Hampir Hancur

2.6K 132 10
                                    

Chenle menangis sambil memukul Jisung berkali-kali hingga tangannya sendiri sakit namun itu tidak memberhentikannya untuk melepas segala kekecewaannya

"maafin daddy sayang hiks. Daddy bingung harus bagaimana lagi. Daddy ingin menolak tapi daddy juga simpati" ujar Jisung

"terus daddy ga simpati sama lele? Lele menikah sama daddy bukan untuk diduain dad!" teriak lele penuh emosi

Jisung berlutut memohon ampun pada istrinya tapi Chenle sudah terlanjur kecewa. Dia menepis lengan Jisung berkali-kali dari menyentuhnya

"Ampun Le, Daddy beneran gatau harus apa lagi" ujar Jisung

"Kalau daddy pilih menikah sama cewe itu, cerain Lele sekarang!"

Jisung menggeleng pantas

"Gak! Daddy mengakhiri hubungan kita begini saja. Daddy cinta sama lele" jawab Jisung yang semakin menangis keras

"BASI! DADDY GA BAKAL DUAIN LELE KALAU DADDY CINTA SAMA LELE!" marah chenle. Mereka berdua beradu mulut di kamar manakala si cewe yang dimaksudkan berada di bawah dengan kedua ibu bapanya beserta ibu bapa Jisung

"Ini bukan salah daddy"

"TERUS SALAH SIAPA?!!"

Chenle belum pernah merasa sehancur itu didalam hidupnya. Taeyong yang mendengar tangisan cucunya menangis di pelukan jaehyun

"Itulah yang akan terjadi kalau kalian masih maksa mahu menjodohkan anak kalian dengan anak kami yang sudah berpasangan. Kalian menyiksa pasangannya" ujar Taeyong

"Kami tidak punya pilihan bu, anak kami cuma mahukan Jaehyun untuk menjadi suaminya" jawab mereka

"Bagaimana kalau kami semua menolak? Bukan karna ayahmu mempunyai penyakit yang membawa maut berarti kami harus memilih pilihan yang akan menyakitkan menantu sekaligus anak kami sendiri" ujar Jaehyun. Si cewe menangis

"Bisakah panggil mereka kebawah? Siapa tau kami bisa membujuk Chenle"

Taeyong yakin tidak akan bisa namun dia masih memanggil Jisung dan Chenle untuk turun. Chenle berpelukan dengan Taeyong sambil menangis terisak-isak menahan pilu

"Dek Chenle, berikan kebebasan untuk Jisung mempinyai istri kedua. Itu permohonan saya yang terakhir sebelum meninggal" ujar ayah si cewek pada Chenle

"NEVER! Cuma gara-gara penyakit bapak yang tidak ada sangkut paut sama saya, saya harus melepaskan kebahagiaan saya? Seharusnya bapak sekarang itu pulang dan taubat, bukan malah membantu anak bapak merusak rumah tangga orang!" marah Chenle disusuli tangisan

"Saya mohon dek chenle. Tolong biarkan anak saya bahagia dengan pilihannya. Saya yakin kalian bertiga bisa akur semakin berjalannya waktu" mohonnya lagi namun Chenle tetap menolak

"TIDAK! sekarang kalian pergi atau saya yang pergi!" usir Chenle. Taeyong hanya diam sambil mengusap pundak Chenle lembut

"Lu yang rampas kebahagiaan gw chenle" ujar si cewe tiba-tiba

"Apa maksud lo?" tanya chenle

"kebahagiaan gw itu Jisung dan lu rampas. Jisung seharusnya jadi milik gw sejak lama tapi semuanya gagal karna kedatangan lu. Lu yang rampas kebahagiaan gw"

Chenle mendekat kearah si cewek dan menjambak rambutnya kuat. Terjadilah drama jambak-manjambak antara mereka berdua diruang tengah itu

"Jisung itu punya gw! Lu cuma cewek murahan yang datang kesini buat ngancurin kebahagiaan kami berdua. Gw gabakal biarin hidup gw hancur karna cewek murahan kaya lu" ujar Chenle dengan penuh penegasan

Jisung And Baby lele [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang