Drei

546 53 4
                                    

Sunghoon melangkah dengan berat masuk ke dalam sebuah gedung 2 lantai. Ditangannya terdapat buket bunga anyelir putih yang kecil namun cantik.

Setelah sampai disebuah ruangan, Sunghoon melangkah kearah rak abu yang sudah ia hapal beberapa tahun ini. Saat tangannya mengelus kaca rak yang ada didepannya barulah kakinya mulai melemas. Namun Sunghoon tetap kuat berdiri.

"Hei, aku datang lagi" memulai pembicaraan. Matanya bertatapan dengan mata yang ada di foto dalam rak kemudian menunduk sebentar dan melanjutkan kata-kata.

"Kamu kesepian ya? Bahkan bunga tahun lalu masih ada dan tidak berganti tempat" tersenyum kecil ketika menyadari kalau buket bunga yang diberikan nya tahun lalu masih belum bergeming dari tempatnya. Sunghoon kemudian mengganti bunga yang sudah sangat layu itu dengan yang baru saja dibawanya.

"Aku-" tenggorokannya tercekat. "-masih menyesal" lanjutnya. Sunghoon kemudian berdoa sebentar untuk meredakan getaran ditubuhnya. Menarik napas dan menghembuskannya.

"Maaf, tidak bisa melakukan apa-apa" Sunghoon membuka rak dan menyentuh bagian pipi di foto tersebut.

"Aku akan datang lagi tahun depan" menyentuh ketiga jarinya di bibir dan kemudian menempelkannya pada bagian bibir orang yang ada di foto itu. Sedikit mengusap air mata yang jatuh dan kemudian melangkah pergi dari sana.

~

Jay melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 14.23. Saat ini dia dengan Jake di bandara untuk menjemput Jungwon yang datang dari Jerman. Kenapa Jake meminta Jay menemaninya? Karena saat Jungwon datang mereka akan mengantar Jungwon ke hotel untuk beristirahat sebentar sebelum malamnya akan makan malam di mansion keluarga Shim.

Sstt. Acara makan malam itu diadakan Jake sebagai kejutan untuk ayahnya yang sudah rindu setengah mati pada Jungwon.

Jay pun diminta bantuan sebenarnya hanya untuk membantu Jungwon siap-siap dan menemaninya di hotel sebelum makan malam karena Jake akan ada syuting iklan sebentar di lokasi yang dekat dengan hotel Jungwon. Jadi tidak bisa menemaninya.

"Akhirnya dia benar-benar datang sendirian ya" Jay tidak habis pikir daritadi terus mengumam hal yang sama. Setelah Jake meneleponnya untuk membantu menemani dan mempersiapkan Jungwon, Jay tentu saja bertanya memangnya kemana suami Jungwon. Sahabatnya hanya memberikan jawaban yang tidak membantu.

'Sibuk' dan akhirnya jawaban itulah yang membuat Jay dengan sukarela bahkan ikut menemani menjemput Jungwon.

"Pesawatnya delay ya?" Istri Heeseung itu bertanya seraya mengelus abdomennya. Jake yang sedang melihat prakiraan cuaca ikut menoleh kearah sahabatnya dan melihat kearah jam tangannya.

"Mungkin sedang ambil barang dari bagasi" menghela napas, pria itu kemudian menyenderkan punggungnya pada bangku mobil yang disenderkan dan memejamkan matanya.

Jake saking takutnya terlambat sampai Jungwon menunggu bahkan menjemput Jay 3 jam lebih awal dari estimasi waktu sampai. Tapi Jay mengomel dan mengatakan bahwa sia-sia juga kalau menunggu terlalu awal begitu. Akhirnya Jake menetap sebentar di studio Jay.

Jay bahkan sampai membuka kotak bekal snacknya yang berisi kue oatmeal yoghurt karena bosan menunggu. Kue oatmeal itu adalah snack saran dari dokter kandungan dan gizi dirumah sakit Heeseung untuk ibu hamil. Ngomong-ngomong kenapa Heeseung tidak ikut? Direktur tidak boleh sering bolos kan?

Kakak dari Jungwon itu langsung bangun dari senderan kursi saat mendengar dering telepon didashboard mobilnya. Langsung saja dia melihat siapa di penelepon dan tersenyum lebar ketika melihat nama Jungwon tertera di layar. Jay pun ikut menoleh dan terkejut senang ketika tau bahwa itu dari Jungwon.

Metanoia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang