bayi

23.7K 1.1K 59
                                    

"ih apaan tuh?"

Ujar seorang namja yang lagi jalan bersama teman temannya. Sesuatu yang bergerak di dalam plastik sampah dibawah jambatan mencuri perhatian mereka

"gak tau. Kesana yuk"

Mereka kemudian berlari menuju ke bawah jambatan dan membuka plastik tersebut. Alangkah kagetnya saat mereka menjumpai bayi imut yang terlihat baru sebulan dilahirkan diperlakukan dengan cara yang sangat keji begini

"ih ada bayi!" kaget si namja yang bertag namakan Mark

"tolong woi, bayinya udah sekarat" pekik Jeno yang kemudian mendukung bayi kecil itu agar mendapatkan udara segar. Temannya yang bernama Jisung kemudian menelefon pengankutan online untuk mereka membawa bayi itu kerumah sakit

Sesampainya si pemandu, mereka semua melaju masuk kedalam. Si pemandu sempat berfikir sekumpulan remaja itu menculik anak orang namu setelah mendengar penjelasan mereka, dia jadi ikut panik kamudian melaju ke rumah sakit khusus bayi sekaligus membantu mereka mengurus bayi itu sementara dirumah sakit

"dok gimana bayinya?" tanya Jeno penuh khawatir

"untung kalian pantas. Nyawanya hampir tidak terselamatkan namun syukur kami berjaya" ujar si dokter yang membuat semua mereka menghembuskan nafas lega

"lalu apa ada diantara kalian yang menginginkan bayi ini?" soalan yang dilontarkan dokter membuat mereka semua terdiam. Dokter sudah mengetahui tentang dari mana bayi itu dijumpai dan kini dia harus bertanya apakah ada yang mengingikan bayi itu atau dia harus mencari pengadopsi lain

"hm?" Dokter berdehem dan semuanya masih terdiam. Dia menganggap itu sebagai tidak ada yang mahu

"baiklah jika begitu" ujarnya lagi. Pasti diluar sana banyak yang menginginkan anak ini. Dokter itu yakin pasti akan ada

"saya mau dok!" ujar seseorang. Mata semua tertuju pada si empu dengan ekspresi kaget sampai ada yang menutup mulut saking kagetnya

"lu gila Jisung?" kaget Mark

"s-saya mahu bayi itu! Saya adopsi" Jisung berkeras. Si dokter tersenyum manis ke arah Jisung dengan penuh rasa bangga di dalam hatinya. Menjaga bayi itu rumit namun dengan berani Jisung mengambil tanggungjawab itu





















"cup cup anak imut jangan nangis" Taeyong sedang menggendong bayi mungil yang kini sudah sah menjadi anaknya Jisung

"maa aku pulang" Jisung yang baru pulang langsung melempar tasnya dan menuju ke kamar anaknya. Jisung merupakan student di universitas ternama di Seoul dan dia salah satu murid cemerlang. Dia sangat gigih belajar agar mendapat pekerjaan yang baik di masa depan demi dia dan anaknya

"anak daddy! Sini" Jisung mengambil alih menggendong si bayi sedetik sampai di depan kamar. Dengan ajaibnya, bayi itu langsung berhenti menangis saa berada di pangkuan Jisung membuat Taeyong menjadi lega

"mama buatin susu dulu ya" ujar Taeyong dan dibalas anggukan oleh Jisung. Masih kecil sudah harus minum susu formula. Kasian sekali anak imut ini, tapi dia masih bernasib baik karna dijumpai oleh orang yang baik hati

"anak daddy imut sekali" puji Jisung sambil mengecup pipi anaknya

Siapa sangka seorang laki laki yang belum berpengalaman menjaga anak bisa menjadi seorang ayah yang sangat baik. Belum lagi dia mendapat sokongan besar dari kedua orang tuanya













"kamu harus fokus ya! Harus bisa! Papa sama mama doakan kamu disini, anakmu juga akan mendoakan kamu meski belum bisa melakukan apa apa" Ujar Jaehyun dipagi hari. Hari ini ialah ulangan semester akhir yang akan menentukan masa depannya Jisung

"iya pa aku pasti bisa"

Jisung mencium tangan Taeyong dan Jaehyun sebelum berangkat. Tidak lupa untuk mencium pipi anaknya yang ada di gendongan Taeyong saat ini. Dia haru berusaha, semuanya demi dirinya sendiri serta si bayi










"AKU BERJAYA"













"yeayy akhirnya kita tamat!" ujar Mark suka ria sambil berlarian di samping teman temannya. Mungkin setelah ini mereka akan susah bertemu karna masa depan namun semua mereka akan sentiasa menjadi teman selamanya

"Ji apa plan mu setelah ini" tanya Jeno pada Jisung

"aku? em ayahku membuka perusahaan baru dan melantikku sebagai CEO. aku akan berpindah ke Busan minggu hadapan"

"sendiri?"

"bersama anakku"

"cepat sekali kau meninggalkan kami!" ujar Mark cemberut. Siapa juga yang rela ditinggal sahabat begitu jauh mana si Mark akan pulang ke Kanada bulan depan

"janji kita akan sentiasa berteman?" ujar Jeno

"JANJI! SELAMANYA!" sahut mereka bersamaan. Sungguh pertemanan yang begitu mengharukan. Mereka bertiha sudah berteman sejak kecil dan dua tahun lalu mereka bersama menjadi paman kecuali Jisung yang menjadi ayah. Ketiganya begitu akrab membuat yang melihat tak mampu memisahkan








"Ji siapa nama anakmu?" tanya tetangga yang lagi main sama anaknya Jisung

"Chenle bu. Park chenle" jawab Jisung

"bagus ya namanya" puji si tetangga

"makasi bu"








"pa-pa"

"maa chenle udah bisa bilang papa mah" kaget Jisung saat mendengar anaknya mula menyebut perkataan pertamanya

"baguslah"








Jisung And Baby lele [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang