21

525 65 3
                                    

"Swadee khrap" wai Bright pada seorang wanita yang membukakan pintu rumahnya untuk Bright

"Swadee ja" Wanita itu membalas wai pada Bright namun dengan wajah bingung

"Perkenalkan saya Bright, saya senior Win di perusahaan" Bright sambil tersenyum ramah

"Ohhh mari masuk nak Bright" Ibu win dengan ramahnya, Bright masuk mengekori ibu Win

"Silahkan duduk, ingin minum apa nak Bright? Kopi? Jus? Teh?" Ibu Win benar benar ramah

"Emm teh boleh" tak enak bagi Bright untuk menolak orang sebaik ibu Win

Tak lama ibu Win datang dengan secangkir teh di tangannya lalu meletakannya di meja tepat di hadapan Bright

"Silahkan" ibu Win dengan senyuman khasnya

Bright hanya mengangguk, entah kenapa Bright sangat gugup melihat kebaikan dari ibu Win

"Nak Bright kau seniornya Win bukan?" ibu Win ingin bertanya namun tampak tak enak

"Khrap"Bright

"Apa kau tahu keadaan Win? Apa dia baik baik saja? Jujur ibu sangat khawatir, dia pergi ke luar kota tanpa membeir tahuku sebelumnya bahkan tak sempat bertemu" ibu Win dengan raut wajah khawatir dan sedih

Degg mendapat pertanyaan itu Bright Nampak kaget, jujur tak ada rasa benci pada ibu Win walau baru pertama kali ia bertemu dengannya Bright malah terasa nyaman dengannya. Namun bayangan ayahnya dan yang dilakukan ayah Win Thanat selalu menjadi virus di hatinya. Bagaimana jika ibu Win tahu bahwa anaknya sedang tidak baik baik saja, bahkan Bright hendak membunuhnya

"Win baik baik saja tante, memang Win mendapat tugas mendadak" terlihat kebohongan di wajah Bright namun sayang ibu Win tidak menyadarinya

"Ahh syukurlah mungkin aku bisa makan dan tidur tenang malam ini,kau tahu Win anak yang sangat baik dia begitu berbakti pada orangtuanya sepertinya dia tak pernah punya musuh selama hidupnya" ibu Win sambil tersenyum membayangkan kebaikan Win

"Ahh emm kedatangan saya kesini ingin menyampaikan pesan dari Win, euu hp Win hilang jadi Win tidak bisa memberi kabar padamu tapi dia bilang dia baik baik saja emmm dan jangan khawatir" Bright sambil mengangguk angguk menyembunyikan kebohongannya

"Ahhh pantas saja" ibu Win ikut mengangguk

"Ya saya hanya ingin menyampaikan hal itu" Bright

"Nak Bright" Ibu Win

"Khrap" Bright

"Apa kau akan bertemu Win?" IW(Ibu Win)

"Ya aku akan bertemu Win" Bright

"Boleh aku meminta bantuanmu?" Ibu Win dengan wajah penuh beban

Bright hanya mengangguk ragu

"Aku titipkan Win padamu ya, aku sangat khawatir karena Win bukanlah orang yang kuat ia terlalu naïf dia sangat rapuh" wajah ibu Win kini penuh harap pada Bright

"Tolong jaga dia nak Bright, aku serahkan semua padamu" timbale ibunya lagi

Bright yang mendengar itu tentu saja merasa sesak, bagaimana ia akan melindunginya? Padahal ia sendiri adalah ancaman bagi Win

"Emmm tentu saja, jangan khawatir" Kata kata itu tentu saja hanya untuk penenang semata, karena kenyataannya ya tahu lah ya?..

Bayangan itu melintas di pikiran Bright saat dilihatnya Win yang sedang berbaring kesakitan mempertahankan hidupnya,

One Paid Two || BrightWin || BWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang