Hari ini aku memang masuk siang. Karena kakak kelas 12 ujian. Ku siapkan mental ku untuk ke sekolah hari ini. Setelah di kelas ada beberapa anak yang menghampiriku menanyakan "tina lo kenapa sama gery? Lo putus?" , aku terbelalak kenapa anak-anak ini bisa tau (?) . "loh? Lu pada tau darimana si? Kok tau?" dengan sedikit menahan air mata aku berusaha menanyakan kepada mereka. "Nih gery bwt tweet galau-galau sumpah". Salah satu teman sekelasku menyodorkan hp nya dan memberitahuku tentang tweet-tweet gery. "End :'(" "my love ain't going nowhere" semoga tetep bakalan jadi aurelku" ah dan banyak tweet-tweet nya yang galau. Dan aku lihat bio nya masih ada namaku "reeeeel❤" . oh yaallah terasa sesak dada ini melihatnya sedih begini. Andai aku bisa menghiburnya. Sedangkan aku sendiri sedih.
******
Dari jauh ku lihat gery duduk di bangkunya deretan sebelah kiri. Dia menatapku sedih. Dan aku balik menatapnya. Dari jauh dia berbisik "I love you" . aku hanya membalasnya dengan senyuman. Dan sesaat teman-temannya datang "ciyeee ada yang lagi galau ni di kelas tatap-tatapan. Ehemm" ku lihat teman-temannya menggodaku dan gery. Karena memang kejadian ini pas dengan bulan januari. Dari bangkunya gery menyanyikan lagu dan menatapku "kasihku sampai disini kisah kita jangan tangisi keadaannya, bukan karna kita berbeda. Dengarkan dengarkan lagu, lagu ini melodi rintihan hati ini. Kisah kita berakhir di januari" . iya itu lagu dari glen fredly yang dinyanyikan gery untukku. Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Dan dari jauh, gery melihatku menatapku. Teman-temannya menyoraki nya "ciyee yaampun sweet bangetsih" . oh yaallah aku sangat menyayangi laki-laki ini.
"Kepada saudari tina aurelia dan Gery Gard kelas X IPA 1 diharap turun ke kantor bawah" . ku dengar suara dari speaker sekolahku. Dan segera aku ke bawah.******
"Maafkan ibu, tina. Ibu harus memindahkan mu ke kelas X IPA 2. Ini perintah dari ibunya gery. Tina mau khan?" . ibu wati berhasil membuatku menangis deras.
"Iya bu gapapa kok" . sambil menangis terisak-isak ku jawab pertanyaan bu wati.
"Jangan nangis dong tin. Yaallah ibu merasa bersalah. Tolong panggil gery ya" . bu wati berusaha menguatkanku. Dan dengan segera aku keluar dari kantor. Dan ku panggil gery.******
"Ger, di panggil bu wati" . dengan mata sembab dan suara serak suara khas orang sehabis nangis. Ku berusaha memanggil gery.
"Ha? Kenapa? Kamu kenapa say? Nanti tlfn ya. Jangan nangis dong." tak ku gubris pertanyaannya gery. Aku langsung ke tempat duduk ku.******
Dari jauh gery, bilang padaku, "tenang aja sayang, kamu gak akan dipindah kok. Semuanya akan baik-baik aja." aku berusaha menahan air mataku. Aku hanya mengangguk saja. "Kepada saudari tina, segera ke kantor" . suara pak tarom lagi yang memanggil ku lewat speaker sekolah. Dan aku segera ke bawah. Di sana sudah ada ibu wati yang menungguku.
"Tina, ibu tidak jadi memindahkanmu. Gery tadi memohon kepada ibu untuk tidak memindahkanmu, tetapi jika maminya mau kamu dan gery tidak sekelas, lebih baik kata gery, Gery siap untuk dipindah sekolah. Ibu sangat setuju tina hubunganmu dengan gery. Ibu tidak mau kamu dengan yang lain. Ibu kagum dengan gery. Dia sangat menyayangimu. Dia sangat gentle ngomong langsung sama ibu. ". Sambil nangis terharu bu wati menjelaskan apa yang ia biacarakan dengan gery tadi. "Iya bu, terimakasih." dengan air mata menetes aku mengucapkan terima kasih. Aku sangat sayang kepada gery. Dia rela pindah demi diriku? Yaallah aku sangat menyayanginya.