Prolog

47 39 37
                                    

Pagi hari yang cerah di sebuah taman terlihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun dan anak perempuan berusia sekitar 2 tahun. Mereka bermain dengan sangat bahagia. Terutama sang kakak yang terlihat sangat bahagia karena kehadiran adik perempuannya. Ia sangat menyayangi adiknya dan selalu ingin menjaganya.
         
Saat adiknya menangis, ia langsung menghiburnya. Karena kelelahan, setelah menangis adiknya pergi ke ibunya lalu tertidur pulas. Ia menatap lekat wajah adiknya yang menggemaskan.
         
"Ma, aku mau minta sesuatu boleh gak?" Tanya sang kakak. "Minta apa sayang?" Tanya Mamanya. "Aku mau minta adik lagi, biar ada yang nemenin Kesha. Kalo aku udah besar, nanti gak ada yang nemenin Kesha main. Kasian kan Kesha sendirian." Ucap Hito, kakak Kesha.
        
"Anak Mama pinter ya. Kayaknya sayang banget sama adiknya." Ucap Zaskia. "Iya dong, harus sayang, dia kan adik aku." Ucapnya, lalu mencium pipi adiknya.
          
"Sayangnya cuma sama adiknya aja? Hito gak sayang ke Mama?" Tanya Zaskia bercanda.
"Sayang kok." Jawabnya lalu mencium pipi Zaskia. "Ke Papa gak sayang?" Tanya Roland menambahi. "Sayang juga."
         
Hito berlari menuju Roland lalu mencium pipi Papanya yang sedang berjongkok sambil menyejajarkan tinggi badan Hito.
"Hito, sana bilang ke Papa apa yang Hito mau." Ucap Zaskia. "Hito mau apa? Bilang sama Papa." Ucap Roland. "Hmm... Pa, Hito..." Ucapnya sengaja ia gantung.
"Hito mau..."
"Mau apa sayang?" Tanya Roland.
"Hito mau adik lagi. Hito janji, Hito akan selalu jaga adik-adik Hito." Ucapnya.
"Hito mau adik laki-laki atau perempuan?" Tanya Roland.
          
"Perempuan." Jawabnya cepat. Tangan Roland terulur dan mengusap puncak kepala Hito, menanggapi perkataan anaknya.

                              {*~*}

6 tahun kemudian...
         
"Kesha, ganti baju dulu dong sayang, terus makan habis itu boleh lanjut main." Ucap Zaskia. "No, Mom. Kesha gak mau ganti baju, Kesha gak mau makan." Jawabnya sambil berlari keluar rumah dan masih mengenakan seragam sekolah lengkap.
         
"Kesha... Kesha kamu mau kemana?" Tanya Zaskia panik saat melihat Kesha membuka gerbang. "Hito, kejar adik kamu cepetan!" Ucap Zaskia ketika melihat Hito ada di halaman rumah.
         
Zaskia terlihat sedang mengatur nafasnya. Dan ketika ia akan melangkah untuk menemukan Kesha dan Hito, tiba-tiba terdengar suara decitan motor yang memekakkan telinga, sangat keras.
Ia langsung berlari ke sumber suara, ia takut terjadi sesuatu pada anak-anak nya. Dan ketika ia menemukan sumber suara tersebut, ia langsung berlari ke arah korban.
         
"Mas, Mas Roland. Mas, Bangun Mas." Ucapnya--- terduduk di samping Roland sambil menepuk pelan pipi Roland. Kemudian, ia mengedarkan pandangannya, lalu menemukan sosok yang dicarinya. Kesha, anaknya terduduk di pinggir jalan dan terlihat sangat ketakutan. Kesha duduk sambil memeluk kedua kakinya yang ia tekuk.
         
Sementara di samping Kesha ada Hito yang terbaring tak sadarkan diri, Hito mengeluarkan banyak darah dari kepalanya karena membentur trotoar.

                               {*~*}

          
Zaskia terlihat sangat cemas. Sedari tadi ia hanya berjalan bolak-balik di depan pintu ICU sambil menggendong anaknya yang masih balita. Ia tiba-tiba berhenti dan menatap tajam Kesha, dan langsung menjambak nya kuat.
         
"Heh... Dengar ya! Kalo sampai terjadi sesuatu sama Mas Roland dan Hito, saya gak akan pernah maafin kamu." Ucapnya tajam lalu melepas jambakannya. Kesha hanya bisa meringis dan terisak. Neneknya yang melihat itu langsung berdiri dan menghampiri keduanya.
           
"Zaskia, apa-apaan kamu! Gak baik ngomong kayak gitu. Dia itu anak kamu," bela Maya, nenek Kesha. "Ma, dia itu anak aku. Jadi hak aku kalo mau marahin dia. Mama gak perlu ikut campu..." Ucapan Zaskia terpotong. Ia melihat dokter keluar dari ruangan ICU. Zaskia, Maya, dan Kesha langsung berjalan ke arah dokter.
          
"Dokter, bagaimana keadaan suami dan anak saya?" Tanya Zaskia panik. "Alhamdulillah, anak ibu baik-baik saja. Tidak ada luka serius, hanya terbentur sedikit." Semua yang mendengar itu seketika bernafas lega. "Tapi suami ibu..." Dokter itu menggantungkan kalimatnya.
         
"Kenapa suami saya, dok?"
"Suami ibu mengalami lumpuh, tapi alhamdulilah hanya sementara." Jelas dokter. Semua terkejut mendengar pernyataan dokter. Tubuh Zaskia seketika meluruh begitu saja ke lantai.
"Lu... Lumpuh?" Ulang Zaskia.
          
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu." Seru dokter, lalu pergi. "Lumpuh?" Ucap Zaskia, bibir nya bergetar. Ia langsung mendongak dan mendapati Kesha sedang terisak sambil memeluk neneknya. Ia berdiri mendekati Kesha.
         
Zaskia menarik paksa tangan Kesha--- memisahkannya dari neneknya. Maya terkejut melihat apa yang dilakukan Zaskia. "Kalo bukan gara-gara kamu, suami saya gak akan ada di dalam sana!" Bentak Zaskia.
         
"Apa-apaan kamu! Emang kamu punya bukti? Jangan asal nuduh cucuku." Balas Maya. "Bukti? Mama perlu bukti?" Ucap Zaskia.
         
"Aku emang gak punya bukti, Ma. Tapi, coba Mama pikir, di sana cuma ada Kesha, Hito, Mas Roland dan pengendara motor. Kesha lari dari rumah dan di belakangnya ada Hito yang lagi ngejar. Terus mereka ada di tengah jalan, tiba-tiba ada motor dan Mas Roland yang udah pulang dari kantor langsung nyelamatin mereka. Kalo aja dia gak lari-larian Hito gak akan ngejar dia sampe tengah jalan. Dan Hito sama Mas Roland gak akan ada di dalam sana." Ucap Zaskia sambil menunjuk ruang ICU.
         
"Gimana? Benerkan yang Mama bilang?" Bentak Zaskia. Kesha semakin terisak mendengar bentakan Mamanya. "Jawab!" Bentaknya lagi. Kesha hanya mengangguk sambil terus terisak. Zaskia bertambah emosi, lalu ia mengangkat tangan kanannya dan bersiap menampar Kesha.
         
Kesha memejamkan mata kuat-kuat, bersiap akan menerima tamparan. Tapi tiba-tiba suara tangisan Vanya yang sedari tadi ada di gendongan Zaskia terdengar. Zaskia mengurungkan niatnya lalu memilih untuk menenangkan Vanya.
         
Kesha tiba-tiba pergi dari hadapan mereka. Ia berlari menuju taman rumah sakit. Ia ingin menenangkan dirinya dulu.

LikeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang