Chapter 15

1.1K 66 4
                                    

Nure : i'm backkk~~~~ long time no see guys. Sorry, sudah sebulan lamanya gak pernah ngutak-atik buat nulis. Dan sekarang baru balik lagi.
Oke langsung aja deh. I hope you like this chapter.

Happy reading ⇩⇩♥♥

.
.
.

Minsuk

"Morning Han Minsuk" ucap salah seorang perempuan saat aku melewati koridor sekolah. Ini aneh, sangat aneh. Kenapa tiba-tiba banyak orang yang menyapaku? Dan juga mereka menyebut namaku?

Tapi, meskipun begitu aku tetap membalas sapaan mereka. Mereka sudah baik-baik menyapaku, kenapa juga aku harus mengacuhkannya?

"Hei Han Minsuk!" Aku menoleh kebelakang begitu mendengar namaku disebut. "Woah. Benar, dia memang imut. Tch dasar gay busuk." ucapnya dengan memandangku jijik.

Gay? Siapa yang gay? Aku bukanlah gay. Dan juga apa yang mereka bicarakan?

"Menjijikan."

"Seharusnya kau pergi dari sekolah ini."

"Tak tahu malu."

"Gay murahan! Berani-beraninya merayu Choi Louis! Pergi kau!!" 

"Tch. Menjijikan."

Banyak makian yang aku dengar, bahkan kini aku dilempari dengan telur—ewh ini telur busuk! Apa maksud perilaku mereka? Kenapa mereka melakukanku seperti sampah?

"Ap—"

"MINGGIR!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN??! BERHENTI!! HEI KUBILANG BERHENTI!!"

Aku sama sekali tidak mengerti apa arti perilaku ini. Dan juga kenapa Kwangsoo hyung mencoba melindungiku? Apa yang sebenarnya terjadi disini??

.

.

.

"Minsuk-ah ini baju olahragamu, cepat mandi dan berganti dengan ini." ucap Kwangsoo hyung.

Aku hanya melihat kearah baju olahraga yang ia berikan kepadaku. Aku masih memikirkan kejadian tadi. Apa maksud perilaku mereka semua? Kenapa....

"Hei! Kenapa kau menangis?" tanya Kwangsoo hyung.

"A-aku sama sekali tidak mengerti hyung. Kenapa mereka–

"Hei!! Kwangsoo bodoh, apa yang—ASTAGA ada apa dengan bajumu?"

Aku menolehkan kepala menuju arah suara. Dia teman Kwangsoo hyung, kalau tidak salah Lee Donghyuk sunbae. "Dan juga ada apa dengan kalian?! Astaga. Dunia akan hancur. Kau membuat anak kecil menangis bodoh!!" ucap Lee Donghyuk sunbae kepada Kwangsoo hyung. Bahkan ia juga memukul kepalanya.

Aku secara tidak sadar sedikit terkekeh melihat perilaku mereka, bagaimana tidak mereka terlihat lucu berdua. "Oh dia tertawa. Bagus." ucap Lee Donghyuk sunbae cuek.

"Donghyuk-ah bisakah kau mengambilkan bajuku diloker? Aku tidak mengkin pergi seperti in—

"Baik-baik aku ambilkan. Kau cerewet bodoh." ucap Lee Donghyuk kepada Kwangsoo hyung.

Setelah aku membersihkan badan, kami—aku, Kwangsoo hyung, dan Lee Donghyuk sunbae, pergi keruang musik. Sebenarnya ini permintaanku, aku ingin meminta penjelasan mereka kenapa atas kejadian tadi pagi. Aku membuka pintu ruang musik dan melihat Ken seperti tergesa-gesa keluar dari ruangan.

"Oh God, aku tertolong. Hei Minsuk, are you ok?" tanya Ken kepadaku sambil memegang kedua pundakku. Aku hanya menggangukkan kepala. "Ya tuhan syukurlah. L sedang mencarimu kemana-mana. Kau benar baik-baik saja bukan?" tanya Ken lagi. "Ya, aku baik-baik saja. Louis hyung mencariku? Kenapa?" tanyaku dengan sedikit bingung.

"Sudahlah ikut saja. Dan,oh kau.."

Ken menunjuk kearah Kwangsoo hyung. "... terima kasih sudah menolong Minsuk, kau menyelamatkan nyawaku rival."

Setelah itu Ken membawaku kedepan sekolah lebih tepatnya tempat parkir mobil. Aku masih bingung, bahkan Ken juga tidak menjawab pertanyaanku kenapa ia membawaku kemari. Dia hanya berkata ikut saja manis, seperti itu.

Kami sampai didasbor sekolah, ini tempat yang jarang aku kunjungi. Aku hanya melihat beberapa pemandangan dari sini sampai aku merasa ada orang lain yang memelukku dengan erat, tidak tapi sangat erat. Bahkan aku menjadi sulit bernafas. "Ak-ku tidak..."

"Maaf, kau baik-baik saja Minsuk?" tanya orang yang baru saja memelukku itu.

Oh ini Louis hyung. "Hyungg.. aku—". Dia kembali memelukku, bahkan aku juga menangis dipelukannya. Aku tidak tahu kenapa bisa menjadi sangat cengeng seperti ini. Yang aku tahu, aku benar-benar nerasa takut dan bingung. Tetapi, saat Louis hyung memelukku aku merasa dia akan selalu menjagaku, dia akan selalu ada untukku.

"Semuanya baik-baik saja Minsuk. Tenanglah." ucap Louis hyung menenangkanku.

"Hyung aku takut, aku takut kepada mereka hyung." ucapku dengan tergagap karena menangis. Dia melepaskan pelukan dan menangkupkan kedua tangannya dipipiku. "Aku ada untukmu. Tenanglah, aku janji tidak akan ada yang melakukanmu selerti itu lagi."

"Tap—

"Oke guys dengar, berhenti bermesraan didepanku. Aku kepanasan, kalian tahu?!" suara Ken tiba-tiba saja terdengar dan membuatku menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.

"Kepanasan? Kalau begitu lebih baik kita berteduh saja?" ucapku menawarkan solusi kepada Ken.

"Hah... Lihat bukan L. Dia itu sangat-sangat polos. Jika kejadian seperti tadi terulang, aku orang pertama yang membunuhmu!" ucap Ken dengan wajah serius.

Membunuh? Membunuh siapa? Asataga jangan bilang kalau Ken akan membunuh orang lain. Itu tidak boleh! Dia akan masuk kedalam penjara! Aku harus membicarakan ini nanti dengan Ken.

Minah

Sial!!! Seharusnya rencanaku berhasil. Kenapa bocah itu memiliki banyak pelindung? Kenapa dia harus berpura-pyra bertingkah polos?

Aku tidak bisa sendirian kalau begini. Aku harus memanggil dia secepatnya. Tch. Salahmu Ken karena sudah membantu untuk menyelamatkan Minsuk. Aku akan membuka luka lamamu lagi.

Alu tak yakin kau akan bertahan lama dengan sifatmu yang sekarang Ken. Karena kau sudah menghancurkan semua rencanaku.

***

Tunggu chaptie selanjutnya guys ;))

Love is Hurts {BoyxBoy-LGBT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang