Hyunsuk menghela napas berat ketika pandangannya menatap punggung seseorang yang kini berjalan di depannya.Pemuda kecil itu terlihat berjalan dengan pasrah sambil mengekor di belakang nya.
"Kenapa jauh gitu?. Lo mungil, ntar Lo hilang" tukasnya datar membuat Hyunsuk mencebik karena mendengar fakta dari mulutnya.
"Ji, ini mau kemana sih?" Rengek Hyunsuk karena mereka sudah memutari pusat perbelanjaan ini hampir satu jam lamanya.
Jika kalian bertanya bagaimana keduanya bisa bersama?, Jawabannya karena Jihoon.
Pemuda tinggi itu memutuskan langsung pergi dari rumah Doyoung, tak jadi bergabung dan memilih ke apartemen Hyunsuk. Mungkin dia ingin memastikan sesuatu.
Tapi langkahnya terhenti ketika melihat Hyunsuk yang tampak rapi dan pergi dengan taxi, tentu saja Jihoon mengikuti Hyunsuk. Dan ternyata tujuan Hyunsuk itu ke mall yang berada di pusat kota. Membuat Jihoon berpura-pura seakan pertemuan mereka itu tanpa kesengajaan. Lalu dengan aura dominan nya membuat Hyunsuk jadi tak bisa lepas darinya.
Dan jadilah seperti saat ini.
"Sebenarnya kamu ini kenapa sih Hoon?" Jengah Hyunsuk akhirnya.
Benar, Hyunsuk suka sama Jihoon, tapi Hyunsuk bingung juga dengan sikap Jihoon yang kurang jelas seperti ini. Jujur ini hal baru untuk Hyunsuk, dan itu bagus, tapi...tidak bisakah Jihoon mengatakan alasannya terlebih dahulu?.
Bukannya menjawab, Jihoon justru memberikan se-cup es krim pada Hyunsuk yang langsung di sambut dengan senyum mengembang Hyunsuk.
Pemuda mungil itu tersenyum terlampau lebar dengan tangan yang mulai sibuk mengambil es krim dengan sendoknya.
Senyum tipis terbit di wajah Jihoon, sangat tipis sampai mungkin Hyunsuk tak akan menyadarinya. Ternyata sangat mudah menjinakkan seorang Hyunsuk, pikir Jihoon.
"Langsung diam ya" sindir Jihoon yang juga tengah memakan es krimnya di samping Hyunsuk.
Hyunsuk meletakkan sendok es krim itu di bibirnya, terkekeh polos sambil menatap Jihoon dengan kaki menggantungnya yang di hentak-hentakkan di kursi umum pusat perbelanjaan itu.
Matanya bahkan ikut tersenyum, terlihat seperti bayi yang baru di berikan permen oleh ibunya.
Jihoon sempat terdiam sebelumnya, mungkin kata terpesona cocok untuk menggambarkan keadaannya saat ini.
Hyunsuk menoleh menatap Jihoon yang kini sudah berdiri dari posisi duduknya, memperhatikan tingkah pemuda kelahiran bulan Maret itu yang merapikan pakaiannya.
"Lo tunggu sini dulu, gue mau ke toilet" pamitnya yang tentunya mendapat anggukan dari Hyunsuk. Persis seperti anak kecil yang patuh dengan perintah ibunya.
Mata sipit itu hanya mengekori punggung Jihoon hingga hilang di sebalik tembok keramik yang tak terlalu jauh dari tempat duduknya.
Betah di tinggal sendiri karena ada es krim di dalam genggamannya, hingga seseorang memanggil namanya, membuatnya menoleh karena panggilan itu.
"Hyunsukie" suara itu mengudara hingga ke pendengaran Hyunsuk.
Hyunsuk terdiam di posisinya, rahang itu menggantung terkejut dengan binar mata bersemangat. Meletakkan tempat es krim di samping posisi duduknya. Meloncat senang sambil berlari kearah orang itu.
Tangan pria itu terbuka seperti siap menerima pelukan dari Hyunsuk.
"Kakak!, Ih kok nggak bilang-bilang mau kesini sih?" Tanya Hyunsuk yang kini sudah menenggelamkan kepalanya di dada bidang lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange [Hoonsuk]
Fanfic[Completed] Cerita murni dari otak, terlalu abal-abal untuk di plagiat. Jadi tolong jangan di plagiat🙇🏻♀️ . . "Ibarat matahari. Kamu Arunika dan aku Swastamita, sampai sini paham kan?" Tentang Hyunsuk yang merelakan segalanya hanya untuk mengejar...