"Papa ngapain pergi pagi-pagi buta gini?"
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Pagi ini, Jiyong sudah rapih memakai setelan jas lengkap dengan dasi dan juga tas kerjanya.
"Kata Seungri, ada client mau ngajak kerjasama jadi papa harus ketemu dia sekarang"
"Oh, terus papa udah ketemu pemilik kompleks ini kemarin? Katanya gimana?" tanya Hyunsuk
Jiyong berdehem pelan.
"Ekhem, papa udah hampir telat. Papa berangkat dulu. Jaga mama sama kak Jennie, jangan berantem sama bang Mino juga"
Hyunsuk keheranan melihat tingkah laku ayahnya. Jiyong terlihat seperti menghindari pertanyaan itu.
"Mending gue keluar deh, sekalian olahraga dikit. MAH, HYUNSUK IJIN KELUAR YA"
Tanpa memedulikan jawaban Chaerin, Hyunsuk keluar memakai headsetnya dan juga tak lupa ia membawa kunci cadangan.
"Lah kenapa tuh"
Baru sekitar 1 km ia menyelusuri kompleksnya, ia dikejutkan oleh kerumunan orang dan juga garis polisi.
"Katanya Minzy meninggal gara-gara dia bukain pintu pas malem-malem"
"Lagian aneh ya, dia berani banget tinggal disini sendirian yang jelas-jelas angker"
Hyunsuk tersentak karena percakapan orang di sebelahnya.
"Maaf, tadi saya ga sengaja denger obrolan kalian. Memang kalau buka pintu malam-malam, dampaknya separah itu?" tanya Hyunsuk
"Kamu orang baru ya?"
Hyunsuk mengangguk.
"Sebenernya ga akan separah itu kalau aura kamu kuat. Tapi, biasanya dia itu lebih sering ganggu anak gadis"
"Dia siap—"
"Ayo bubar-bubar! Kalian gaboleh disini"
Sayang sekali, kerumunan dibubarkan oleh para polisi disana. Dan Hyunsuk gagal mendapatkan jawaban.
"Anak gadis? Berarti kak Jennie dalam bahaya..."
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Sahi, lo jangan gambar mulu napa. Sini bantuin gue beresin dapur" ucap Lisa
"Minta bang Juned aja sono, ini lebih penting"
"Ck, sepenting apasih? Lo aja gamau jadi komikus"
Mau Lisa ngoceh berjam-jam pun, Asahi tetap tidak mendengarkannya.
Selang lima menit kemudian, Lisa duduk menyenderkan tubuhnya di sofa.
"Capek bener dah"
"Dih baru sebentar udah capek, umur 20 tapi badan serasa 60" ucap Asahi
"Heh, lo juga ga bantuin ya wajarlah gue capek" kesal Lisa
"Yayaya dasar nenek-nenek"
Lisa yang geram langsung melempar banyak kearah wajah Asahi hingga tab nya jatuh ke lantai.
"Ah rusuh, jatuh kan jadinya"
Lisa meraih tab itu terlebih dahulu dan mengecek gambar Asahi.
Asahi menggambar perempuan berkursi roda yang dikejar-kejar oleh makhluk menyeramkan, jatuh dari tangga lantai atas.
Perempuan itu kemudian berusaha sekuat tenaga untuk kabur dari makhluk itu, tetapi naasnya ia malah tertimpa oleh lemari yang ada di ruang tamunya.
"Buset, brutal banget gambar lo. Terinspirasi darimana sih?" tanya Lisa sambil bergidik ngeri
"Gatau, akhir-akhir ini gue sering mimpi aneh. Daripada kepikiran terus gue gambar aja" jawab Asahi
Tunggu, Lisa jadi teringat oleh tetangganya kemarin.
Jangan-jangan kemarin ia takut dengan gambar Asahi karena hal ini.
'Gue harus kasih tau dia' batin Lisa
Sementara itu
"Saya boleh menginap disini?"
"Boleh"
"Saya tidak tahu mengapa, tapi sedari kemarin saya kepikiran kamu terus"
Wanita itu tersenyum puas.
"Gapapa, ini makan lagi yang banyak..."
"Biar kamu makin terperdaya dan aku semakin mudah mengendalikanmu" gumamnya pelan
![](https://img.wattpad.com/cover/284642365-288-k274649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
doorbell ✔
Mystery / Thriller[ ft. yg family ] ❝ don't open the door, if the bell rings at night. ❞