2🍁

426 50 2
                                    

Di hari yang sama namun waktu berbeda,lebih tepatnya pada jam istirahat.
Terlihat tiga orang sedang berbicara dengan serius di roof top sekolah.

Mereka adalah Jeongyeon, Chaeyeong dan Tzuyu.

Jeongyeon masih saja mengintrogasi keduanya.

"Katanya lu disini gak ada teman
Jadi gw sama Tzuyu ngajuin diri buat pertukaran pelajar."
Ucap Chaeyeong santai.

Jeongyeon yang mendengar itupun hanya berdecak kesal.

"Aish menjengkelkan"
Gerutu Jeongyeon lalu berjalan meninggalkan kedua orang tersebut.

"Je!!"
"Yah,belum sempat juga gw nanya"
Ucap Chaeyeong lesu.

"Mau nanya apaan emang?"
Tanya Tzuyu.

"Gw cuma mau nanya nama cewek yang nganterin kita ke ruang kepsek tadi".
Ucap Chaeyeong dengan cengiran nya.

"Otak lu ketinggalan apa gimana dah?
Jelas-jelas nama tu cewek tertera di name tag nya"
Ucap Tzuyu dengan nada yang sedikit kesal.

"Santai aja dong,harus sopan lu.
Gw lebih tua yak"
Ucap Chaeyeong sedikit berteriak karena Tzuyu sudah berjalan sedikit menjauh.

"Tapi kok gw lebih tinggi"
Jawab Tzuyu dengan wajah polos yang menyebabkan Chaeyeong greget mau nyakar.

       
                                        ***

Keesokan harinya, Chaeyeong terus menerus mengekori Jeongyeon dan memberikannya pertanyaan-pertanyaan seputar seorang gadis yang bernama 'Mina' itu.

Tapi,sedari tadi tak ada satupun pertanyaan yang diajukan nya terjawab.

Jeongyeon hanya fokus pada laptop nya,tanpa mempedulikan sahabat nya itu dan ia pun sesekali menaikkan kacamata nya yang sedikit melorot.

Setelah beberapa saat,
Chaeyeong tak lagi bersuara.
Jeongyeon pun mendongak untuk melihat raut wajah sahabatnya itu.

Jeongyeon akhirnya menyerah.
Ia menyimpan laptopnya.
Lalu memusatkan perhatiannya pada Chaeyeong.

"Gw gak tau banyak"
Ucap Jeongyeon dengan ogah-ogahan.

Chaeyeong pun mencerca Jeongyeon dengan segala pertanyaan yang sedari kemarin bersarang di kepalanya tentang seorang gadis yang manarik perhatian nya.

Belum semua pertanyaan nya terjawab,bel masuk berbunyi.
Chaeyeong yang mendengar itupun melangkah dengan menghentakkan kakinya ke tempat duduk di samping Tzuyu.

Keesokan harinya, Jeongyeon ke kantin seorang diri, pasalnya Tzuyu dan Chaeyeong sedang berada di ruang kepsek.

Ia hanya berniat untuk membeli beberapa roti serta sekotak susu.

Setelah mendapatkan apa yang ia mau,
Jeongyeon bergegas untuk keluar dari kantin.

Saat hendak keluar,ia melihat kaki seseorang yang berniat untuk membuat nya terjatuh.

Jeongyeon dengan ketidakpedulian nya berjalan dengan santai hingga ia dengan sengaja menginjak kaki tersebut yang berhasil membuat sang empunya meringis.

Belum sempat melangkah jauh, Jeongyeon sudah merasakan seragam yang dikenakan nya ditarik oleh seseorang yang tak lain adalah Minatozaki Sana.

Jeongyeon pun hanya menghela nafas.
"mau lu apaan sih?"

Sana yang mendengar itupun langsung bertepuk tangan,

"Akhirnya gw denger juga suara lu"

"Gw tanya sekali lagi mau lu apaan?"
Tanya Jeongyeon dengan nada sedikit naik.

Sana yang mendengar itupun langsung meraih kerah seragam Jeongyeon.

Jeongyeon hendak membuka suara,
Namun seseorang lebih dulu melepaskan genggaman Sana dari kerah seragam Jeongyeon secara tidak santai.

"Jauhkan tangan lu dari sahabat gw.
Lu nyentuh dia,lu berurusan sama gw"
Ucap orang tersebut dengan raut wajah tak suka.

"Wihh anak mana lagi nih.
Lu siswa baru itu kan?
Kenalin nama gw Sana"
Ucap Sana.

"Gw  gak  peduli"
Ucap orang tersebut dengan penekanan.
Lalu ia menarik Jeongyeon untuk keluar dari kantin.

Setelah kedua orang tersebut meninggalkan kantin,Sana duduk di samping Momo dengan senyum misterius.

"Gw bakal gangguan Jeongyeon Mulu deh biar bisa terus berurusan dengan anak baru tadi"
Ucap sana dengan senyuman yang membuat ketiga sahabatnya bergidik.

Ditempat lain,yaitu di roof top terlihat Jeongyeon sedang kembali mengintrogasi seseorang namun kali ini beda orang.

Seseorang yang diintrogasi tersebut dengan santainya memakan roti yang dibeli Jeongyeon tadi tanpa memintanya terlebih dahulu.

"Lu kenapa bisa disini?
Ni lagi,
Makan gak pake minta?"
Gerutu Jeongyeon.

"Bagi yak"
Ucap nya lalu melanjutkan kembali melahap roti yang sudah tersisa setengah.

"Santai aja,
Entar juga si Tiger Dateng"
Ucap Dahyun cuek.

Benar saja,tak lama berselang Chaeyeong dan Tzuyu datang dengan kresek di tangannya.

"Gw ke kelas duluan yak,
Entar duit lu gw ganti"
Ucap Dahyun Seraya berjalan menuruni tangga.

"Gali lubang tutup lubang lu"
Teriak Jeongyeon.

Saat menuruni tangga, Dahyun meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang.

Hallo
Gimana disana?

Siap.
Tidak ada yang mencurigakan.
Hanya saja saya mendapat sedikit sambutan kurang mengenakkan dari Jeongyeon.

Jeongyeon biarin aja.
Yang terpenting' dia' gak berbuat aneh-aneh.

Tidak.
Hanya saja, meskipun tergolong baru,
Ia sudah diincar banyak gadis disini.

Ya begitulah resiko punya gebetan dengan tampang diatas rata-rata.

Yaudah,tetap lakukan tugas kamu,
Panggilan nya saya tutup dulu.

Setelah panggilan terputus,ia segera bergegas memasuki kelasnya.


Dahyun memilih bungkam saat Jeongyeon menanyai maksud kedatangan nya.

Dahyun sudah menduga hal itu bakal terjadi.
Karena Dahyun yang notabenenya sangat malas untuk menginjak yang namanya 'sekolah' tiba-tiba menjadi seorang murid baru.














TBC.

H I D D E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang