Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another problems.
Mino dan Hyunsuk lupa dengan Jeongwoo. Padahal seingat mereka, Jeongwoo berada bersamanya.
"Bang, kita mesti cari dia dulu"
Mino berpikir sejenak. Kalau ia menghabiskan waktu untuk mencari Jeongwoo, lalu...
Bagaimana dengan adiknya, Jennie?
"Gue rasa kita pulang dulu aja"
Hyunsuk membelalakkan matanya, ia terkejut mendengar ucapan sang kakak.
"Bang, lo gila? Keadaan bahaya gini. Kalau dia kenapa-napa gimana?"
Lagi-lagi mereka berdua berdebat, kali ini didepan Youngbae dan anak-anaknya.
"Keselamatan Jennie lebih penting! Dia keluarga kita! Jeongwoo cuma orang asing yang baru kita kenal!"
"Lo gaada rasa empati ya? Seandainya tadi gaada Jeongwoo, lo gaakan bisa liat kak Jennie yang lagi pengusiran, apalagi dia rela ikutan dikunciin karena ulah nekat lo"
Kali ini giliran Mino yang tersentak. Ya, Hyunsuk benar. Meskipun Jeongwoo baru mereka temui hari ini, tetapi ia sudah membantu mereka.
"Bro, adek lo bener. Kita gaboleh nempatin seseorang dalam posisi bahaya, siapapun itu" bela Seungyoon
"Jadi, yang mana dulu yang harus kita lakukan?" tanya Youngbae
Mino merogoh kantong celananya.
"Pak Youngbae bisa pergi ke rumah saya duluan, ini kuncinya, kalau perlu telepon polisi juga"
Mino menatap Hyunsuk.
"Kita bakal nyari Jeongwoo dulu"
"Jangan!"
Seungyoon terdiam sejenak kemudian memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Kita gabisa berpencar, bahaya" ucapnya
Seungyoon baru saja mendapat vision yang tidak baik lagi.
"Kalau begitu, kita selamatkan yang bisa kita selamatkan dulu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.