Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie terus menggelengkan kepalanya yang membuat Mino dan Hyunsuk menjadi frustasi.
"Lo belom makan apa-apa dari kemarin, nanti lo makin sakit. Makan ya?"
Mino hendak menyuapinya sesendok nasi tetapi Jennie menepis tangannya hingga sendok itu terjatuh.
"Jen!" ucap Mino dengan sedikit meninggikan suaranya
Hyunsuk mengambil sendok itu dan menggantinya dengan sendok yang baru.
"Jennie, plis kita juga ada urusan lain. Lo masa mau begini terus?" tanya Mino
Jennie tidak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya.
"Udahlah bang, nanti kalo udah mendingan, kak Jennie pasti mau makan kok. Kejadian yang dia alami juga ga mudah" ucap Hyunsuk
"Terserahlah"
Mino menaruh piring dengan kasar di atas meja kemudian ia berjalan ke ruang tengah.
"Dia (Hyunsuk) mah enak ngeliatin doang, lah gue harus ngelakuin semuanya secara anak pertama" keluh Mino
Mino mengambil remote, bermaksud untuk menyalakan televisi.
"Breaking news! Salah satu daerah kompleks perumahan elit ditemukan banyak wanita yang meninggal secara tidak biasa"
"Eh ini bukannya kompleks gue?" monolognya
Mino menonton berita itu dengan fokus.
"Polisi menduga bahwa semua itu adalah kejadian bunuh diri, namun belum diketahui penyebab utama mengapa banyak wanita yang bunuh diri dalam waktu yang berdekatan"
"Warga setempat percaya bahwa kasus ini bukan disebabkan oleh bunuh diri, melainkan ulah makhluk tak kasat mata yang dikirim oleh orang-orang dari sekte sesat untuk dijadikan tumbal"
Mino mengerenyitkan dahi.
"Sekte sesat?"
"Dirumorkan juga ada satu tempat dimana ritual dilaksanakan dan—"
Brukkk!!
Mino yang mendengar suara yang sangat keras langsung berlari.
"HYUNSUK, KOK BISA JENNIE SAMPE JATUH?!"
Jennie terjatuh dari kursi rodanya.
Mino dan Hyunsuk pun segera menolongnya, dan mendudukinya kembali kursi roda.
"Gue gatau bang, tadi gue lagi nyeduh teh sebentar. Lagipula kak Jennie juga diem aja kok" jelas Hyunsuk