4

73 8 24
                                    

Saat lonceng mingguan ku, tak seimbang Dengan bunyi lantunan Azan di masjid mu___ LANGIT

-Happy Reading-


*

*

Beda itu indah bukan, langit juga tak selalu menampilkan warna cerah di angkasa raya. Namun langit yang satu ini selalu memiliki banyak cara untuk tertawa mungkin langit adalah Bocah 4'9 tahun yang supel anaknya. Kesederhanaan dan mungkin caci-makian adalah teman nya.

Kebingungan akan keluarga nya yang tak lengkap juga menjadi kesedihan langit yang di tutupi Lewat senyuman nya. Bahkan jika dunia membenci nya. Langit hanya berharap surga di dunia nya tak selamanya membenci nya. Tahu alasan mengapa langit hidup dan dilahirkan. Siapa lagi kalau bukan kara yang menjadi sosok bunda yang bahkan tak Sudi menyayangi langit.

Istana Kanya jauh jangkauan nya dari masyarakat yang tinggal di perumahan komplek, jadilah langit Hanya hidup dengan melihat bunda nya, dan beberapa perempuan yang juga berkerja di istana Kanya yang aktif saat hari sudah berganti menjadi malam.

Satu yang langit syukuri ada kaila Hasan yang menjadi sahabat pertama nya. Mungkin banyak perbedaan atas keduanya, mulai dari agama, hubungan keluarga,dan tempat ke-dua nya di besarkan, kasta keduanya juga berbeda walaupun sebenarnya tak ada yang namanya berbeda kasta semua sama Dimata tuhan nya masing-masing.

Dengan kedua orang tua kaila yang taat beragama dan tahu caranya memperlakukan orang lain nya seperti manusia selayaknya, walaupun tahu langit adalah anak seorang pelacur;

Langit iya langit warna baru yang menjadi sukar untuk di sayangi. Langit yang didewasa-kan lebih awal dari usia aslinya. Menjadi yang mengerti perasaan orang lainnya  saat dirinya sendiri tak pernah di mengerti. Apakah terlahir dari rahim ibu yang seorang pelacur adalah sebuah dosa. Dan dibenci adalah takdir nya ? Tidak bukan

Hanya ada tatapan bosan dan marah yang terlihat dari kilat mata kara yang memiliki warna yang senada dengan warna mata milik nya langit.

Dikamar saat hari sedang sore menjelang malam kara Duduk di kursi sementara langit disuruh memijat bahu nya yang pegal.

"Pijat nya tuh yang benar,bisa gak sih hidup gak ada gunanya banget!!?"

"Pijat nya kulang belasa ya bunda?
Maafin langit ya b-bunda"

"Mangkanya belajar biar ada guna Sedikit. Jangan cuma jadi beban buat gue.!!"

"Bunda j-jangan malah sama langit, bunda langit minta maaf" langit polos sambil lebih kuat memijat bahu bundanya

"Iya gitu Lo lebih kerasa pijat nya, walaupun elo minta maaf ribuan kali tetap aja elo itu benalu di hidup gue "

"Bunda sayang langit, langit tahu kok."  Kara memutar matanya malas

"Bunda kok lehelnya bunda melah-melah kayak gigit nyamuk. Bunda digigit nyamuk Dimana kok banyak melah-melah nya.?" Lanjut langit saat menyadari ada merah-merah di leher jenjang kara yang adalah bekas bercinta dengan pelanggan nya kara eh tidak maksudnya hasil dari pemuasan nafsu laki-laki hidung belang yang Minta di layani di istana kanya oleh kara.

"Bacot banget !!" Kara melihat langit dengan kilat mata yang tajam" Diam deh Lo!!"

"Bunda namanya langit, itu langit tapi bunda gak pelnah manggil langit Pakai  namanya . Tapi pakai nama elo gue terus" ujar langit polos sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Om-om yang ngajakin bunda main, gak kesini lagi, bunda om mahendla nya sehat kan?"

"Bisa diam gak!!  gue Pusing tinggal disuruh mijat doang, banyak bacot banget. Kerjaan Lo tuh mijatin gue. Kalau gue gak bisa kerja Gimana mau apa Makan apa hah;!! pakai daun hah!!!" Tanya kara sedikit meninggi suara sedikit membentak langit juga nada suaranya, dengan langit yang kaget mengejap-ngejapkan matanya beberapa kali, mata sudah mulai berembun

"Bunda habis kelja kok. Jalannya susah sama tubuh nya bunda melah-melah memal gitu. Bunda gak di nakali kan? Katanya mami Kanya bunda cuma diajakin main sama ngoblol sama om-om nya" tanya Langit lirih walaupun dikata dirinya belum tahu apa perkerjaan kara dan beberapa perempuan lainnya di istana Kanya yang jika tampak luar bangunan istana Kanya seperti tempat cafe biasa saja. Tapi langit tahu orang yang hanya di ajakin Ngobrol dan main tidak mungkin selalu mendapat lebam dari om-om yang sekilas bisa langit lihat dari lobang kecil yang ada dikamar yang tersambung dengan ruangan tengah istana Kanya

Tempat yang tak seharusnya menjadi tempat tinggal untuk membesarkan Seorang anak, ditambah jika anak tersebut adalah bocah yang cerdas yang selalu bertanya ini dan itu; mau bagaimana lagi jika sudah masuk Istana Kanya kemungkinan untuk lepas dan keluar dari istana Kanya sangat minim. Dengan banyaknya penjaga dan beberapa yang memang membutuhkan uang. Layaknya kara yang memang yatim piatu. Mau cari pekerjaan lainnya sudah percuma tak akan bisa dianggap baik lagi, oleh banyak orang yang selalu merendahkan status kara.yang adalah ibu tunggal dan pekerjaannya menjadi seorang wanita panggilan lebih tepatnya pelacur. Mau pergi dan tinggal di kolong jembatan saking tersingkir nya.dari luasnya dunia karena perkerjaan yang hina. Mungkin ini yang dinamakan menjual diri !!.

Kara membalik tubuhnya dan memukuli bibir langit dengan telapak tangannya. Cukup keras karena pertanyaan langit yang sama sekali tak ingin kara dengar. "Gak usah banyak tanya. Sudah gak ada guna nya mulut juga harus di kunci, jadi orang berguna Dikit, jangan cuma jadi beban. !!"

"Sakit bunda, bibilnya langit bunda pukul. "

"Sikit bindi bibirnyi lingit bindi.
Alasan!!" Ujar kara sekali lagi dengan ayunan tangan nya, bebas memukul kepala bagian belakang langit. cukup kencang dengan langit yang hampir mencium lantai kamar

"B-bunda a-ampun langit nakal, la-ng-it s-salah. " Ucap langit dengan nada suara yang bergetar sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya meminta maaf kepada kara dengan kedua mata Belo nya yang sudah berembun hampir menangis yang terdengar tertahan karena suaranya yang menjadi bergetar

Kara Menjadi senang saat menyiksa langit, karena dirinya juga hanya sebentar mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Yang sudah pergi meninggalkan nya saat masih sangat kecil karena kecelakaan pesawat. Hingga dirinya dibesarkan di panti asuhan bahkan sampai umur 16 tahun belum ada orang tua asuh yang ingin mengadopsi nya. Hingga dirinya nekat pergi dari panti asuhan hingga masuk kedalam pusaran istana Kanya. Hingga kehadiran langit yang sama sekali  tak kara ingin kan.

Kara dengan senyuman setannya melihat langit tanpa belas kasihan. Bangun dari duduknya, berjalan melewati langit yang masih duduk dilantai dan sengaja menginjak tangannya langit.sebelum benar-benar masuk kekamar mandi kecil yang ada ada didekat dapur

Berjalan tanpa beban meninggalkan Langit yang terisak-isak menangis sambil memegangi tangannya yang diinjak kara "Aaawh tangannya langit sakit Tuhan. Hiks hiks.bunda sayang sama langit kan tuhan, cuma sayang nya bunda lewat malah. Hiks hiks langit tadi mau bilang soal sekolah sama bunda tapi bunda nya langit lagi capek, bunda juga pasti kelja buat makannya langit, bial langit bisa makan juga Tuhan hiks hiks." Lirih langit sambil memegangi tangan kanan yang merah karena di injak-injak kara







TBC

Kesal gak??  Bisa dong langit gede nya jadi sad boy.👶🏻🥺🥺🌚

Semoga suka sama langit dan kasih hidupnya. Yang mungkin banyak ketawa sambil nutupin tangisan 👶🏻😟☹️🥺

Semoga dapat ngefeel nya. Maklumlah penulis pemula banget ini☹️😔



























senja tuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang