empat

295 74 10
                                    

"Jadi itu anak bisa ngeliat masa depan lewat mimpi?"





warning ⚠ : gif






"Ya begitulah, ini baru dugaan gue aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya begitulah, ini baru dugaan gue aja. Gue ga yakin dia mimpi itu beneran apa engga"

Mino berbicara dengan temannya, Zico melalui panggilan telepon. Ia sudah menceritakan semua yang ia alami kemarin.

"Terus gimana? Lo ga coba tanya lebih lanjut aja ke mereka?"

"Gue gaenak lah, apalagi wujud hantu yang dia maksud beda sama yang gue liat" ucap Mino

"Eh No, gue jadi inget kalau di film-film biasanya kalo rumah lo dihantuin bisa jadi ada yang ngelakuin ritual"

Mino mengerenyitkan dahi.

"Ritual gimana?"

"Ya macem-macem, pesugihan biar dapet duit atau biar selalu awet muda dll"

"Ah, itu mah di film aja kali"

"Yeu malih, udah dikasih titik terang gada terimakasihnya. Rumah lo kompleks kan? Coba lo sekali-kali bergaul sama orang lain di sekitar rumah lo. Sekalian pastiin omongan gue tadi bener apa ngga"

"Yaudah deh, makasih banyak bro"

"Yoi"

Panggilan berakhir




Mino menghela nafasnya.

"Ritual ya?"

Ah, Mino jadi teringat sesuatu. Ia keluar dari kamarnya dan menghampiri Jiyong.

"Pa, Mino mau nanya dong"

Jiyong yang sedang sibuk di depan laptop menoleh.

"Ya, tanya aja"

"Papa beli rumah ini dari siapa sih?"

Jiyong berhenti sejenak dan menatap Mino.

"Kenapa nanya itu?"

"Y-ya penasaran aja sih" ucap Mino sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia takut salah bicara karena nada suara Jiyong yang sedikit ketus

"Sebenernya papa juga gatau sih, selama ini papa transaksi lewat temen papa, Om Seungri. Tau kan?"

Mino hanya menganggukkan kepalanya.

"Lah kok bisa papa percaya sama dia? Seandainya dia malah kabur bawa uang papa gimana"

Jiyong tertawa kecil.

"Mana mungkin, papa temenan sama dia dari lama. Hampir semua rahasia dia papa yang pegang, terlebih lagi dia juga masih bawahan papa di kantor"

"Gitu ya, yaudah deh pa"

Mino berniat kembali ke kamar tetapi Jiyong memanggilnya lagi.

"Ohiya Mino, selama kamu di kamar itu emang ada kejadian apa?"

Mino menjadi kelabakan seketika.

"G-gaada apa-apa kok pa. Mino cuma mimpi buruk aja"

"Oh, papa kira ada apa. Kamu coba samperin Jennie ke atas gih, dia gamau ngomong sama sekali dari kemarin. Siapa tau kamu yang ajak ngobrol dia mau jawab, kamu paling deket sama dia kan"

"Iya, Mino coba"

Mino menuju ke lantai atas seperti perintah Jiyong.







Tokk tokk!


Ia mengetuk pintu kamar adiknya itu terlebih dahulu.

"Jennie? Ini kak Mino, gue masuk ya?"

Tidak ada jawaban.

Karena pintu tidak terkunci, Mino masuk secara perlahan.

"Jen?"

Mino melihat Jennie duduk di pinggir kasur dengan posisi membelakanginya.

"Jennie Kwon?"

Mino pelan-pelan mendekatinya.

"Jenita Janet?"

Mino terus-menerus memanggil namanya tetapi Jennie tidak sama sekali menyahuti ucapannya.

"Jen, serius ah. Sampe kapan lo kayak gini"











































"Iya?"

Betapa terkejutnya Mino.








































Karena kepala adiknya itu berputar 180° menoleh ke arahnya.


















































"Kak Mino, mau main sama aku ga? Hihihi"

"Kak Mino, mau main sama aku ga? Hihihi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
doorbell ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang