epilog

276 43 1
                                    

Mati rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mati rasa.

Tak ada lagi tangisan atau teriakan yang sanggup untuk ia luapkan.

"Maaf..."

Kata maaf hanya bisa ia ucapkan dalam hati.






































"J-jennie..."

Hanya itu kata terakhir yang terdengar di telinganya.














































Sebelum perlahan, ia mulai menutup matanya.






































"JENNIE!"















































"JENNIE, BANGUN WOI!"



































Jennie tiba-tiba tersadar. Ia mengerjapkan matanya berulangkali

"L-loh..."

Suasana yang tidak asing.





































Ini adalah kamarnya.


































"Bangun juga akhirnya putri tidur kita!"

"Gimana sih kak, udah telat ini kita"

"Kak Mino? Hyunsuk?"

Mino dan Hyunsuk saling bertukar pandangan dan kebingungan.

"Ya?" tanya mereka secara bersamaan

Tanpa aba-aba, Jennie langsung memeluk kedua saudara laki-lakinya.
































"Maafin gue! Gue takut banget kehilangan kalian huhuuu" ucapnya disela-sela pelukannya

"Woi, lepas elah! Sesak napas gue jadinya" protes Mino

Jennie akhirnya mengalah dan melepaskan pelukannya, ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Mending kak Jennie mandi deh buruan, sebelum makin terlambat" ucap Hyunsuk

"Loh, emang kita mau kemana?" tanya Jennie

"Amnesia lo? Kita kan mau pindahan"



























Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

doorbell ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang