya urung ketika melihat jenis bunga itu dan sang kapten bawa ke dalam ruangan kerja bertuliskan
'SON CHAEYEONG'.

Bunga Azalea memang memiliki makna yang dalam bagi sebagian orang.
Begitupun para anggota Team Delta.

Mereka akan kembali teringat dengan seseorang yang berjulukan
'harimau tangguh' ketika melihat jenis bunga indah tersebut.









TBC.

H I D D E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang