18

488 66 6
                                    

(Citttt) Alex menghentikan mobil tepat di belakang mobil yang di kendarai Lyn, Alex baru saja membuka sabuk pengamannya sedangkan Bright sudah berlari masuk ke mobil Lyn

"Phiiii" Lyn yang melihat Bright langsung menghambur di dada Bright

"Tidak apa apa naa tidak apa apa" Bright mengusap surai rambut Lyn untuk menenangkannya. Alex memondar mandirkan matanya ke kanan ke kiri mencari sesuatu

"Lyn bukankah kau jalan bersama Win?" Alex

Bright membulatkan matanya saat ia menyadari ketidak beradaan Win disana, Bright terlalu khawatir pada Lyn sehingga lupa akan Win

"Winn..Winn" Lyn gelagapan

"Kemana perginya Win Lyn!" Alex meninggikan suaranya dengan wajah frustasi

"Beraninya kau membentak Lyn! Hahh!" Bright yang tak terima Alex meninggikan suaranya pada Lyn meraih kerah kemeja Alex dan menyeretnya keluar, Alex berusaha meredam emosinya

"Maafkan aku tuan" Alex dengan wajah agak tenang

"Jangan berani meninggikan suara di depan Lyn! Atau kau akan ku pecat! !" Bright mendorong badan Alex, Alex sebenarnya sangat kesal kepada Bright yang selalu berlebihan jika menyangkut Lyn ,Alex juga juga tidak suka atas perlakuan Bright yang selalu menganggap murah nyawa orang lain untuk Lyn.

"P'Baii Win di bawa orang, tapi aku tidak mengenali mereka" Lyn saat keadaannya mulai menenang. Alex merasa bersalah karena telah member ide pada Bright untuk mengencani Win agar mengalihkan perhatian para musuh pada Lyn

"Lyn.. Lyn jelaskan pada Phii seperti apa mereka?" Bright

"Mereka pria berbadan tinggi dan membawa pistol" Lyn

Dengan penjelasan Lyn seperti itu membuat Bright frustasi, ada banyak orang berbadan tinggi di dunia ini bagaimana Bright bisa tahu siapa mereka?

Hati Bright berguncang ia tidak tahu dimana Win dan bagaimana keadaannya, entah mengapa ia masuk dalam perangkapnya sendiri, ia tidak tahu betapa sangat mengerikannya mempertaruhkan nyawa Win untuk kedua kalinya.

(Drttttt drttt) deretan nomor tak di kenal muncul di layar hp Bright (panggilan masuk), Bright dengan cepat menarik tombol telpon berwarna merah itu ke atas

"Halo?" Bright

"..................." Penelpon

"Apa?, ya aku akan segera mengurusnya" Bright

"Argggghhhhhhhh" Bright menjambak rambutnya kasar, ia sangat frustasi sekarang

"Ada apa tuan?" Alex

"Pihak rumah sakit memberi tahu bahwa Ibu Win sedang dalam masa kritis" Bright berjalan kesana kemari sambil menangkup wajahnya sendiri, kok pihak rumah sakit bisa ngasih tau Bright? Itu semua masih menjadi misteri.

Di tengah tengah ketegangan itu dering telpon Bright kembali bergetar, kali ini juga nomor yang tak dikenal namun bedanya kali ini berupa panggilan video

"Siapa lagi ini?" Bright dengan kesal, namun segera mengangkatnya

Jantung Bright terasa berhenti berdetak tatkala terpampang keadaan Win yang sedang terbelit tambang pada lehernya dan tangan yang terborgol kebelakang, Win berada di tempat industri kosong dengan tambang yang membelit leher dengan ujung yang berlawanan. Satu ujung tambang tersebut diikat pada sebuah tihang besi dan satu lagi tersambung pada Mesin Amouring kabel(Semacam alat yang berputar untuk menggulung kabel gitu la ya).

"Win! ! Win!" hanya kata itu yang keluar dari mulut Bright, Alex yang panic mengintip layar hp Bright dan bukan main terkejutnya dia Alex pun melakukan hal yang sama seperti menjambak rambutnya sendiri dan mondar mandir kesana kemari sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. Di panggilan video berikut terlihat Win yang sangat ketakutan memandang ke arah kamera, ia seakan memberi kode seperti minta tolong namun mulutnya terbungkam lakban namun air matanya tak henti mengalir ke pipinya.

Datang seseorang yang sangat Bright kenal, dia adalah Zhen dengan membawa jam pasir di tangannya. Melihat hal itu Bright langsung marah dan berteriak pada layar hp nya

"Apa yang kau inginkan! ! !" Bright

"Aww tenanglah Khun Bright aku hanya sedang bermain main" Zhen

"Jangan bermain main denganku! !" Bright

"Hmmm tapi aku suka Khun Bright" Zhen dengan smirk liciknya

"Apa yang kau inginkan? !" Bright

"Kau selalu saja salah paham Khun Bright, emmm tapi jika kau memberi penawaran aku tidak akan menolak" Zhen

"Apa keinginanmu? Hah? !" Bright

"Datang padaku dengan selembar kontrak kerjasama pengambil alihan tanah bagian selatan opas, datanglah sebelum jam pasir ini habis atau kepala kekasihmu ini akan putus!, oh jangan lupa tulis dalam kontrak tersebut kau hanya akan membantu mengambil alih namun setelahnya tanah itu sepenuhnya akan menjadi miliku, aku akan mengirimkan alamatnya dan jangan main main denganku." (pip) Zhen mematikan telpon sepihak.

"SIALANNN! ! KAU SANGAT LICIK!" Bright masih berteriak pada hpnya meski panggilan telah berakhir

"Tuan cepat! Kita tidak punya banyak waktu atau tidak Win akan mati!" Alex

Bright membulatkan matanya menatap Alex sebentar

"Aku akan meminta Poy(anak buah Bright yang lain) untuk mengurus ibu Win di rumah sakit dan kau ikutlah denganku, kau menyetir sendiri dengan mobilku lalu urus tentang kontrak itu sedangkan aku akan menyetir mobil Lyn!" Bright

Alex mengangguk dan memasuki mobil secara tergesa gesa.

Di tempat lain Zhen memutar jam pasir menjadi yang penuh di atas dan yang kosong di bawah,

"Nyalakan mesinnya!" Zhen pada salah satu anak buahnya

"Baik tuan" Salah satu anak buahnya menekan tombol berwarna merah, alat pemilin tersebut berputar secara perlahan sesuai turunnya jam pasir. Win belum merasakan sesak pada lehernya karena Zhen mengikatnya longgar namun semakin waktu berlalu wajah Win memerah nafasnya tersenggal malah hampir tidak bisa bernafas, Win sudah merasa sesak dan kesakitan ia berusaha berontak namun tentu saja sia sia air matanya menetes ia pasrah dan tinggal menunggu ajalnya. "ibu maafkan aku, maafkan aku karena tidak bisa menemanimu. Maafkan aku karena lemah dan tidak bisa berbuat apa apa, maafkan aku yang tak berada di sisimu tolong jangan khawatirkan aku setelah aku tak disisimu aku mungkin akan ayah akan ada di sisiku nnati" tentu saja itu hanya dalam batin Win.

Vote dan komen dari kalian bikin mimin semangat nulisnya, makasih yang udah vote! ! Happy Reading!

One Paid Two || BrightWin || BWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang