10

2.3K 330 2
                                    


Junkyu menghela napas lelah berkali-kali, tangannya masih setia melipat sisi demi sisi kertas warna warni yang ntah bagaimana ceritanya bisa ada di ruangan Hyunsuk.

"Ini kita mau buat sampai sebanyak apa sih?," Protes Jaehyuk akhirnya sambil memukul punggungnya karena pegal.

Saat ini Yedam, Jaehyuk, dan juga Junkyu sudah duduk anteng sembari mengelilingi ranjang Hyunsuk. Berbagai kertas warna warni tersampir di dekat mereka.

Objek burung dari kertas origami, itulah tujuan mereka. Awal mulanya hanya Hyunsuk dan Yedam saja yang berinisiatif membuat hiasan di ruang inap itu. Dan langsung saja Yedam menelpon adeknya untuk mampir setelah pulang sekolah, mengantarkan berbungkus-bungkus kertas berwarna itu.

Junkyu dan Jaehyuk yang memang tinggal di dalam kamar merasa bosan ketika hanya memainkan ponsel, jadilah mereka bergabung dengan kedua orang yang terlihat seru dengan kegiatannya.

Ternyata Junkyu dan Jaehyuk salah. Kegiatan itu sama sekali tak seru, justru sangat membosankan.

"Ya kan nggak ada yang maksa kalian untuk ikut juga," sindir Yedam meletakkan hasil karyanya yang kesekian di lantai. Bahkan saking banyaknya yang sudah mereka buat, kasur Hyunsuk sudah penuh, menutupi hampir sebagian selimut putihnya.

Hyunsuk terkekeh, "coba di nikmati kalau bikin sesuatu itu, nanti pasti seru deh," ceramah Hyunsuk kemudian.

Junkyu mencebik kesal, tapi masih melanjutkan kegiatannya, "tunggu sebentar!, Aku punya ide," tukas Yedam lalu berjalan ke arah sofa ruangan, mengobrak abrik kantong kresek yang awalnya di bawa adeknya juga.

"Benang?, Untuk apaan dammie?," Tanya Junkyu dengan nama panggilan Yedam, yang menandakan mereka sudah cukup akrab sekarang. Memang tak butuh waktu lama untuk mereka saling mengakrabkan diri jika tengah bekerja sama seperti ini.

Alih-alih menjawab Yedam justru mengambil beberapa burung kertas, melubangi bagian bawahnya dan memasukkannya ke seutas benang, membuatnya seakan-akan terbang.

"Waw, Jenius. Itu terlihat bagus!," Puji Junkyu yang mendapat anggukan antusias Jaehyuk.

Yedam justru menatap Hyunsuk, keduanya terkekeh. Aneh pikir mereka. Bukankah ini hanya kegiatan biasa yang dilakukan anak paud?, Kenapa mereka bisa se-exited itu?. Dari pada mematahkan semangat Junkyu dan Jaehyuk yang baru membara itu, keduanya hanya memilih tersenyum, lalu kembali melanjutkan kegiatan mereka.

"Eh kak kapan-kapan buatin bekal untuk gue dong," ujar Jaehyuk tiba-tiba di tengah keheningan saat mereka asik melipat kertas.

Hyunsuk mengalihkan pandangannya pada Jaehyuk, sedikit bingung kenapa Jaehyuk bisa tahu mengenai makanan buatannya. Namun pemuda mungil itu segera tersenyum saat teringat jika selama ini yang memakan bekal buatannya adalah kawan se-gang Jihoon itu.

"Oh, apakah makanannya enak?," Tanya Hyunsuk antusias, tentu saja ia senang jika masakannya dapat pujian seperti ini, terlebih biasanya hanya Taeyong dan kedua kawan Jepangnya saja yang pernah memakan masakannya itu—memberi apresiasi karena kelezatan masakannya, walau belakangan Yedam juga ikut memuji karena sudah menyicipinya. Sekarang malah tambah Jaehyuk dan juga Junkyu.

Bukan Jaehyuk yang menjawab, justru Junkyu yang mengangguk heboh, meluapkan seberapa sukanya dia dengan makanan buatan pemuda mungil yang ada di depannya ini.

"Enak banget suk!, gila sih. Mending dari pada Lo kasih ke Jihoon, bagus kasih ke gue aja" terlihat julid Junkyu mencebik, tangannya masih sibuk memasukkan burung kertas itu pada tali.

"Ih iya, masakan kak Hyunsuk de best banget, Wawan aja nggak berhenti-henti mujinya," kini Yedam yang menimpali.

Kerutan halus tersirat pada kening Junkyu dan Jaehyuk, seakan meminta penjelasan.

Orange [Hoonsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang