15🍁

574 41 11
                                    

"HMmm 21 September,
Besok 22 September."
Gumam seseorang Seraya memandangi kalender di ruang kerjanya.

"Fiks gw harus beraksi sekarang"
Ucapnya lalu bergegas keluar.

Namun ia langsung berdecak kesal saat mengingat kondisi mobilnya yang mengenaskan.

"Ngapain juga dia nyemplung di got.
Bareng mobil gw lagi,
Kalau mau ya sendiri aja"
Ucap Jeongyeon menggerutu.

Kemarin malam memang sempat terjadi musibah pada mobil serta Ryujin.

Tetapi saat diberitahukan kabar itu,
Bukannya cemas dengan kondisi sang adik ia justru mencemaskan mobilnya.

"Pinjem aja dah"
Ucapnya lalu berjalan masuk kembali.

Saat hendak mengetuk pintu ruangan Tzuyu,ia dikagetkan dengan kemunculan seseorang yang membuka pintu itu tiba-tiba.

"Ngapain?"
Tanya Tzuyu.

"Mau kemana lu?"
Tanya Jeongyeon.

"Komandan manggil gw.
Lu ngapain disini.?"

"Minjem mobil.
Lu tau sendiri kan kondisi mobil gw mengenaskan"
Ucap Jeongyeon mendramatisir.

Setelah Jeongyeon berjalan menjauh, Tzuyu pun berjalan ke arah yang berlawanan.

Ia sedikit heran.
Jika urusan team Delta, Jihyo atau Jeongyeon lah yang dipanggil.

Saat sampai di depan ruangan,
Ia melirik sebentar.

PARK JIN YOUNG.

Tzuyu kembali menarik nafasnya untuk menenangkan diri.

Setelah dirasa cukup,ia pun mengetuk lalu masuk saat mendengar suara dari dalam.

"Letnan Chou Tzuyu apakah kau berpacaran dengan Putri ku?".
Tanya sang komandan.

"Siap,benar pak"
Jawab Tzuyu dengan sedikit gugup.

Huft
"Bisa-bisanya kau mengencani putriku tanpa meminta izin kepada ku"

"Siap,salah.
Maafkan saya pak"

"Sekarang kesampingkan pangkat,
Saya ingin membahas hal ini sebagai ayah dari orang yang kau kencani"

"Siap".

"Apakah kau serius dengan putri ku?"
Tanya park Jinyoung dengan raut wajah datar.

"Saya serius pak"
Jawab Tzuyu dengan tegas.

Park jin young menggangguk anggukan kepalanya lalu bersandar di kursi kebesarannya.

Melihat hal itu,nyali Tzuyu kembali ciut.

"Jika kamu seriusan,mengapa kau tak pernah meminta restu padaku?"
Ucap ayah Jihyo santai.

"Mmm itu.....
Maafkan saya pak"
Ucap Tzuyu menunduk.

Sebenarnya sudah beberapa kali Tzuyu ingin menemui komandannya akan tetapi hal tersebut belum sempat ia lakukan karena misi yang harus ia jalani datang silih berganti.

"Saya merestui mu"
Ucapan tersebut seketika membuat Tzuyu tersentak kaget.

"Saya tentu sudah mengetahui sepak terjangmu dalam bidang ini.
Jadi saya akan sangat senang jika kamu yang menjadi menantuku kelak"

"Sudah.
Kamu bisa kembali bekerja.
Dan satu lagi
Jika kamu sudah bosan atau lelah padanya,
Jangan sakiti dia, segeralah kembalikan ia padaku"

"Siap.
Dan saya pastikan hal itu tak akan pernah terjadi"
Jawab Tzuyu dengan tegas.

Tzuyu pun kembali ke ruang kerjanya dengan senyum yang merekah.

H I D D E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang