Yuta melaju kembali ke rumah dan memasuki kamar tempat winwin dan chenle tempati. Disitu winwin sedang tidur bersama chenle yang lagi menyusu
"hiks mah! Maafin aku mah" yuta langsung berlutut dihadapan winwin dan menggoyang goyangkan tubuh istrinya
"engg pah kamu udah kembali? Jisung gimana?"
"hiks mah aku minta maaf"
"pah kamu kenapa?" winwin kaget saat melihat yuta sedang menangis disampingnya. Melihat chenle sedang tertidur pulas, yuta dan winwin memutuskan untuk berbicara diluar kamar
"pah? Leher kamu kenapa?" tanya winwin
"hiks tadi Jisung mabuk berat mah, terus dia tiba tiba nyium aku. Aku sudah memberontak tapi dia aku kalah" jelas Yuta
"terus bibir kamu luka gini karna Jisung juga?"
"iya mah. Aku minta maaf ma, aku tau aku salah tapi-
Cup
"kamu kenapa nangis gini sih? Malu maluin aja kalau lele liat" winwin mengecup bibir yuta sekilas untuk menenangkannya
"mah, aku barusan hampir sekingkuh loh?"
"iya tau."
"emang kamu gak marah?"
"ya marah lah! Siapa si yang gak marah suaminya dicium orang lain!" bentak winwin
"mah, kita bincang baik baik ya. Tadi pas Jisung nyium aku dia sebut nama lele mah bukan nama aku. Keknya dia cinta deh sama anaknya" jelas yuta
"baru sadar kamu?" balas winwin
"h-hah? Kamu udah tau?"
"udah lama pah, chenle itu bukan anak kandungnya Jisung jadi aku tidak mempersalahkan itu. Lagipula dia bisa nahan nafsunya cuman gara gara mabok dia jadi kelewatan" jelas winwin
"chenle bukan anak Jisung?"
"ya bukan lah. Gak liat apa muka lele kaya orang china sedangkan jisung korea"
"tapi kan lele tetap anaknya mahh. Gak ah, aku gamau lele balik ke Jisung"
"pah, Jisung ngambil lele dari bawah jambatan loh. Dia sayang sama lele dari lele kecil sampai ke saat ini ya meskipun rasa sayangnya itu bukan sebatas anak dan ayah tapi dari caranya jaga, ngajar, ngebesarin lele itu udah jelas kalau dia itu tulus cinta sama lele"
"mah! Lele itu masih kecil!"
"aku tau. Tapi kamu jangan egois dong. Masa iya kamu tega misahin jisung sama lele? Kamu mau kalau aku dipisahin sama kamu?"
"gamau mah"
"nah gamau kan. Udahlah, Jisung gak mungkin tega ngehancurin hidupnya lele. Dia cuman harus menjauhi yang namanya mabok, selebihnya ga masalah"
"tapi lele itu udah aku anggap kek anak aku dan aku gamau kalau lele sampai-
"kita ke kamar mandi yuk. Kamu berisik, mending aku kasih jatah" bisik winwin. Yuta langsung mengangguk dan melupakan kisah chenle dan Jisung barusan
"daddy~"
"eh lele, ini bunda sayang"
"daddy mana bun? Daddy gak mati kan?"
"gak kok, daddy lagi dirumah sama papa yuta. Kamu disini dulu ya nanti sore baru pulang ke tempat daddy"
"iya bu. Eh nana sama kak jun mana?"
"mereka lagi dirumah omah mereka. Lele main sama bunda aja"
"bun, nenen"
"waduh bangun pagi langsung nenen aja nih. Yaudah nih" chenle langsung meraup puting kesukaannya dan menyesap puting itu kuat
"maaf Yut gw benar benar khilaf semalam"
"hm gapapa. Bahaya juga kalau lagi mabok. Gw kesini cuman mau bilang, lele bakal gua ambil dan tinggal sama gua"
"maksud lo apaan yut? Itu anak gw!"
"lu bahaya sung. Lele gak selamat sama lu apalagi kalau perkara semalam jadi lagi"
"yut, gua mohon jangan ambil lele"
"maaf sung, lele bakal tetap gw ambil" jawab Yuta
"yut gua mohon bagi gw satu kesempatan. Setelah ini gw gabakal nyentuh yang namanya minuman keras atau semacamnya asal lu gak ambil chenle"
"SATU KESEMPATAN! oke. Bakal gua pegang janji lu, tapi kalau kejadian semalam keulang, gw gabakal segan segan buat ngambil lele dan larang lu buat ketemuan ama dia"
"aku janji yut itu gabakal keulang. Bawa aku ketempat lele"
"mandi dulu sana! Bau badan lu amis!" yuta langsung jalan menuruni anak tanggan menunggu Jisung selesai membersihkan diri
TICK
TOCK
TICK
TOCK"Udah selesai ayo!" Jisung langsung menarik lengan yuta untuk segera melaju ke rumahnya. Si yuta udah mau nangis aja soalnya dia baru habis bikin ramen tapi langsung dibawa cabut oleh jisung
TOK TOK TOK
"le ini daddy udah datang buat jemput" panggil winwin
"DADDY!" chenle langsung berlari memeluk Jisung dengan erat. "daddy gapapa?" tanya lele kemudian mengecup pipi Jisung
"daddy gapapa kok le. Maafin daddy ya le. Daddy salah"
"daddy napa nangis? Jangan nangis, lele gapapa kok" sahut Chenle. Jisung memeluk anaknya sambil menangis terisak isak merasa bersalah atas kejadian semalam
"secinta itu dia sama lele?" tanya Yuta pada diri sendiri
"win aku minta maaf ya, aku gagal jadi ayah yang baik buat lele, tapi aku mohon jangan ambil anak aku"
"kamu tau sung, semalam lele jalan kesini sendirian. Aku memang kecewa sama kamu, tapi aku ga mungkin tega misahin lele dari kamu" jawab winwin
"lele gamau pisah ama daddy. Daddy cuman punya lele" ujar chenle sambil menatap kearah winwin
"iya sayang, bunda tau kok. Tapi kamu harus janji, kalau daddy mabok lagi, kamu harus telfon bunda biar bunda narik telinga daddy. Oke?"
"siap bunda!"
"lele juga harus janji sama papa, kalau daddy macem macem pukul aja kepalanya pakai panci" ujar yuta
"siap papa!"
"daddy kita pulang yu, lele pengen makan nasi goreng buatan daddy" ujar Chenle
"pamit dulu sama bunda"
"bunda, lele pulang dulu ya. Nanti lele kesini lagi buat nenen"
"iya sayang. Hati-hati ya"
"bunda doang? Papa?" chenle langsung berlari memeluk yuta "lele pamit pa. I love u" Chenle mengecup pipi yuta sekilas
"bunda juga mau dicium" winwin mempoutkan bibir. Tak lama chenle langsung mengecup bibir winwin
"yaudah, kita pulang dulu ya win,yut"
"iya hati hati" yuta menatap jisung tajam dan jisung hanya membalas dengan senyum tipis
"bakal gw perhatiin lu"
✔️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jisung And Baby lele [End]
RomanceDisini Chenle jadi anaknya Jisung. Aku pengen banget bikin ff ini dari dulu tapi aku dulunya gak enak, karna Jisung lebih muda di dunia nyata tapi akhirnya aku berani nulis ini. ini bukan Ff ya, lebih ke oneshot yang banyak gitu. Mau request? Boleh ...