Fajar ke Tujuh Belas

9 1 0
                                    

Mengeluh aku di rinai semu
Dimana orang-orang hanya berlalu
Melenguh aku dalam rintik gema sendu
Kala menatap dua orang satu
Sedang anganku di buai oleh waktu

Apa yang ada pada lautan ?
Yang amat luas tak terperikan
Adakah yang dapat di lihat
Selain warna pekat yang merayap
Menemboki badanmu hingga pengap

Apa yang ada dalam goa ?
Gelap, pengap, dengan suara langkah berderap
Adakah yang dapat kau dengar
Selain kicauan kelelawar
Yang hinggap di bebatuan terjal
Atau binatang buas yang kebetulan bermalam
Sambil bersembunyi
Dari tikus-tikus kelaparan

Apa yang ada pada rindang hutan ?
Adakah sesuatu yang istimewa
Selain pandang dalam gelap bermoncong
Dan suara tumbukan
Yang menandakan kematian
Mencubit daging melapis tulang
Yang terasa mencekam

Lalu
Hanya sunyi senyap yang tertangkap
Atau suara burung yang saling mencecap lahap

Apakah yang ada pada matamu ?
Adakah sesuatu yang dalam, kelam, dan layu
Selain jilatan Agni dalam balutan angan
Yang setiap hari kau bensini agar tak mati
Atau, malaikat yang koma
Dan hampir resign dari tugasnya mencabut nyawa
Sebelum bensinmu habis
Atau apimu padam

Adakah sesuatu yang lebih layak
Kau sebut sebagai kemenangan
Selain tapak-tapak orang kerasukan
Yang asing dan terbenam
Setelah fajar ke tujuh belas

By : A T

Haru ( Short Letter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang