Pagi ini aku duduk seperti biasa di kelas. Dan leo datang. Sikap nya berubah drastis denganku benar-benar berubah. Dia malah keliatan benci denganku. Tak mau menyapa ataupun mengajakku ngobrol seperti biasa. Ah yaudah lah ini khan yang aku mau. Dan ku lihat gery datang duduk di belakang bangku ku. Yaps tempat duduk seperti biasa. Entah kenapa aku masih kesal dengannya. Di kelas memang benar-benar aku dan gery tidak berani untuk mengobrol berdua ataupun tegur sapa. Kami tak ingin teman-teman yang lain tau hubungan kami.
******
"Tin, gua lapar ni. Belanja yuk." dewi merengek kepadaku mengisyaratkan agar segera ke kantin setelah pelajaran olahraga berlangsung. "Ayok wi, ak jga sudah mulai laffar" , aku pun mengiyakan permintaan dewi.
Setelah dari kantin, aku makan di kelas. Aku lihat leo menghampiri gery dan mereka ngobrol empat mata. Aku dan dewi memperhatikan mereka dari jauh. Berusaha mengerti apa yang di bicarakan leo dan gery. Setelah mereka selesai berbicara, gery kembali ke tempat duduknya. Aku pun berpura-pura membicarakan pelajaran dengan dewi. Tiba-tiba gery memanggil leo "leo, sini ada yang mau minta maaf. Kasian tina dia gak mau punya musuh di kelas baru" dan leo pun menuruti perintah gery "eh iya ger. Tina, gua udh maafin lo kok." sambil tersenyum, leo mengulurkan tangannya kepadaku. Dan ku balas uluran tangannya itu "makasih ya leo. Kita teman khan?" . ada perasaan senang tidak memiliki musuh lagi. "Iya" , dengan senyum leo mengiyakan pertanyaan ku. Aku pun tersenyum ke arah gery. Dan gery pun senyum membalas senyuman ku. Oh yaallah ini kali pertama aku bisa memandang nya secara langsung seperti ini. Dan bisa saling tersenyum seperti saat ini. Sungguh jantungku berdegup kencang yaallah. Maha sempurna nya engkau menciptakan ciptaan mu ini.