10. Hujan

27 1 0
                                    

"Hampir tiga bulan loh kita nggak ketemu, semenjak kamu nikah sama CEO mapan itu" Lidya terkikik geli setelah mengucapkan kata-kata itu

Sedangkan Adellia, gadis itu hanya tersenyum saja

Hari ini ia benar-benar keluar, menepati janjinya dengan sahabat satu-satunya itu untuk bertemu di salah satu cafe favorite keduanya

Karena tidak mendapati balasan dari Agam, jadi semalam Dellia meminta izin kepada Rosa. Dengan baik Rosa memperbolehkannya

Chat kemarin yang Dellia Kirim kepada Agam tidak di balas oleh laki-laki itu, bahkan di lihat pun tidak. Mungkin memang sedang sibuk

"Sekarang suami Lo lagi dinas keluar kota?" Sebelum menyedot Ice Vanilla Late kesukaan gadis itu Lidya bertanya

"Iya, dia nginep tiga hari tiga malem" sahut Dellia dengan mulut yang mengunyah dimsum kukus yang ia pesan

Keduanya sudah bertemu sejak tiga jam yang lalu, karena sudah berkeliling di sebuah mall yang mereka datangi untuk membeli baju yang Lidya inginkan Dellia terpaksa ikut berkeliling untuk menemani sahabatnya itu, dan kini mereka di sini. Salah satu cafe favorite keduanya karena perut keduanya merasa lapar

Hari ini cuaca sedang tidak bagus, sedikit mendung. Dellia menatap kaca yang langsung melihat area luar dengan langit yang sudah sedikit menghitam, sepertinya akan turun hujan

"Sesekali Lo aktifin handphone dong, kan gue susah ngabarin Lo" Lidya sewot mengingat sahabatnya itu susah di hubungin semenjak Dellia menikah

Dellia menyengir, jujur ia jarang sekali menyentuh handphone-nya

"Iyaa.. nanti sering aku aktifin" jawabnya

Drttt.. drttt

Getaran itu bersuara dari handphone Lidya yang tergeletak di meja, membuat kedua pasang mata itu tertuju ke arah layar handpone yang menunjukkan nama seseorang

Cepat-cepat Lidya menggeser tombol hijau untuk di geser ke kanan

"Iya, sayang?"

Adellia diam mengamati sahabatnya yang sedang menerima telepon dari kekasihnya

"Oh, kamu udah di depan?" Lidya sedikit membereskan tas selempangnya "Iya, bentar lagi kesitu"

Lidya menyudahi sambungannya

"Ryan udah di depan?" Tanya Dellia yang di angguki Lidya

"Lo, mau ikut? Biar gue sama Ryan anterin Lo dulu" tawar Lidya

Adellia menggeleng "Nggak usah, sana kamu pulang duluan!"

"Bener nih?" Tanya Lidya tidak yakin

"Iyaaa Lidya" jawab Dellia untuk memastikan

"Yaudah gue duluan ya, thank you buat hari ini. Byee!!" Sebelum pergi keluar gadis itu menyempatkan memeluk tubuh Dellia terlebih dulu

Dellia melambaikan tangannya lewat kaca ketika Lidya sudah di luar untuk menghampiri kekasihnya

Dellia menatap jam di handpone-nya, sudah pukul 15:45, sudah seharusnya ia segera pulang. Langit pun sudah semakin mendung membuat Dellia takut kehujanan

Setelah keluar dari cafe, Dellia berjalan kaki untuk ke tempat hulte bus namun jaraknya mungkin sedikit jauh, jadi ia harus berjalan terlebih dahulu

"Kok kayak gerimis?" Tangan Dellia menengadah karena merasakan rintik hujan menerpa kulitnya

Dan benar saja, gerimisnya semakin deras. Dellia yang berjalan di trotoar segera untuk mencari tempat teduh karena ini bukan lagi gerimis tapi hujan yang jatuh ke bumi dengan daras

Give loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang