7🍁

308 44 0
                                    

Chaeyeong yang sedang mencorat-coret di sebuah kertas tiba-tiba kaget saat melihat karya nya.
Ia tanpa sadar membuat sketsa wajah seorang gadis cantik yang sedang tersenyum hangat.

"Kok jadi muka Mina sih"

Ia pun meletakkan kertas itu dan mengambil kertas baru.

Tak jauh dari tempat Chaeyeong, terdapat seseorang yang sedang menggalau ria sambil memainkan beberapa melodi dari sebuah gitar di pangkuan nya.

Ia adalah Jeongyeon.

Setelah berkutat dengan kertas-kertas di ruang kerjanya,ia memutuskan untuk bersantai sembari menggalau sejenak.

Di rasa cukup, Jeongyeon pun berniat untuk kembali keruangan nya.
Akan tetapi dering dari ponselnya membuat nya berhenti melangkah.

Rupanya telepon tersebut berasal dari atasannya.

Ia pun dengan segera berlari ke ruangannya setelah menerima telepon tersebut dan mengabari para anggotanya untuk segera berkumpul.

"Delta mundur,tugas akan diserahkan kepada tim Alfa".

Begitulah kira-kira pesan yang Jeongyeon kiriman kepada anggotanya.

Sementara di tempat lain,
Mina dan Momo sedang menikmati makanan mereka dengan damai.

Namun perhatian mereka sedikit teralihkan saat dua orang yang tadi menempati sebuah meja diseberang mereka tiba-tiba berlari dan tanpa sengaja menabrak meja yang ditempati oleh Mina.
Tzuyu pun segera meminta maaf dan berlari keluar setelah meninggalkan beberapa lembar uang untuk membayar makanannya.

"Aneh banget tu orang.
Tiba-tiba nongol, tiba-tiba ilang.
Aish bakso gw yg malang"
Ucap Mina yang memperhatikan mangkuk nya yang kini tinggal setengah.

"Aneh sih,tapi asal lu tau si Dahyun itu kiyuttt banget"
Ucap Momo menimpali.

"Ular nya kambuh"
Gerutu Mina.

Mina yang mendengar itupun tak merespon sama sekali.

Sedangkan dikelas, seorang gadis cantik bergigi kelinci sedang termenung di bangkunya seraya menatap kearah jendela.

Ia menolak ajakan teman-temannya untuk ke kantin dan memilih tinggal dikelas selama jam istirahat berlangsung.

Saat netra nya menerawang, keningnya tampak sedikit berkerut.

Dibawah sana,lebih tepatnya di gerbang belakang sekolah terlihat seseorang yang melabraknya beberapa hari yang lalu sedang celingak-celinguk seperti seorang yang akan bolos.

Nayeon sedikit tak menyangka, seseorang yang notabenenya siswa pertukaran pelajar ternyata seorang bad girl.

Tak lama, terlihat sebuah mobil sport berhenti didepannya.
Tanpa membuang waktu, Tzuyu pun segera memasuki mobil tersebut.

Yang membuat Nayeon heran adalah mobil tersebut tak melaju setelah Tzuyu memasukinya.

'ya kali mogok.
Gak mungkin banget'
Batinnya

Dari jendela mobil, Tzuyu mengedarkan pandangannya ke arah sekolah.

Netra nya tak sengaja bertatapan langsung dengan seseorang di lantai dua yang juga menatapnya.

Namun Tzuyu dengan segera mengalihkan pandangannya saat melihat kemunculan rekannya.

Setelah rekannya masuk,mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan sekolah itu.

Nayeon menggeleng tak habis pikir dengan kedua siswa itu.

Nayeon pun mengalihkan pandangannya dari jendela saat mendengar ocehan sahabatnya yang kini sudah berada di depan mejanya.

"Gw gak kenyang sumpah.
Huft,gak bakal fokus nih"
Gerutu Mina.

"Lu kenapa dah".
Tanya Nayeon pada sahabatnya itu.

"Orang aneh nabrak meja kita tadi, alhasil gw harus ngiklasin bakso gw separuh".

"Aneh-aneh gitu,
Dia kiyutt lho "
Ucap Momo menimpali.

"Kiyutt dari mana nya.
Yang ada aneh tau.
Satu kulitnya kelewat putih,satunya lagi kelewatan tinggi"
Ucap Mina yang masih kesal.

Momo yang mendengar itupun hanya merenggut kesal.

"Memang yang kalian maksud itu siapa sih?"
Tanya Nayeon.

"Dahyun dan Tzuyu"
Jawab Mina.

Mendengar nama itu, Nayeon kembali mengingat beberapa saat kali.

"Ehh,tadi gw liat tu orang bolos"
Ucap Nayeon kepada sahabatnya.

"Hmm, berarti tadi mereka buru-buru mau bolos gitu?"
Ucap Momo yang seolah sedang bertanya.

"Ngapa nanya gw"

"Yang nanya ke lu sape markonah"

Perdebatan itupun terus berlanjut.Nayeon pun hanya membiarkan mereka.

Hal itu sudah biasa terjadi,bahkan sampai Jambak-jambakan.

Dan akan lebih seru jika Sana ada di antara mereka.

Namun pagi ini,ia tak terlihat sama sekali.

'mungkin kesiangan setelah maraton drama'
Pikir Nayeon.

Jadi hal tersebut sudah menjadi hal lumrah bagi mereka berempat.

Di belahan bumi lain,terlihat beberapa orang sedang bersiap untuk melakukan penerjunan.

Mereka adalah Team Delta.

Salah satu pasukan khusus terbaik yang hanya dikirim untuk misi-misi yang memiliki resiko tinggi.

"Tiger, kumpulan semua identitas."
Perintah sang kapten team yang bernama Yoo Jeongyeon atau ostrich.

"Siap"

Para anggota pun melepaskan identitas mereka masing-masing dan memberikannya kepada seseorang yang berjulukan 'tiger'.

Setelah mengumpulkan identitas rekan setimnya,Tiger meletakkan nya di tempat aman.

Tetapi tanpa mereka semua sadari,
Ternyata ada seseorang yang tak menuruti perintah kaptennya.

Lebih tepatnya hanya ada empat kalung dog  tag yang tersimpan di brankas tersebut.

Alarm yang menandakan waktu penerjunan pun berbunyi.
Para anggota Team Delta segera bersiap untuk penerjunan.

Setelah penerjunan,sang kapten pun memberikan aba-aba kepada para anggotanya.

Empat anggota mulai masuk ke kawasan musuh secara perlahan dan tak terdeteksi, sedangkan seorang lagi,bergegas mencari tempat untuk bersembunyi.

"Eagle siap di posisi"

Terdengar suara sang sniper dari alat komunikasi mereka.

Team Delta pun dengan cekatan mengamankan daerah musuh dan segera mencari Sandra.

Di tengah-tengah pencarian,
Seseorang dibuat kaget saat sebuah tangan menepuk bahunya.

Tzuyu POV.

Aku pun berbalik dan mendapati seseorang yang menjadi sumber semangatku sedang tersenyum sangat manis, meskipun hal itu tertutupi oleh masker buff dan kacamata hitam.

"Kamu jangan sampai terluka,
Ini perintah ku"
Ucap seseorang yang menepuk bahuku tadi.

"Siap.
Kamu pun harus berjanji padaku agar tak terluka"
Ucap ucapku padanya.
Aku harus tetap bersikap sopan, bagaimana pun juga ia tetap atasanku.

Bukannya menjawab,
Seseorang itu justru hanya tersenyum.
Hal itu dapat dikenali saat matanya menyipit.

Akupun hanya bisa menghela nafas.

"Ayok,kapten sudah berada jauh didepan"
Ucap seseorang itu seraya menepuk bahuku.

Akupun berjalan dibelakangnya serta tetap selalu waspada.

Tzuyu POV end.













TBC.

H I D D E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang