ʀᴇʙᴜɪᴛ (ᴋɪɪʙᴏ x ꜰᴇᴍ! ʀᴇᴀᴅᴇʀ) ✔️

• Chapter 5 •

"Aaaa aku heran, Kira-kira robot bisa jatuh cinta gak ya~" Ledek Kokichi sembari memakan makanannya.

"Apakah kamu mencoba menjadi Robophobic?!!" Balas Kiibo kesal.

"Ah begini... Setauku sebelum Iruma-San meninggal, Dia pernah kasih tau ke aku kalau Kiibo kan robot dengan kecerdasan buatan dan dengan hati seperti Manusia. Sepertinya Kiibo bisa merasakan itu..." Ucap [Y/N] mencoba menjelaskan.

"Ah begitu... Baiklah!" Balas Kaito.

Tak lama setelah kejadian itu diputar di memori Kiibo, samar-samar dia mendengar suara.

"Kiibo... Kamu ini hanya robot... Tidak akan ada orang yang mencintaimu..."

"Kamu robot yang tidak berguna Kiibo...."

"Aku tertawa saat kamu meledak hahaha! Akhirnya robot seperti kamu shut down jugaa~"

"Ini semua salahmu Kiibo... Mereka semua jadi terbunuh karenamu..."

"Aku heran robot seperti kamu kok masih bisa di terima sama Survivors lain ya? Pfft-"

"T-tidakk!"

================================

"Kiibo?"

"Keeboyyy??? Nyehhh bangunn"

"Kiibo-kun bangunlah..."

Kiibo terbangun. Terlihat Shuichi, Maki, Himiko, dan [Y/N] di depannya.

"Akhirnya bangun juga setelah kita restart...." Ucap Shuichi menarik nafas lega.

"Ahh maaf sepertinya tadi ada virus..." Ucap Kiibo tersenyum kecut.

"Virus? Gak mungkin...." Gumam Maki dengan nada dinginnya.

"Ah mungkin Kiibo mimpi buruk?" Balas [Y/N] memiringkan kepalanya.

"Aku tidak tahu [Y/N]-san... Disana aku dihina-hina... Aku tidak tahu itu termasuk mimpi buruk atau tidak...." Ucap Kiibo.

"Sepertinya iya. Itu mimpi buruk..." Tambah Shuichi.

"Nyehh ayo kita balik ke kamar... Masih jam tiga pagi... Aku ngantuk..." Keluh Himiko sembari menguap.

"Ayo..." Ajak Maki yang kemudian keluar dari ruangan itu bersama Himiko, dan Shuichi.

"Ah aku duluan ya.. Sampai jumpa nanti pagi Kiibo!" Ucap [Y/N] menyusul mereka bertiga keluar.

"Ah terima kasih.." Balas Kiibo.

================================

"Kiibo..."

Seseorang dengan suara yang cukup familiar membuat Kiibo menoleh ke sumber suara.

"Kamu harus cepat.... Waktumu tak lama lagi...."

"Cepat?! Untuk apa?!" Tanya Kiibo yang kebingungan.

"Jangan sampai kau menyesal nanti..."

"Tunggu dulu!" Kiibo mencoba menghentikan orang tersebut tapi terlambat.

================================

"Operasimu akan dijadwalkan tanggal dua puluh sembilan oktober."

"B-baik...."

Waktuku tidak lama lagi ya....

================================

"Kiibooo!" Sapa [Y/N].

"Ah [Y/N]-San! Kamu habis dari mana?" Tanya Kiibo.

[Y/N] menggaruki pipinya yang tidak gatal, "Yaaa cuma cari udara segar saja..."

"Kamu gak ketemu mantanmu kan?" Tanya Maki yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ahahaha tenang saja... Olive-San sudah mengurusnya..." Jawab [Y/N] sembari mengelengkan kepalanya.

Pandangan Maki teralih ke obat di saku jaket putih [Y/N].

"Itu obat apa?" Tanyanya.

"Ah itu...." [Y/N] menelan ludahnya dan memalingkan wajahnya.

"Bukan apa-apa! Wajar dong Dokter seperti aku selalu membawa obat..." Sambungnya.

"Aku tahu... Aku hanya ingin bertanya obat apa itu..." Ucap Maki dengan nada dinginnya.

"Cuma obat biasa! Bukan apa-apa kok... Aku masuk duluan ya!" Balas [Y/N].

"Mencurigakan...." Gumam Kiibo pelan.

================================

Operasimu akan dijadwalkan tanggal dua puluh sembilan oktober.

Semoga operasi tersebut berjalan dengan lancar dan kami bisa mengangkat tumor di otakmu itu...

================================

"Sebulan lagi.... Waktuku tidak lama lagi...." Gumam [Y/N] pelan.

"Ah aku juga tidak menyangka bahwa aku divonis tumor otak...." Sambungnya sembari meneteskan air mata.

"Aku tidak akan bilang ke mereka... Supaya mereka tidak akan bersedih saat aku sudah tidak di sisi mereka lagi...." Ucap [Y/N] sembari menatap Himiko yang sedang tertawa bersama Shuichi dan Kiibo.

================================

Tiga puluh hari lagi... Waktu yang tidak lama juga tidak terlalu sebentar... Operasi pengangkatan tumor otak [Y/N] akan dijadwalkan tanggal 29 Oktober. Tanggal dimana Kiibo ber ulang tahun.

================================

To be continued