Saat memasuki rumahnya Agam di sambut dengan teriakan adiknya yang berlari menuju dirinya, tangan laki-laki itu melepas tautan tangannya dengan Dellia karena menerima pelukan Sesil di tubuhnya
"Yey, kak Agam udah pulang!" Gadis itu memang manja kepada Agam, walaupun umurnya akan menginjak remaja tetap saja ia sering bermanja-manja dengan kakak laki-lakinya
Tangan Sesil melepas pundak Agam yang dia peluk, lalu bertanya "Bawa oleh-oleh apa kak?" Tanya-nya antusias
"Banyak, tapi lebih baik kita duduk" Ajak laki-laki itu menuju ruang televisi
"Kamu kok bisa barengan sama Dellia, Gam?" Tanya Rosa dengan mata yang tak lepas dari cangkir teh hangat yang ia simpan di atas meja
"Kebetulan ketemu di jalan"
"Agam langsung ke kamar aja, capek. Mau istirahat"
"Ini teh-nya di minum dulu"
Agam mendekati Rosa lalu mencium pelipis sang Ibu dengan lembut "Buat Mama aja, udaranya lagi dingin" katanya
"Papa belum pulang?"
Rosa menggeleng sambil mendudukkan dirinya di sofa
"Oma?" Tanya Agam lagi
"Lagi di kamar, sering kecapean sekarang"
Kepala Agam mengangguk lalu menoleh kepada istrinya yang sedang membantu membuka oleh-oleh dengan Sesil
"Dellia!"
Dellia menoleh "Iya, Mas?"
"Saya tunggu di kamar" lalu laki-laki itu melenggang pergi, berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya
"Sesil, kakak ke kamar dulu ya" pamitnya yang di angguki oleh Sesil
"Ma, aku ke kamar dulu" tak lupa ia juga pamit kepada Rosa yang sedang asik menonton televisi
"Nanti buatin minuman hangat ya Del buat Agam, biar tubuhnya nggak drop di cuaca kayak gini"
Dellia mengangguk paham, setelah itu melenggang pergi
❣❣❣
"Kamu cepetan mandi, ganti baju" baru saja memasuki kamarnya Dellia di suguhkan dengan Agam yang baru saja mandi
Tangan laki-laki itu menggosok-gosok rambut basahnya dengan handuk
"Mas kok keramas lagi ujan gini!"
"Nggak enak kalo nggak keramas" jawabnya
Melihat Agam merebahkan diri di kasur dengan tangan yang memegang iPad, Dellia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu
Tidak butuh waktu lama untuk mandi, Dellia keluar dengan setelan piyama yang sering ia kenakan, piyawa berwarna hitam. Cuaca seperti ini memang tidak ingin ia berlama-lama di kamar mandi, terlalu dingin
"Mas, mau aku buatin kopi?" Setelah selesai dengan aktivitasnya Dellia duduk di pinggiran sofa
Dengan mata yang masih menyorot ke arah iPad kepala Agam mengangguk "Boleh" ujarnya
Dellia menuruni tangga satu persatu, tapi ketika akan menginjak di beberapa undakan anak tangga terakhir, tiba-tiba saja kakinya sedikit terkilir sampai tubuhnya jatuh dari empat undakan tangga sampai ke mamer
Wajahnya meringis nyeri kala merasakan kakinya terasa sakit
"Ya ampun non!" Teriak Bi Asih yang jelas melihat Dellia terjatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Give love
RomansAgam bukanlah tipikal cowok yang sangat ketus. Agam juga bukan cowok yang terlalu jahat kepada wanita Tapi ketika keluarganya memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis yang tidak ia kenal, sifatnya kembali dingin, ketus, bahkan ia harus tidak punya...