14🍁

309 31 13
                                    

Dorr..

"Gw gak bakal biarin lu bebas untuk kali ini"
Gumam seseorang yang baru datang tersebut.

Pistol di tangan Jackson terjatuh sepersekian detik sebelum pelatuknya tertarik.

Moncong senjata yang pada awalnya mengarah ke Jeongyeon sekarang mengarah ke seseorang yang baru datang tersebut.

"Sampah"
Ucap seseorang dengan pakaian serba hitam itu dengan telunjuk yang mengarah ke Jackson.

Jeongyeon dapat mengenali suara itu serta kelopak mata ganda nya.
Meskipun seseorang itu mengenakan topi serta masker.

Seseorang yang baru datang tadi pun langsung menyerang anak buah Jackson dengan membabi buta.
Sedangkan Jackson hanya duduk tepat di hadapan Jeongyeon yang kini kondisinya cukup memprihatinkan.

"Cihh membosankan"
Ucap Jackson lalu meludah ke lantai.

Seketika Jeongyeon tersenyum miring saat pandangan Jackson kembali ke arahnya.

"Ternyata benar kata orang itu.
Lu gak lebih berharga dari sampah dan gw baru sadar itu. Astaga kemana saja aku ini."
Ucap Jeongyeon dengan kekehan lalu ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

Jackson yang mendengar itupun langsung menyerang Jeongyeon kembali dengan brutal.

"Lu harus ingat.
Nyawa dibayar nyawa"
Ucap Jackson dengan nafas memburu di sela-sela pukulannya.

Tiba-tiba sebuah sinar laser merah mengarah ke kepala Jackson dan iapun menyadari itu.

"Urusan lu sama gw,bukan sama dia"
Ucap seseorang yang baru datang itu.

Ia adalah para anggota Team Delta.

Mereka menghela nafas lega.
Untung saja mereka tak terlambat.

Jitzu pun dengan segera membantu seseorang misterius itu untuk membereskan para anak buah Jackson.


Huft...
"Rose' nyampe besok.
Tapi gw kesepiannya Sekarang.Gimana dong."

Seseorang itupun berjalan menelusuri asrama berharap ia menemukan seseorang yang bisa diajak mengobrol.

"Ini team Delta pada kemana dah,sepi amat."

"Hallo apakah ada people di here?.
Aku very kesepian.
No adakah yang mau mengobrol together ku?"

Seseorang itu adalah kapten team Alfa.
Ia bernama kapten Lalisa.

Saat hendak kembali keluar,ia tak sengaja mendapati sepiring Indomie tak lupa telur ceplok di atasnya.

"Tau aja tamunya lagi laper"
Ucap nya tersebut tengil.

"Kan gak ada orang nih, daripada mubasir kan"



"Kalaupun lu mau bayar pake nyawa,itu make nyawa gw.
Gw yang udah kirim teman lu ke neraka"
Ucap Dahyun dengan tawa mengerikannya.

Pistol yang berada di depan wajah Jeongyeon pun berbalik membidik ke arah seseorang yang tertawa tak jauh darinya.

Dahyun tampak bersemangat saat kilatan-kilatan amarah mulai terlihat dari pandangan pria tersebut.

Ini merupakan trik yang digunakkan Dahyun.
Ia sengaja memancing amarah musuhnya terlebih dahulu.

Karena Dahyun yang notabenenya adalah seorang sniper membuatnya sangat jarang melakukan pertempuran jarak dekat.

"Aishhhh,
Sayang sekali kau tak dapat melihatnya,
Baiklah akan ku ceritakan".

"Tutup mulutmu"

H I D D E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang