Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rindu telah sampai di sekolah sekarang dirinya sibuk mengoperasikan ponsel miliknya sembari berjalan ke kelas, saat ini dirinya tengah mendengarkan lagu sembari sibuk menyimak percakapan group angkatan. ia terlalu kaku untuk ikut nimbung.
sampai sebuah pesan yang berasal dari Adelia, salah seorang cewek yang paling hobi bergosip di angkatan mereka masuk, disitu Rindu merasa lesu tak terkira.
bahu tegapnya merosot, matanya redup dengan bibir yang mencebik kecewa. pesan itu berisikan tentang Semesta yang telah menjalin kasih dengan seorang wanita sekolah sebelah.
"apa sih" bisiknya pelan.
dadanya seakan terhimpit, ada rasa kecewa dalam hati Rindu namun penyesalan lebih menguasai. ia terlalu cupu untuk mendekat, tak memiliki keberanian untuk sekedar menyapa padahal jika mau ia bisa.
"kenapa harus punya pacar dulu" keluhnya malas.
ternyata tebakannya memang benar tentang Semesta yang memiliki orang yang ia sukai dan sekarang malah berpacaran. rasanya baru kemarin Rindu merasa berbunga hanya karena lagu dan tatapan serta permen kiss pemberian Semesta.
kepalanya tertunduk, memikirkan setiap hal yang berkaitan dengan Semesta. ia mengukur tentang seberapa besar rasa yang ia punya untuk sosok itu dan tak ada jawaban pasti karena menurut Rindu, yang ia ketahui adalah dirinya jatuh hati.
ia lagi-lagi menghela napas lalu menutup matanya pelan. menikmati lagu yang sempat ia putar dengan sapuan angin pagi pada kulit yang cukup segar di balkon kelas.
sementara Semesta yang baru saja datang mendongak ke atas, menatap pahatan manis yang tengah menutup mata di atas sana, terlihat damai dan tentram.
ia diam-diam tersenyum, menikmati pemandangan dengan seksama sampai akhirnya Rindu membuka mata dan masuk ke dalam kelas dengan lesu.
"manis" bisik Semesta pelan.
Rindu menghela napas berat, meletakkan gitar miliknya di belakang kelas kalau berjalan lesu menuju kursinya. hari ini, ia sedang tak berada dalam mood yang bagus maka kegiatan rutin alias bernyanyinya itu harus ia hentikan sesaat.
ia tak ingin menyanyikan lagu galau dan berkahir menangis tersedu-sedu di bangku paling depan dan membuat warga kelas berspekulasi yang macam-macam.
maka yang ia lakukan sekarang hanyalah duduk termenung di atas kursi, menatap papan tulis kosong melompong tanpa minat. hela napas ia keluarkan berkali-kali sejak tadi, Rindu patah hati.
"ini alasan aku gak mau jatuh cinta, rasa sakitnya gak bisa aku tahan" bisiknya kesal.
Naka masuk ke dalam kelas, dengan dahi berkerut menatap Rindu yang hari ini tak secerah biasanya. ada apa gerangan pada matahari kelas mereka ini.
"Rindu ada masalah?" tanya-nya pelan seraya menggenggam lengan itu erat.