14

27 4 3
                                    


"Kenapa Lo liat-liat senang lihat gue juga dihukum hah??!"

"Enggak" jawab langit pelan terlalu tertekan melihat tatapan queenie yang menajam Seperti akan keluar saja matanya

Katanya langit serem tapi dalam hatinya saja dirinya berbicara.

Siapa yang tidak takut pada queenie yang jauh dari kata baik. Sungguh dirinya berwajah cantik cenderung dingin tapi, sifat nya sangat menyeramkan.

Tipe-tipe anak orang kaya yang banyak bertingkah, selalu membuat keonaran melebihi anak laki-laki. Sebutan lainnya iblis kelas.

Entah karena apes ataupun takdir yang jadi mempertemukan langit dan juga Queenie, yang kedapatan sedang membuat kegaduhan hingga dihukum membersihkan aula tempat bola-bola basket dan alat-alat olahraga di simpan di sekolah.

Bukan queenie Namanya jika tidak dapat memarahi langit yang duduk sedikit berjongkok sambil mengambil beberapa bola basket yang sudah di bersihkan untuk ditaruh ke rak khusus bola lagi.

Luka diwajah nya langit masih terlihat meskipun sudah jauh lebih samar, luka akibat tamparan kara pada tiga hari nya lalu. Akibat amarah nya yang sedang memuncak dan melampiaskan nya pada langit yang tidak tahu menahu.

Kara tidak membantu sama sekali dirinya Hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya didepan dada, memperhatikan langit yang menurut nya sangat tidak menarik.

Walaupun ada dalam dirinya bertanya mengapa anak yang seringkali jadi korban bullying nya selalu memiliki luka memar di tubuh dan wajah nya. Dan Hanya senyuman yang tercipta dari tarikan bibirnya.

Sudah lah masa bodoh, peduli setan dengan anak Malang yang menjadi sumber bullying nya disekolah. Toh hanya dengan itu caranya bahagia.

Queenie berjongkok di depan langit karena Langit yang sangat lambat menyusun bola-bola basket di rak. Di dorong nya kepala langit hingga langit sedikit terhayung kebelakang karena posisi yang sedang berjongkok

"Queenie mau apa?"

"CEPATAN GOBLOK!" Kesal queenie sedikit membentak

langit hanya diam tidak ada gunanya meladeni queenie, toh dirinya juga tidak akan pernah dianggap berharga olah siapapun. Dirinya hanya bertugas membahagiakan orang lain. Sementara dirinya hanya akan selalu menjadi pemeran pembantu yang memberikan warna untuk orang-orang sekitar nya.

Keduanya berakhir dalam aula khusus peralatan olahraga kelas, karena ulah Satria yang membullly langit tanpa sepengetahuan queenie. Sungguh queenie tidak suka jika kesenangan nya diganggu orang lainnya termasuk Satria pacarnya sendiri.

Satria menendang Perut langit juga menginjak-injak tangan langit hingga merah dengan sepatunya, hingga meninggalkan luka lecet pada punggung tangannya, Karena langit yang tidak sengaja menumpahkan air mineral pada baju seragam satria hingga Basah. Sungguh Basah nya tidak seberapa hingga Satria dengan Entang mengajar langit karena sangat sangat marah. Dan juga kemarahan juga di picu karena nilai langit yang jauh diatas satria dalam hal akademik

"Maaf"

"Arghhhhhhh Lo bodoh!"

"Langit minta Maaf"

"Kenapa sih enggak di lawan aja. Jangan diam Terus saat di bullying. Lo tuh bukan Superhero yang tahan banting tahu enggak. Cuma gue yang boleh bully lo. Enggak ada yang lainnya, Lo cowok macho dikit kek. Jangan mau di injak-injak terus!"

"Queenie?" Ujar langit yang melihat Queenie menangis seorang gadis yang sangat jarang menagis jadi menangis dihadapan nya

"Apa mau gue tabok lagi Lo.! "

senja tuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang