[[Donghyuk P.o.V]]
“Kwangsoo cepat sedikit, kita bisa terlambat nanti” aku berteriak dari pintu. Dia itu benar-benar susah sekali untuk dibangunkan. Tidak heran, dia terkadang terlambat datang kesekolah.
“Iya-iya, dan juga ini masih terlalu pagi Dong” dia berjalan kearahku.
“Pagi kamu bilang?? Tch”
“Jangan berbicara tch kepadaku Lee Donghyuk”
“Terserah. Cepatlah aku tak ingin kita terlambat di jam pertama” aku dan Kwangsoo pergi ke sekolah dengan bus. Tentu saja, karena jarak antara rumahku dan sekolah bisa dibilang cukup jauh. Sebenarnya orangtuaku mengizinkanku untuk membawa kendaraan, tapi itu terlalu merepotkan. Dan juga, masih ada bus yang senantiasa akan menemaniku kemanapun ku mau.
****
Haahhh. Hari ini benar-benar lelah. Dan juga semua pelajarannya bisa menjadi membosankan seperti ini. Jika bukan karena Kwangsoo yang terus saja menjahiliku selama pelajaran berlangsung, mungkin aku bisa tertidur. Hahaha mungkin terdengar aneh aku bisa tertidur dikelas, tapi begitulah kenyataannya. Sekarang sudah jam istirahat, lebih baik aku pergi keatap dan tidur sebentar.
Kulangkahkan kakiku menuju atap sekolah, disana jarang sekali ada orang karena rumornya dulu disana ada orang yang bunuh diri secara tragis dan mayatnya belum ditemukan. Tapi sampai saat ini selama aku menghabiskan waktu disana aku tidak melihat hantu atau sejenisnya, malahan aku melihat langit biru yang tenang dan angin semilir yang selalu menemaniku disana. Aku merebahkan diri dilantai dan memejamkan mata. Menikmati angin yang mulai menyapu wajahku dan sinar matahari yang tidak terlalu panas. Suasana yang menyenangkan, batinku.
“ARGGHHH!!! Kenapa bisa dia menjadi sedekat itu dengannya?? Aku tak rela, sungguh tak rela. Dan juga kenapa dia harus laki-laki??!! Pasti dia yang menyebabkan pangeranku menjadi seperti seorang gay. Menjijikan! Aku harus membuatnya menderita, tidak tapi aku harus membunuhnya. Ya. Aku harus membunuhnya!!! Hahahaha, liat saja sebentar lagi kamu akan menyusul kakakmu tercinta, Han Minsuk.”Aku mendengar suara perempuan yang tak jauh dari tempatku tidur. Dan aku juga sedikit mendengarnya berbicara. Dia akan membunuh seorang yang bernama Han– siapa tadi itu. Aku lupa namanya. Mungkin dia sedang berlatih untung menghafal naskah, karena yang kutahu dari salah satu klub ada yang akan membuat film. Jadi aku menghiraukannya dan mencoba untuk tertidur lagi.
****
“Oh iya Dong, dari kemarin aku tidak melihat paman dan bibi. Kemana mereka? Pergi bulan madu ya? ” Kwangsoo berttanya kepadaku saat sedang dalam perjalanan pulang sekolah.
“Mereka di Busan bukan bulan madu. Ayahku dipindahkan bekerja disana, jadi mereka memutuskan untuk pindah kesana”
“Busan? Pindah? Lalu bagaimana denganmu Dong, apa kamu juga akan ikut pindah dengannya??” dia berdiri tepat didepanku dan memasang wajah yang serius. Aku belum pernah melihat sebelumnya ekspersi wajahnya selain tertawa. Dia selalu saja tertawa dan bahkan aku tidak pernah tau dia memiliki masalah atau tidak.
“Bodoh. Kalau aku ikut mereka, mana mungkin aku ada didepanmu sekrang. Dan juga kenapa dengan ekspresimu itu? Tidak biasanya wajahmu berganti ekspresi. Menakutkan”
“Benarkah? Syukurlah. Kenapa memang, bukannya wajahku tetap tampan jika berganti ekspresi?”
“Tidak sama sekali. Kamu tidak pernah tampan dimataku Kwangsoo”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Hurts {BoyxBoy-LGBT}
Non-FictionAku mendengar suara dentingan piano dari ruang musik. Merdu! itu yang kufikirkan. Saat aku melihat siapa yang memainkan piano tersebut, aku terpeson amelihat mata hitam lekat miliknya. Dia bahkan lebih indah dari sebuah lukisan, dan bahkan lebih se...