____Langit 💚💚
Deras nya hujan berjatuhan ke bumi dikarenakan langit yang sedang bocor di atas sana hingga menjadikan bulir-bulir Hujan jatuh ke bumi penuh Dengan banyak nya tanya.
Langit si penyuka hujan mendorong sepeda tua miliknya. Yang sudah hampir tak layak Pakai saking Sudah cukup tua dimakan usia
Menimbang-nimbang uang koin yang didapat nya dari membantu ibu Kantin. Senyuman manis terbit dari sisi bibirnya.
"Langit bisa nabung lagi" ujar dengan Suara riang
Tak lupa kaki yang terpincang-pincang dan perut yang sakit karena di tendang teman sekelas nya. Jika pun melaporkan kepada guru pun percuma Hanya anak-anak yang berpengaruh besar yang akan dianggap sedangkan yang terlihat tak mengahasilkan akan selalu diabaikan bahkan dipandang sebelah mata.
Langit bagian Dari murid yang tidak terlalu dianggap. Bertahan di sekolah Karena dirinya yang di pintar secara akademik di atas rata-rata siswa-siswi yang lainnya.
Ketimpangan di sekolah yang maju terlihat jelas disini. Langit hanya satu dari sekian banyak anak yang tersenyum walaupun hati menangis.
Memasukkan kembali Beberapa uang koin miliknya kedalam saku celananya. Sambil berfokus pada hari yang hampir menyentuh malam Kembali.
Chakrawala yang sudah kembali pulang membawa malam menggantikan sore yang sudah ditutup petang hari.. dengan Langit yang jaraknya masih jauh dari rumah sampai setengah jalan dari area perumahan nya juga belum ada.
----
Dalam jalanan kota yang dimana saat malam pun tak sepi Dengan yang namanya kendaraan yang lalu-lalang. Membuka jalanan kota.
"Langit pulang.. langit rindu ayah Tuhan." Ujar langit di tengah perjalanan pulang nya melihat kearahnya atas melihat kumpulan bintang-bintang malam yang masih malu-malu muncul di chakrawala
"Tapi kan langit Harus jagain bunda sama galaxy. Langit Harus kuat kan ayah?" Ujarnya tersenyum miris bersama rintik-rintik kecil hujan yang sudah reda
----
"Kamu Fikir kamu bisa pergi malam pulang juga pas Sudah datang malam lagi?!!"
"Terus kamu sendiri juga gak ngaca hah. Aku kerja Harus nya kamu bisa mengerti itu!!!"
"Dapat kamu dan queenie adalah kesialan terbesar untuk hidup aku tahu enggak!! Kamu Fikir aku enggak tahu kamu juga ada main sama perempuan-perempuan diluar
sana!!!" Ujar Diana marah menampar pipi suaminya cukup keras hingga bekas tamparan tangan terlihat jelas di pipi sebelah kiri Danu arya suaminyaTak cukup Tinggal diam Danu juga menampar balik Diana yang dirasakan sudah cukup kurang aja menampar dirinya. Memanas itu yang Diana rasakan ketika tangan besar menampar pipi kanannya.
Persentan akan semua gunjingan yang diterima dari para tetangga mereka. Jika dilihat dari luar bisa dilihat mereka seperti keluarga yang harmonis yang terdiri dari ayah ibu dan seorang putri yang sangat cantik.
Hidup tanpa ada cinta dan ego yang sama-sama tinggi selamat bukan surga hadir tapi neraka dunia lah yang tercipta nyata dirumah.
Tanpa kedua paruh baya itu sadari pesona muda yang lainnya sedang memperhatikan masih dengan seragam sekolah nya rok yang diatas lututnya. Dasi yang sudah tak Serapi diawal pagi waktu disekolah.
Tak memperdulikan pertengkaran yang terjadi Queenie naik kelantai atas berjalan masuk kekamar dengan sepatu yang penuh dengan lumpur entah dirinya dapat dari mana.
Menaikkan tangga rumah sambil menjadi tuli tak mendengarkan apa yang kira Menjadi alasan lainnya dari kedua orang tuannya jika sedang bertengkar.
--
Membanting pintu cukup keras. Melempar tas punggung nya kesembarang arah. Dan menenggelamkan wajahnya pada perpotongan guling yang ada di atas kasurMengatur napasnya yang tersengal-sengal karena menangis. karena kebiasaan orang tuanya jika sedang bersama selalu tak terelakkan untuk terjadi pertengkaran orang tuanya. Menjadi tontonan disetiap hari Sudah jadi kebiasaan queenie sedari kecil
Tak jarang bekas goresan silet menghiasi pergelangan tangannya yang kontras dengan warna kulit putih susunya.
Bosan pada keadaan yang menjadikan queenie jadi remaja yang kasar walaupun dirinya sendiri juga rapuh termakan sakitnya mental!!
karena memiliki kedua orang tuanya yang sama-sama Sibuk dan jadi kebiasaan dalam hal main fisik dan bertengkar satu sama lainnya Ketika dirumah.
Rambut panjang yang sedikit ikal menutupi wajah cantiknya yang dilihat dengan seksama memang cantik parasnya. Pembawaan yang lebih mendominasi ada dalam dirinya yang meskipun seorang perempuan.
Dalam kamar yang memiliki raungan yang sangat luas. Bersama anjing jenis pudel yang menggemaskan juga garang untuk menggigit orang Bila diperlukan.
Naik keatas ranjang dan menjilati pipi Queenie. Seolah mengatakan semua akan baik-baik saja juga tak ketinggalan gonggongan khas anak bulu yang cukup membuat nyali orang yang melihat nya takut untuk mendekat.
----
Ditempat lainnya seperti biasa pintu depan rumah sudah dikunci. Langit mengetuk beberapa kali walaupun nihil hasil yang didapat tak ada satupun orang yang mau Membuka pintu untuk nya. Yang sudah basah kuyup ditelan malam yang turun
hujan"B-bunda?... Galaxy?
Dingin ..."Menyimpulkan disisi dekat garasi mobil. Sepeda tua milik langit yang bahkan cat sepedanya pun sudah keropos tak terlihat karena tertutup karat.
"Langit kedinginan ya Tuhan.. dingin langit ingin masuk ke dalam rumah?" Ujar langit lemah pandangan nya terbawa pada jendela kamar pembantu yang berkerja dirumah mengetuk untuk di bantu dibukakan pintu rumah.
Berjalan sempoyongan kepalanya terasa berat meski menyukai hujan langit juga tak bisa hampir 2 jam dijalananan terkena hujan yang semula berhenti dan balik turun hujan kembali.
---
Mungkin waktu sedang kasihan pada langit hingga Remaja Tampan tersebut di bukakan pintu walaupun dari pintu belakang rumah. Karena kunci pintu depan dipegang oleh kara yang sudah tidur sedari tadi.
"Den Basah dari tadi.. ?"
"Iyaa bii." Ujar langit menebarkan senyuman manisnya Kembali
"Yaudah masuk kedalam mandi biar bibi siapkan air hangat buat mandi ya?" Ujar bibi ramah tak lupa kesantunan nya terhadap majikan nya yang sudah seperti anak sendiri baginya
"Ndak usah bii. Langit bisa sendiri kok. Bii,bunda pulang, ada dirumah ya?"
"Iya den ibu ada dirumah. Siang tadi pulang dari Semarang nya"
"Ohh. Galaxy juga ikut bunda?"
Bibi yang berkerja sadari Hendrawan masih hidup juga Ambil adil membesarkan langit. Tahu watak langit yang lembut. Walaupun sampai waktu berlalu cukup lama baik kara dan kebiasaan tidak ada yang berubah sedikitpun. Masih angkuh dan juga sangat membenci langit.
Satu hal yang menjadikan kara masih mengijinkan langit untuk bisa tepat tinggal walaupun tak dianggap. Apa lagi kalau bukan sebagai menyambung hidup bagi galaxy yang mudah sekali jatuh sakit. Dan langit lah yang mau tak mau menjadi menawar sekaligus menjadi manusia organ untuk galaxy kelak jika umur langit sudah masuk usia legal.
Setidaknya ada langit yang masih mendatangkan pagi setelah malam usai.
TBC
Share-nya Yaa untuk Langit... Biar makin banyak yang baca Langit..
Di senja tua 💚🙏🏻🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
senja tua
Teen FictionBERNAPAS!! HIGH RANK #1~mental {13-09-2021} #6~Langit {13-09-2021} #12~bully {13-09-2021} #19~pulang {12-09-2021} #27~keras {10-09-2021} #39~pilu {10-09-2021} #7~gemintang{8-09-2021} #452~Goodboy {8-09-2021} #623~sakit {13-09-2021} #3~gemintang {7-0...