Rindu sampai di rumah dengan raut muram, ia masih bertanya-tanya prihal siapa wanita itu, apa hubungannya dengan Semesta. ia sedikit banyak perlu tahu agar tak merasa sakit kedepannya.
"apa sih" bisiknya sebal.
rasanya aneh saat ia harus merasa kesal atau bisa diartikan sebagai cemburu terhadap wanita yang duduk di boncengan motor matic milik Semesta. ia bukan siapa-siapa, maka perasaan ini tak harus ada.
Ibuk terheran, "Rindu, kenapa lagi?" tanya-nya.
Rindu menggeleng, "gak ada buk"
"kalau ada masalah ya cerita jangan dipendam sendiri, gak baik"
hela napas lelah terdengar dari anak semata wayang yang kini berjalan mendekat ke arahnya, Rindu merebahkan kepala pada pangkuan sang Ibuk. ia memang payah dalam masalah hati, kali ini ia menyetujui perkataan Saga.
"kenapa?" tanya Ibuk perhatian seraya mengelus surai lepek itu.
tadi setelah makan siang, Rindu langsung bergegas berganti pakaian guna berlatih taekwondo. mungkin anak ini lelah akibat tak memiliki waktu istirahat sejenak tadi.
Rindu terkekeh, "Rindu suka sama orang tapi ini mungkin aneh soalnya baru pertama kali"
Ibuk merengut, bukankah sang anak telah beberapa kali bercerita prihal ia yang jatuh hati pada gadis seusia. lantas apa yang pertama kali, batinnya heran.
"pertama kali apanya? kamu pernah cerita suka sama cewek" kata Ibuk jenaka.
Rindu menggeleng, "kali ini beda, Rindu gak pernah ngerasain ini sebelumnya. pelabuhan yang Rindu samperin ini bukan cewek buk" bisiknya super pelan.
wanita paruh baya sedikit tertegun namun tersenyum diam-diam, kali ini Rindu ternyata melabuhkan hati pada sosok lelaki yang sama sepertinya.
namun Ibuk masih bisa mendengar dengan jelas, "kali ini sukanya sama anak cowok?" tanya Ibuk.
"iya" bisik Rindu lelah.
payah, Rindu payah makinya dalam hati. harusnya untuk masalah hati seperti ini ia tak selemah ini namun rasa bingung dan takut membuatnya ingin menumpahkan sesak yang menghimpit.
"terus kenapa lesu bange? Rindu ditolak?" tanya Ibuk heran.
tentu heran karena tak biasanya jika menyukai seseorang Rindu akan terlihat lesu seperti ini. anak itu termasuk sosok yang lapang dada apabila tertolak maupun terlalu lambat dalam gerak dan tak memiliki kesempatan untuk mendekati sang pujaan hati.
Rindu tergelak lalu menggeleng ribut karenanya, "buat ngenalin diri aja Rindu menciut, gimana ceritanya bisa nyatain perasaan buk?"
"kenapa harus menciut? kalau suka ya dikejar, kalau kamu diem aja, dianya gak bakalan tau gimana perasaan Rindu" ceramah Ibuk tenang.