8. First

42 2 0
                                    

❣❣❣

Agam membawa tubuh Dellia ke walk-in closet

Agam mendudukkan tubuh Dellia dia atas wastafel, gadis itu bahkan kebingungan

Sedangkan Agam berdiri diantara kedua lutut Dellia. Jantung Dellia berdegup kencang

Adellia menatap mata Agam yang juga menatapnya
"Saya minta maaf"

Tiba-tiba saja Agam meminta maaf kepadanya

"Untuk?" Tanya Dellia tidak paham

"Semuanya" jawab laki-laki itu

Setelah kejadian tadi, Agam merasa harus membicarakan hubungan keduanya, Adellia yang terlihat baik kini bukan lagi di mata keluarganya saja. Setelah kejadian-kejadian di rumah ini ketika Dellia sudah menjadi istrinya

Hari ini ia paham, menagapa Puspa dan Rosa begitu menyukai Dellia

Ia pikir Dellia tadi akan memarahi Sesil habis-habisan karena kelakuannya yang tidak bisa di toleri, bagaimana jika gadis yang sedang Agam tatap ini tenggelam dan tidak tertolong, itu sangat bahaya

"Aku nggak ngerti maksud kamu mas" sahut Dellia menatap ke seluruh mata tajam yang di miliki suaminya

Tangan gadis itu masih berada di dada bidang Agam, menahan agar jarak keduanya sedikit ada celah

Telapak tangan Agam mengambil tangan Dellia di dadanya, untuk ia genggam. Tanpa matanya beralih sedikit pun dari wajah istrinya

"Saya mau memulainya dari awal sama kamu"

Kening Dellia mengerut tidak mengerti

Dellia tidak bisa menjawab apa yang di ucapkan Agam, bibirnya kelu. Apakah Agam akan menerimanya dengan senang hati

Tatapan Agam hari ini pun sangat berbeda, ia di buat jatuh cinta oleh tatapan Agam. Siapa yang telah membuang kesempatan untuk di cintai oleh Agam jika laki-laki itu  menatapnya saja sangat begitu lembut

Apakah Resya tidak akan menyesal karena sudah menelantarkan laki-laki sesempurna Agam?

Tangan laki-laki itu menyentuh rambut basah Dellia dan menyelipkannya ke belakang telinga

Tatapan kedua mata mereka benar-benar tidak ada yang menyudahi, seperti terjebak oleh tatapan mereka masing-masing

Tatapan lembut Agam kini turun menatap bibir merah natural milik Dellia, gadis itu bahkan sadar dengan tatapan suaminya yang berpindah ke arah bibirnya

"Boleh, saya nyentuh kamu?" Suara berat akan pertanyaan itu seperti membuat detak jantung Dellia berhenti

Apakah ini waktunya? Waktunya bersentuhan fisik dengan Agam? sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya?

Kepala Dellia perlahan mengangguk, yang mendapatkan senyum dari bibir Agam

Untuk pertama kalinya Dellia melihat senyum di bibir Agam, manis. Tapi kenapa laki-laki itu sering menyembunyikannya

Tubuh Agam lebih masuk kedalam belahan kaki Dellia. Tangan kanannya terulur ke punggung Dellia, mendorong punggung gadis itu agar menghapus jarak dari keduanya

Kepala Agam miring agar mempermudah ia untuk menyecap bibir istrinya

Mata Dellia tertutup rapat ketika bibir Agam menyentuh bibirnya yang meminta akses untuk bisa lebih memperdalam, Agam memagut bibir Dellia dengan lembut, menyecap semua rasa bibir istrinya itu

Belum sampai dua menit, tangan Dellia menahan dada Agam. Membuat pagutan mereka terlepas, melihat gadis di hadapannya terengah sontak membuat sudut bibir Agam melengkungkan senyuman

Give loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang