(BRAKKK) Bright masuk lalu membanting pintu kamar, (Prangggg) barang barang di nakas menjadi sasaran
kemarahan Bright. Win yang menyaksikan di pojok kamar bergetar hebat, ia tidak tahu penyebab bright uring uringan seperti itu
"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Bright berteriak sambil menjambak rambutnya kasar, wajahnya memerah tangisnya
tumpah.
Win berjalan pelan mendekati Bright ia ingin mencoba menenangkan tuannya itu
"P'Bright kenapa? Tenanglah Phi" Win meraih punggung Bright dan mengusap usapnya lembut
"Tidak apa apa Phi, tidak apa apa" Win sebenarnya tak tahu masalah Bright, namun ia berusaha
menenangkannya. Namun tangis Bright semakin keras ia meremas wajahnya kasar
sambil menunduk di lantai
"Mengapa hidupku
seperti ini?! ! KENAPA! ! !??" Bright berteriak di tengah tengah
tangisannya. Win hendak memeluk Bright namun Bright menatap wajah Win dengan
tajam sambil terisak, Win heran mengapa Bright menatapnya seperti itu
"Kau pun sama! Kau membuat hidupku hancur! !" Win
semakin bingung, ia tak tahu salahnya dimana? Mungkin maksud Bright adalah ayah
Win.
"Apa yang aku lakukan padamu Phi?" Win bertanya dengan
polosnya
Bright berdiri meraih leher Win dengan kedua tangannya,
Win diseret ke dinding lalu ditahannya oleh Bright. Wajah Win merah bukan main
Bright mencekiknya dengan sekuat tenaga namun seperti biasa tidak ada
perlawanan dari Win, bahkan Win tidak memukul Bright untuk minta di lepaskan ia
hanya memegang pergelangan tangan Bright tanpa tenaga.
"Uhukk uhukk a..da
ap...a Phi..?" Win berusaha bicara
"Semua orang di dunia ini tidak bisa di percaya! ! !...kau
tahu?? Si brengsek(ayahnya) itu bilang dia tidak membunuh ibuku! !! apa itu
masuk akal? Hah?" Win benar benar tidak tahu apa yang Bright katakan, yang ia
tahu ini adalah akhir dari hidupnya karena Bright semakin mengeratkan tangannya
pada leher Win
"Mung..kin..d..dia a..d.a bb..erkata j.jujur" Win. Bright
memelotoi Win dan perlahan melepaskan tangannya pada leher Win, (Uhukk uhukk)
mata Win dipenuhi air mata ia memegang lehernya sambil mengambil oksigen dengan
rakusnya. Bright mengusap wajah Win dengan punggung tangannya, kini ekspresinya
lebih menyeramkan dari saat Bright menyekiknya tadi. Bright mulai menapar
nampar kecil pipi Win
"Kau tahu apa hah?? Kau juga sama seperti mereka! hah!
! apa kau bilang ibuku bunuh diri juga!?" (PLAKK) tamparan kuat mendarat di
pipi Win, Win mundur sedangkan Bright semakin maju mendekati Win. (PLAKKK) satu
tamparan lagi membuat ujung bibir Win sobek
"Ada apa Phi? Apa salahku kali ini?" Wajah Win begitu
memelas, ujung mata Bright mulai berair lagi namun bibirnya tetap rapat dengan
wajah datar
(PLAKK PLAKK PLAKK) tamparan beruntun di terima Win
"Phi Bright tenanglah Phi" Win menutup matanya bersiap
menerima tamparan tamparan dari Bright lagi, air mata Bright mulai turun lagi
ia menggigit bibir dalamnya menahan amarah mengangkat tangannya sejajar dengan
telinga dan di kepalkan seperti bersiap untuk menonjok sesuatu sedangkan satu
tangannya menahan bahu Win. Tangan kanan Win perlahan meraih tangan Bright yang
berada dipundaknya dengan lembut sedangkan tangan kirinya mengerat pada
dinding, matanya sudah tertutup sejak tadi sudah siap menerima aksi Bright
selanjutnya
(BUGHH BUGHH) Bright menghantamkan tangannya pada
tembok, Win terkaget ia membuka matanya dan berusaha memegangi tangan Bright
agar Bright berhenti menyiksa dirinya sendiri
"Tenanglah Phi...tenang!" Win melebarkan telapak
tangannya pada dinding yang Bright pukul terus menerus (Bugh Bugh) dengan dua
kali pukulan punggung tangan Win berhasil berdarah dan berceceran di dinding
"Phi kumohon jangan sakiti diri sendiri!" Win
Bright kembali ambruk ke lantai dan menangis histeris
lagi, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Win merangkul Bright
lalu memeluknya, anehnya Brightpun tidak berontak ia malah meletakan kepalanya
di ceruk leher Win dan melanjutkan tangisannya
"Menangislah Phii jika itu membuatmu tenang" Win
mengusap punggung Bright sedangkan darah dari tangan Win terus menetes di
punggung Bright.
"Mengapa duniaku seperti ini hikss?" seorang Bright
yang kejam kini terlihat seperti bayi yang merengek pada ibunya
"Terkadang obat yang paling ampuh adalah menerima
kenyataan walau apapun itu" Win
Pendek pendek aja ya kalo suka boleh di Like kalo
gasuka gapapa gausah.. Khop khun kha><
KAMU SEDANG MEMBACA
One Paid Two || BrightWin || BWS
Mistero / ThrillerCerita tentang Bright yang mempunyai dua kepribadian dalam dirinya terpaksa harus menyandera Win yang merupakan anak dari tersangka utama dalam pembunuhan ayahnya. Bright bersikap kejam terhadap Win,ia selalu membuat Win terasa mati setiap harinya...